RONALD

RONALD 57

Leana tengah menyiapkan sarapan untuk suaminya yang masih tertidur pulas, ia simpan sarapan itu di atas nakas dekat tempat tidur. Ronald mulai bergerak. Ia membuka mata karena tahu wangi parfume yang segar itu pasti milik istrinya. Istrinya pasti dekat dengannya dan nyatanya benar adanya.

Ronald membuka matanya, ia tersenyum menatap istrinya yang sudah cantik itu.

"Good morning, honey?" Sapa Ronald. Leana melirik ke arah suara suaminya, ia memberikan senyuman yang manis sekali.

"Hello, bangunlah... kau harus ke kantor" ucap Leana. Ronald mengerutkan dahinya. Sungguh ia sangat-sangat malas dengan kantornya. terlebih pekerjaannya sudah menumpuk karena seringnya bermalas-malasan.

"Aku akan bekerja, tapi disini" jawab Ronald. Leana mendelik, ia menggeleng kembali.

"Kau tidak akan bekerja disini, kau malah bermain-main dengan putrimu, bekerja dari mana hemm?" Ronald terkekeh. Ia suka dengan wajah kesal istrinya. dengan menggodanya, ia semakin mencintai Leana.

"Emmmm, bekerja denganmu. Seperti semalam" Ronald terkekeh. Leana benar-benar malu! Ronald mengungkit kembali masalah ranjang dengannya.

"Nald, kau membuatku.... Awwh....." Ronald menarik tubuh Leana hingga ia berada kembali dalam pelukannya, Leana masih gugup jika seperti ini. Tangan kekar itu melingkar di tubuh mungil Leana.

"Aku masih ingin tidur tapi denganmu, memelukmu, dan bercerita hal tidak penting selepas membuka mata" Ronald mengecup tengkuk Leana. Leana tersenyum, ia meraih tangan Ronald yang kekar itu kemudian mengecup punggung tangannya.

"Kita bisa lakukan itu dulu, kita biasa Seperti itu dulu, sekarang... aku adalah seorang ibu Nald, jadi perhatianku, waktuku, tentu akan tercurah untuk Alura" Ronald menenggelamkan wajahnya di tengkuk Leana.

"Tidak apa jika untuk Lura, tapi kau tetap harus perhatikan aku, aku tidak mau kau lupakan aku," pinta Ronald manja. Leana terkekeh, bagaimana bisa suaminya manja begini? Dan Menagapa pula ada pikiran seperti itu.

"Kau tetap ke utamaan suamiku, begitupun dengan Lura" Leana mendapat ciuman mesra di pipinya, kemudian tiba-tiba Ronald menerkamnya.

"Tidak,,,, No! Jangan Ronald..." Ronald malah tersenyum, ia berada di atas tubuh Leana.

"Karena kau menyuruhku bekerja ke kantor, jadi kau perlu di hukum!" Ucap Ronald. Leana membelalakan matanya, bagaimana bisa ia yang berniat baik membangunkan suaminya untuk bekerja malah mendapat hukuman? Dan hukumannya adalah.

"Aku masih lelah, yang semalam saja masih sakit..." Leana memelas. Ia beralasan, namun nyata, memang! Semalam Ronald begitu ganas memperlakukannya, hingga ia di buat menjerit kenikmatan.

Ronald tersenyum, namun keinginannya tidak bisa di tolak. Dan akhirnya Leana di perkosa, judulnya memang di perkosa nyatanya keduanya menikmatinya, apalagi Leana, ia berkata tidak tapi setelah kegagahan Ronald ia rasakan, ia meminta Ronald tidak menghentikan ritmenya. Pagi hari untuk Ronald dan Leana selalu indah, selalu mesra, dan selalu berkesan. Kehidupan Leana dengan Ronald, begitu bahagia, mereka menjalani tahun demi tahun dengan cinta, dan kasih sayang yang penuh.

10 tahun berlalu,
Ronald membangun sebuah kantor, yang bekerja sama langsung dengan adik perempuannya, Almara. Almara sudah dewasa, sudah seperti ibunya yang sangat pekerja keras.

Ronald mengajari Almara bekerja sama, ia akan melebarkan sayapnya di dunia bisnisnya. Darah bisnis memang sudah menurun padanya. Almara wanita yang tumbuh menjadi wanita elegan dan pintar membuat Ronald tak kesulitan mengajarinya untuk bekerja, Almara memegang kendali kantor ibunya kini. Ronald mempercayakannya, karena memang Almara patut di beri tanggung jawab yang besar.

Ronald memiliki teman, bernama Finn Deranno. Hingga temannya itu jatuh hati pada adik manis Ronald. Keduanya sudah saling mengenal, namun Ronald tak tahu bagaimana hubungan mereka berlanjut, yang jelas.. ada hal aneh dengan Finn yang terlihat terobsesi pada Almara.

Finn datang untuk menawarkan kerja sama, itu Finn lakukan untuk mendekati Almara, namun Almara menolak, Finn tak pantang menyerah, hingga apa yang ia inginkan harus ia dapatkan, sekalipun Ronald yang harus menjadi Sandranya untuk mendapatkan Almara.

"Sekalipun aku harus mati, Almara tak akan pernah menjadi milikmu.. Finn!" Teriak Ronald dalam sel yang di buat khusus dengan kelas terbaik dari Finn.

Kehilangan Ronald, Leana berubah benci pada Almara, Almara mendapatkan kebencian karena telah membawa Ronald jauh darinya, kini Ronald hilang jejak, bahkan Almara sendiri tak tahu dimana kakaknya berada, yang jelas! Ini ada hubungannya dengan Finn. Almara yang pernah sekali jatuh cinta pada Finn, namun di kecewakan karena kepergiannya, membuat almara membenci Finn sampai saat ini, apalagi kepergian Jullient, kekasih Almara yang di tembak mati oleh Finn di depan matanya, membuat Almara Semakin membenci Finn.

Namun ada hal yang tak pernah Almara ketahui dengan semua tindakan Finn padanya, semua tindakannya itu hanya untuk kebahagiaan Almara, namun Finn tak pernah bisa mengungkapkan karena Almara begitu membencinya hingga detik ini, Finn hanya bisa mengawasi Alma dari jauh.

Lalu bagaimanakah Ronald, apakah ia bisa keluar dari jerat Finn, dan apakah Almara mau menukar dirinya untuk kebahagiaan Leana?
Ronald tahu sekali, Finn adalah orang yang teliti, ia tak pernah lengah. Yang ia ingikan hanyala Almara kembali, bersamanya. Meluruskan masalah di masalalu yang tak pernah di beri celah perbaikan oleh Almara.

***

Cerita Ronald mengantung disini, kisahnya berlanjut di cerita ALMARA yang sudah aku tulis namun belum di publish hehe..
sekalipun di publish, tidak di akun ini ya say.. tapi di akun bna2793  boleh mampir juga di sana 😊
Jika nanti Almara publish, aku akan beritahu disini.
terima kasih Sudah membaca cerita RONALD
💋