RONALD 35

2.2K 106 7
                                    


Leana masih menangis, dalam mobil Dimitri,Leana duduk kursi belakang di sampingnya ada Ronald yang terus berusaha menenangkannya. Setelah membunuh empat orang Dimitri semakin ingin membunuh orang yang ke lima,orang yang berniat melenyapkan Leana.

Bodoh !!
Mengapa harus Leana yang menjadi sasaran,
Gerutu Dimitri yang kini di landa emosi besar.

Leana terus menangis,
"Namanya saja aku tak tahu,apalagi orangnya Nald,tapi mengapa dia ingin melenyapkanku" ucap Leana dengan tersedu sedu. Ronald menggenggam tangan Leana erat.

"Sudahlah sayang,kami akan menemukan pelakunya," ucap Ronald kemudian memeluk Leana. Dimitri melihat Leana dalam pelukan Ronald dari kaca spion di atas kepalanya. Ia mendengus kesal.

"Setidaknya jaga perasaan orang yang sedang menyetir !"
"Bisa saja aku membawa kalian terjun ke jurang ! Kalian mau apa?" Gerutu Dimitri. Ronald melepas pelukannya.

"Memang Kenapa dengan perasaanmu? Memang kau punya perasaan selain kekejaman Dimitri?" Tanya Ronald. Dimitri menatap spionnya tajam.

"Dimitri, kau pasti tau siapa Bern kan?" Tanya Leana. Dimitri menatap Leana sekilas kemudian memfokuskan pandangannya ke arah kemudi.

"Dia lelaki yang terobsesi pada Levana, lagi lagi kau di kira Levana, rasa obsesi Bern begitu menyimpang,-"

"Apa sama sepertimu?" Tanya Leana. Dimitri berdecak.

"Oh tidak !! Aku tak terobsesi aku hanya mencintai Lev- dulu,ya aku mencintainya, tapi sekarang aku sudah tak peduli aku lebih mempedulikanmu Leana," di akhir kalimat Dimitri memperhalus nada bicaranya. dengan beraninya Dimitri mengungkap kepeduliannya pada Leana,Ronald menatap tajam ke arah Dimitri Melalui spion mobilnya.

"Peduli tak apa, karena kekasihku berstatus adik iparmu kan? Ya, maksudku mantan adik ipar !"
"Benar begitu Dimitri Alezhon ?!" singgung Ronald.
Dimitri mengiyakan dengan terpaksa,walaupun hatinya berkata lain.

"Mengapa dia mengejar Levana? Apalagi kesalahan Levana?" Tanya Leana penasaran.

"Tidak ada, Levana tak melakukan kesalahan apapun Leana, yang salah disini adalah Orlando yang sudah memberikan Levana pada Bern,walau di kemudian hari papa mu itu menyesal,dan memintaku menjaga Levana dari Bern."

"Kenapa kau tak lakukan itu? Levana bisa jadi sasaran bukan?" Tanya Leana.
Dimitri diam,

"Sekarang kau yang dia kejar,bukan Levana ! Karena Ronald telah membawamu ke sarangnya!" Ucap Dimitri.

"Apa maksudmu?"
"Kenal saja tidak aku dengan Bern !"
"Kami kesini untuk berbulan madu,bukan mencari masalah!"sergah Ronald.

Dimitri tersenyum sinis.
"Bulan madu, menikah saja kalian belum sudah main bulan madu segala. !" Gerutu Dimitri.

"Kau belum tahu saja,kami akan menikah setelah kembali ke pulang," Dimitri menginjak rem nya tiba tiba.
Ia kemudian berbalik menatap Leana.

"Kau bisa--"

"Leana,benarkah itu?" Tanya Dimitri. Pandangan mata mereka bertemu. Leana menundukan kepalanya dan mengangguk. Dimitri menatap tajam ke arah Ronald.

"Kenapa buru buru?"
"Kau tahu ini genting, Bern tak akan membiarkan mangsanya lepas begitu saja, Ronald ! Bahkan saat Levana bersamaku saja Levana mendapatkan teror darinya" ucap Dimitri pada Ronald.

"Dia kekasihku Leana,bukan Levana !"
"Itu akan menjadi urusanmu dengan Levana dan Bern, aku tidak berurusan!" Tolak Ronald tak mau tahu. Leana menggenggam tangan Ronald.

"Aku ingin pulang," ucap Leana lemah. Dimitri menatap rasa khawatir dalam diri Leana. Dimitri mengantar Ronald dan Leana pulang. Dimitri melakukan perbincangan dengan Ronald. Sedangkan Leana masuk ke kamarnya.

RONALD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang