Djovan dan Leana tengah berada di sebuah studio. Leana tengah mengganti pakaiannya. Jujur ini adalah hal ternekad, ia tak bisa berpose, namun biarlah bukankah ini hal yang baik untuk menjatuhkan Levana.
-LEANA-
Apa aku bisa menjadi Levana? Ntahlah !! Bagiku meniru Levana benar benar sulit,tapi mengapa dengan seenaknya Levana menggantikan posisiku dalam situasi apapun! Rasanya dia benar benar gila.
Apa yang sebenarnya ada di pikiran Levana? Tak bisakah dia berbuat baik padaku?mengapa ia selalu mengambil semua hak ku, apa dia tidak bisa memiliki apa yang ingin aku miliki ?? Dasar bodoh !!Rasanya aku ingin menyekik kakak ku sendiri, benar benar menyebalkan dan aku membencinya.
"Levana, ayolah !! Mengapa mengganti pakaian lama sekali" teriak Djovan sejak lima belas menit yang lalu.
Haah ya tuhan lelaki bermata lensa itu terus memanggiku, apa dia tak tahu jika riasan Levana begitu tebal !!
"Tunggu, aku sedang berias dulu !" jawab Levana.
Apa yang harus aku pakai ini begitu membuatku risih! Pakaian minim ini,, sungguh menyebalkan !!
Leana terus menggerutu,ia akan mebiasakan diri berias ala ala Levana.
Dan haruskah aku mencat rambutku??
Kurasa tak usah..!!Leana pun keluar kemudian menjalankan sesi memotret, beberapa kali Djovan mengarahkan Leana namun rasanya sulit sekali mendapat foto Levana yang biasanya menggoda.
"Aku tak bisa Djovan, sudahlah!!" pinta Leana putus asa.
"Tidak, jangan begitu Levana, aku menyukai karaktermu kali ini, begitu soft dan lembut. Aku membiarkanmu berpose sekeinginanmu,oke?" Leana bingung, namun ia mendapat kebebasannya.
"Apa harus menjadi model dengan pakaian terbuka?jika demikian aku lebih baik menjadi dokter saja !" gerutu Leana.
Djovan yang mendengar ucapan Leana terkekeh geli.
"Pikiranmu sedang kacau ya Lev?kau seolah orang benar saja ingin jadi dokter !" ucap Djovan."Kau kira aku bukan orang baik baik hah?" tanya Leana, Djovan menatap Leana dalam dalam, kemudian Djovan menyentuh dahi Leana.
"Ya, sepertinya kau harus ke dokter Lev," Djovan terkekeh kembali.
"Kau ini !!" Leana menendang Djovan kesal.
"Kau tetap saja melakukan itu padaku, Lev.. Aku ingin bicara padamu nanti setelah inu selesai oke?" Djovan kembali memegang cameranya.
Mereka berdua melanjutkan Pemotretannya.
Djovan adalah seorang photografer handal, namanya sudah di kenal banyak kalangan,termasuk Ronald. Ia sangat mengenal lelaki bernama lengkap Luwis Djovano ini. Djovan sering mengadakan acara seni photograf,dan sudah beberapa kali memenangkan kejuaraan foto. Terahir ia memenangkan juara satu dalam memfoto sebuah pemandangan indah di tempat yang ia datangi.Kisah cinta Djovan bisa di katakan buruk, menyukai seseorang yang sama sekali tidak peka padanya adalah hal yang menyakitkan, namun apa daya, dekat dengannya saja ia sudah sangat sangat senang. Wanita itu tak lain adalah Sahabatnya sendiri, Levana marrie aldred, berkenalan di sebuah cafe karena wajah Levana baginya begitu menarik, memiliki wajah dengan karakter yang baginya sangat sempurna. Djovan menjalin pertemanan sudah tiga tahun lamanya, dan ia sangat tahu kehidupan Levana seperti apa, bahkan bukan sudah menjadi hal lumrah jika keduanya sering menghabiskan waktu bersama,dan tidur bersama, kala itu Levana memang menjadikan Djovan sebagai temannya, namun karena sudah terlampau nyaman dengan Djovan mereka menjalin suatu hubungan tanpa ikatan,dalam arti Levana ingin bersama Djovan namun Levana tak bisa hanya dengan dirinya. Djovan mengerti sebab mereka memiliki keinginan sama atas kebebasan hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RONALD
RomanceDekati apa yang kau inginkan, Dekap apa yang kau ingin dekap erat menyatu dalam dirimu.. Dapatkan apa yang seharusnya menjadi milikmu. Dampingi dia dalam suka maupun duka kelak .... Sebuah prinsip yang terkumpul dalam diri lelaki tampan bernama R...