RONALD 17

2.5K 122 4
                                    

EXTRA PART PANJAAAAAANG UNTUK
LEANA DAN RONALD

"Lepaskan aku !!"
"Kau siapa Hah ?!" Ucap Leana yang melihat pria berpakaian casual namun wajahnya belum terlihat karena basemant apartement begitu gelap.

Hingga perlahan cahaya masuk dan---

"Ronald ?!!!"
"Apa apaan kau ini,kau membuatku takut !!" Leana memukul bahu Ronald yang kini tengah tersenyum melirik gadisnya yang terlihat ketakutan. Leana terus memukul Ronald namun Ronald malah menangkup tubuh Leana.

"Aku Merindukanmu," bisik Ronald kemudian mengecup bahu Leana dan menyesap aroma tubuh Leana yang begitu menjadi candu bagi Ronald.

"Aku takut Ronald,kau menakutiku dengan orang bertubuh besar itu" Ronald terkekeh,ia kembali ke sifat aslinya. Jahil dan begitu senang membuat gadisnya ini panik.

"Kau aman Leana,apalagi jika denganku.." Leana melepas pelukan Ronald ia membetulkan posisi duduknya dalam mobil yang ia tumpangi.

"Mau kemana? Nald... Djovan akan---"

"Gak Akan ada Djovan Leana,dia akan sibuk hari ini" jawab Ronald begitu santai.

"Penjaga? Djovan menyimpan penjaga di pintu apartement kan? Dia akan--"

"Leana,sudahlah sayang."
"Aku menculik mu dan akan mengembalikan mu nanti malam,sudahlah jangan panikan begitu" Ronald merangkul pundak Leana. Sontak Leana memandang ke arah Ronald dan mereka bertatapan.

"Aku mencintaimu Leana" Leana memutus kontak pandangan matanya, menatap tajam ke arah depan.

"Aku tidak," jawab Leana. Ronald tersenyum memdengar ucapan Leana yang menepis semua rasa yang ada di dalam hati Leana.

"Aku tau kau tak mencintaiku Leana, maka dari itu aku harus berjuang lebih giat lagi mendapatkan apa yang aku inginkan"

Mendengar ucapan Ronald Leana menarik napasnya, Ronald benar benar tak bisa menahan dirinya untuk meluapkan rasa rindunya tangan Leana ia genggam walau Leana menolak dan berusaha menarik tangannya tangan Ronald ia erat kan hingga Leana meringis.

"Sakit Nald!" Protes Leana.

"Seberapa besar kau menolak,aku ataupun perasaan yang aku berikan Padamu,kau malah akan merasakan rasa sakit Leana, seperti halnya tanganmu ini" ucap Ronald dengan semua penekanannya.

Leana menatap sengit ke arah Ronald.
"Dan seberapa kuat kau menggenggam,aku akan melepaskan diriku walau harus melukai diriku sendiri" ucap Leana sambil menepis tangan Ronald yang mencengkram kuat kuat Leana.

Lengan Leana begitu merah namun Leana tak sedikitpun merasakan kesakitan. Ronald menatap tangan itu dan membawanya kemudian mengecupnya berkali kali.

"Maaf telah melukaimu Leana,maafkan aku" ucap Ronald penuh perasaan. Leana menatap Ronald dengan heran.

"Nald,sudahlah" Leana mengusap bahu Ronald.

"Tidak Leana, tangan mu berubah warna merah begini, dan ini adalah salaku Leana"
"Maaf,, maafkan aku Leana" Ronald benar benar menyesal.

Leana melihat betapa menyesalnya Ronald dengan apa yang ia lakukan.
"Ronald,, sudahlah" ucap Leana kemudian memeluk Ronald yang kini meneteskan air matanya.

"Aku mencintaimu Leana,dan itu sangat" Leana memeluk Ronald dan menenggelamkan wajahnya di dada Ronald. Terdengar suara detak jantung ronald yang begitu kencang memompa darahnya.

Ronald mendekat erat tubuh Leana,aktingnya benar benar bagus bukan,menangis dengan penuh rasa bersalah. Hingga Leana yang baik hati memeluknya sepenuh hati.

RONALD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang