RONALD 8

2.5K 118 5
                                    


Levana tengah berjalan jalan dengan Ronald disuatu tempat yang indah di kota itu, malam hari yang cukup dingin membuat Levana tak melepas gandengannya, ia bergelayut mesra di lengan Ronald seolah ingin semua orang tahu bahwa mereka sepasang kekasih. Ronald yang menganggap Levana sebagai Leananya hanya merasa nyaman nyaman saja apalagi kini Leana begitu humble dan lebih banyak bicara.

"Aku ingin itu Ron," tunjuk Leana pada pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya.

"Hmm, baiklah pilih apa yang kau mau Leana," ucap Ronald. Levana sangat gembira ia spontan mecium pipi Ronald di depan umum.

Ronald yang tengah di mabuk cinta hanya bisa berbahagia dengan perlakukan Levana padanya,apalagi rasanya Leana terlihat begitu mencintainya.

"Jangan terlalu banyak Leana, ini bukan makanan restoran, nanti kau sakit perut!" bisik Ronald.

Levana mendelik kesal.
"Ini makanan kesukaanku ron!! Kau begitu tega melarangku" ucap Levana kecewa.

"Hei, kau tak usah cemberut begitu, baiklah aku tak akan melarangmu," sebuah senyuman terlihat dari bibir seksi Levana. Lega rasanya melihat gadisnya tersenyum kembali.

Ronald melihat sisi berbeda dari Leana, Leana yang ia ingat adalah orang yang begitu higenis dan sangat menjaga makanannya, mengingat dulu saat Ronald mengajaknya ke pesta Leana seakan enggan memakan makanan disana, ia hanya meminum orange jus walau sedikit Ronald paksa, ntah Leana harus beradaptasi dengan rasa atau memang Leana tak ingin memakan makanan yang tersedia dipesta itu.

"Hey kau mau tidak??" tanya Levana membuyarkan lamunan Ronald.

"Tidak,,,eh!"

"Kau harus memakannya, ini enak bukan?" tanya Levana pada Ronald yang di paksa makan makanan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.

"Emmmhh," angguk Ronald.
Levana tertawa melihat ekspresi Ronald.

"Kenapa?" tanya Ronald yang menelan makanan itu susah payah, rasanya yang tidak enak membuatnya sedikit mual.

"Kau pembohong Ron, jelas itu tak enak! Yang kau makan belum di bumbui" ucap Levana.

"Kau?! Sungguh berani sekali kau jahil Leana!!" Ronald mengejar Levana karena telah menjahilinya, Levana berlari sambil cekikikan dan karena Ronald sudah terlatih berlari akhirnya Levana ia dapatkan. Ronald memeluk gadis itu yang tak berhenti tertawa karena berhasil menjahili Ronald.

Dipeluknya Levana dari belakang dan Ronald memutar tubuh Levana.
"Jangan lakukan itu lagi sayang, kau jahat sekali padaku" ucap Ronald.

Levana menatap Ronald dengan tatapan tidak bisa,
"Kau tampan Ron, aku menyukaimu" ucap Levana.

"Kau baru sadar?" tanya Ronald. Levana mengangguk. Di dekat  kolam taman dan dalam cahaya yang remang mereka saling berpandangan.

"Kiss me please.." ucap Levana seraya menatap Roland dengan tatapan menggoda,pandangannya jatuh di bibir tipis Ronald.

"Kau benar menginginkannya?" tanya Ronald menggoda Ronald. Leana tersenyum dengan tatapan yang sulit di artikan,antara menginginkan atau hanya menggoda saja.

"Kau mempermainkanku Ron," keluh Levana tanpa rasa kecewa,namun hanya ada tantangan di sorot matanya.

Ronald tersenyum kemudian membelai wajah gadisnya itu.
"Kau,,, ntah mengapa aku melihat sisi berbeda dari Leana hari ini, kau manja Leana,dan kau begitu menggoda." ucap Ronald.
Levana tersenyum kemudian memejamkan matanya kala Ronald mulai mencium Levana dengan sepenuh hati. Rasa berbeda ini menjadi tantangan tersendiri bagi Ronald,dimana biasanya ciuman Dengan Leana begitu penuh kelembutan,namun kini bagai tersengat, Ronald terpngaruh oleh gaya ciuman Leana yang begitu menggebu-gebu. Rasanya Leana agresif sekali.

RONALD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang