RONALD 53

3.2K 133 10
                                    



"I love you Levana, ibu hamil yang masih cantik dengan perut yang hmmm, boleh aku katakan gendut?" Goda Dimitri pada Levana.

"Dimi, aku tak mau di katakan gendut!!" Levana mengerucutkan bibirnya. Dimitri terkekeh pada Levana yang kini manjanya luar biasa.

"Aku ingin ice cream," pinta Levana. Dimitri menggelengkan kepalanya.

"Ini masih pagi sekali sayang, bagaimana kalau omlete buatan ku?" Tanya Dimitri. Levana menggelengkan kepalanya.

"Ingin ice cream!" Jawab Levana. Dimitri menarik napasnya.

"Masih pagi sayangku, kau tak kasihan pada baby? Aku nanti sakit perut mommy!!" Ucap Dimitri yang menirukan suara anak kecil,Levana terkekeh.

"Good daddy, please! Ini keinginan little baby,," Levana memasang wajah memelas.

"Satu sendok makan oke?" Dimitri membuat kesepakatan. Levana mengangguk pelan.

"Oke, aku ambilkan" ucap Dimitri.
Levana terlihat muram.

"Satu sendok makan hanya sampai lidah, tidak sampai tenggorokan ataupun lambung ku Dimitri" Levana protes. Dimitri tersenyum, ia membawa cup ice cream dan memberikannya pada Levana.

"Makanlah,tapi jangan terlalu banyak, kau tau?? Ini bergaris bukan?? Nah habiskan lah satu garis ini oke?" Levana mengangguk senang.

"I love you Dimitri," Dimitri mengecup kening Levana lembut dan memperhatikan ibu hamil itu makan ice creamnya.

"Kau mau?" Tanya Levana. Dimitri menggelengkan kepalanya.

"Kau saja," tolak Dimitri halus.

"Ayolah, ini low Fat!" Ucap Levana. Dimitri menggelengkan kepalanya.

"Aku ingin tetap berotot, jadi saat anakku tiba dia bisa melihat betapa tampannya daddynya ini" Levana terkekeh.

"Kau sudah gemuk Dimitri" Levana memutar bola matanya.

"Aku hanya naik 2kg tidak berarti apa-apa, memangnya kau? Kau sudah naik 10kg dan wow!!" Dimitri meledek istrinya itu.

"Baby.... mommy boleh melempar daddy dengan sendok ini kan baby???" Tanya Levana pada perutnya. Dimitri terkekeh, Levana benar-benar lucu.

"Baby, daddy hanya mengatakan bahwa mom kini sudah lebar..." Dimitri tertawa begitu puas.

"Daddy mengatakan bahwa kita gendut baby, oh mommy merasa kesal sekali!" Levana mendelik sebal pada Dimitri yang masih tertawa.

"Berhentilah tertawa!! Huh!" Levana kesal. Dimitri bangkit dan berlutut di lantai, ia menatap perut Levana yang sudah membesar. Di ruang makan yang hanya ada dia dan Levana,Dimitri mengecup perut levana.

"Segeralah Tiba, aku ingin segera melihatmu dan menggendongmu baby" ucap Dimitri. Levana mengelus rambut Dimitri,Dimitri menengadahkan wajahnya ke arah Levana.

"Jaga dia untuku, kalian harus berjuang bersama oke? Levana kau harus mengikuti senam hamil" Levana mengangguk.

"Apapun yang kau katakan akan aku turuti untuk dia,dan untuk kau" Dimitri tersenyum. Kemudian ia mengecup bibir Levana lembut.

RONALD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang