RONALD 38

2K 99 6
                                    


KEDIAMAN RENATA

Tanpa Leana ketahui, Orlando bersembunyi di rumah mereka yang dulu,Renata bertemu kembali dengan Orlando,Orlando menjelaskan semua kesalahannya pada Renata, mau tak mau Renata menerima Orlando kembali,Levana pun datang saat itu dengan Djovan,Renata menerima kembali anaknya itu,Levana di jaga oleh Orlando dan Renata.
kini yang Renata pikirkan adalah Leana,walaupun ia bersama Ronald tetap saja dirinya merasa khawatir.

Sudah dua hari Levana tinggal di rumah itu,merasakan kembali kehangatan keluarganya lagi,Renata yang masih canggung terlihat dari parasnya yang terkesan malu malu,dan Orlando yang memang tak pernah menikah lagi karena hanya mencintai Renata seorang. Suasana makan malam ini terasa sepi tanpa Leana tentunya,biasanya Leana selalu bermanja manja dengan Orlando, Orlando menyesali perbuatannya pada Levana,kini yang ia harus lindungi adalah keluarganya,ia tahu karena ulahnya banyak musuh yang mengingat Levana. Orlando melihat Levana,menatap anak gadisnya yang kini terlihat pucat,perutnya mulai besar,dan ia sampai detik ini belum tahu siapa pendonor sperma itu, berharap Dimitri, karena hanya dialah yang mampu membahagiakan Levana, walau sempat berpisah dan Orlando ketahui kisah Dimitri dengan Leana, Dimitri berpaling dari Levana namun jauh dalam hati Dimitri tetap ada nama Levana disana.

"Vana, habiskan makananmu,lalu Istirahatlah.." ucap Orlando. Levana melihat ayahnya itu,tidak biasanya ia bersikap lembut begitu.

"Aku Levana,bukan Leana ayah!" Ucap Levana kemudian menundukan kepalanya. Renata mengetahui perasaan anaknya itu,Levana begitu asing di lakukan lembut oleh Orlando.

"Ya,aku tahu... kau Levana,"
"Aku hanya menyuruhmu beristirahat,kau harus jaga kondisimu,perutmu semakin besar Vana," ucap Orlando.

"Iya," jawab Levana kemudian bangkit dan hendak pergi ke kamarnya,namun suara ketukan pintu membuatnya berbalik arah, Levana berjalan menuju pintu rumahnya dan membuka pintu rumah itu perlahan,

Ia memegang gagang pintu itu dan,
"Malam," suara bariton itu membuat Levana tercekat. Ia melihat wajah tampan itu lagi, hatinya begitu meleleh,

"Dimitri," Levana kemudian memeluk Dimitri dan menangis di dadanya. Dimitri menarik napasnya berat, ia memeluk Levana, wangi khas levana kini mengisi penciumannya, bukan lagi wangi yang ia sudah hapal sebelumnya,wangi yang biasanya terkesan soft kini aroma tubuh Levana ini mampu membuat Dimitri merasakan kuasanya kembali.

"Aku tak ingin bersama dirinya,aku hanya ingin kau Dimi, hanya kau" ucap Levana. Dimitri mengelus punggung Levana kemudian perlahan melepas pelukan Levana yang begitu erat.

"Aku tak bisa bersamamu Lev," ucap Dimitri, Levana merasakan hatinya kini terluka.

"Kau bisa membawaku pergi kan Dimitri, kau pasti akan lakukan sesuatu untukku," ucap Levana merengek,Dimitri diam,wajahnya kini berekspresi datar.

"Kau tahu aku bukan?"
"Aku tak akan membawamu dalam resiko yang tinggi Levana, Bern akan segera datang kemari, aku hanya ingin Menemuimu sebentar sebelum Aku pergi" ucap Dimitri. Levana tersentak mendengar ucapan dimitri.

"Tidak,jangan pergi Dimitri,tetaplah bersamaku,ku mohon Dimitri aku mohon Padamu," Levana menangis, ia tak ingin cintanya pergi lagi. Orlando dan Renata datang mereka melihat Levana bersimpuh di depan Dimitri.

"Levana, kau ini kenapa?"
"Ini sudah jalannya,aku tak ingin ada dalam bayanganmu,bahkan bayangan Leana sekalipun, aku melepaskanmu dan Leana sepenuhnya.." ucap Dimitri kemudian merengkuh bahu Levana hingga membuat Levana berdiri berhadapan dengan Dimitri kembali.

RONALD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang