RONALD 13

2.5K 113 1
                                    

Pagi hari Leana terbangun dari tidur nyenyaknya. Hari ini ntah apa yang akan ia lakukan,ia lupa bahwa ada Djovan di apartement ini. Leana harus membuatkan sarapan untuknya.

Leana bangun kemudian mandi dan membersihkan tubuhnya, Djovan melihat ke kamar Leana dan suara shower menjawabnya. Ia kembali ke ruang tamu. Pakaian Djovan ada di kamar yang di pakai Leana. Semalaman ia tak bisa tidur karena ia tak terbiasa tidur di sofa alhasil paginya ia merasa sakit punggung.

Leana sudah beres mandi dan segera berpakaian. Ia keluar kamarnya dan mendapati Djovan tengah menggeliat menikmati pagi hari yang dingin.pinggiran balkon apartementnya berembun dan Leana menuju ke sana.

"Pagi... tidurmu nyenyak?" Tanya Leana sedikit kurang yakin.
Djovan menatap Leana.

"Yaah,lumayan dari pada aku tidur di kamarmu? Bahaya lebih besar mengancamku." Djovan terkekeh. Leana tersenyum simpul.

"Masuk saja,namun sebelumnya kau harus tulis surat wasiat dulu" jawab Leana.

"Wooow!!! Ternyata kau menakutkan Leana..." ucap Djovan tidak percaya. Leana tertawa...
ia menikmati udara kota di pagi hari. Ini masih pukul 6 pagi dimana semua orang bersiap jam 7 untuk bekerja.

Jangan katakan apapun Djovan !! Dia lebih menarik dari Levana !! Lihat pancaran ketulusan tersirat ketika ia memejamkan matanya. Oh Leana !! Harus kah aku mengutuk diriku karena telah menikmati keindahan milik Ronald DERION's ini  !! Sial,, Djovan... baru satu malam saja dia sudah mampu menarik hatimu !!
Batin Djovan menjerit menghadapi penderitaannya.

"A-aku akan pergi mandi Leana, aku harus bersiap." Ucap Djovan tak kuat menahan rasa yang ada pada dirinya.

Leana yang sedari tadi memejamkan matanya merasakan hawa dingin merasuk pada dirinya membuka matanya perlahan..
Ia melirik ke arah Djovan yang melihat pemandangan indah itu.
"Aku akan siapkan sarapan untukmu" ucap Leana dengan senyuman yang begitu manis..

"Ya tuhan !! Jangan lakukan itu lagi Leana Kumohon!" Tolak Djovan yang kemudian menutup matanya.

"Apa? Memangnya aku lakukan apa ??" Tanya Leana bingung.

"Matamu menghipnotisku dan senyumanmu mengancam jiwaku" Leana tak kuat Menahan rasa ingin tertawa. Ia benar benar merasa Djovan itu lucu.

"Kau ada ada Saja Mr Djovano..." Leana terkekeh geli.

"Baiklah aku akan mandi sekarang" Leana mengangguk ia segera pergi ke dapur. Ia menyiapkan sarapan untuk Djovan..

Selesai Djovan mandi ia segera berpakaian rapi lengkap dengan jas dan celana bahan yang membuatnya terlihat berbeda.
Djovan menyematkan dasinya walau belum tersimpul rapi.

"Kau buatkan apa?" Tanya Djovan. Leana menoleh ke arah Djovan dan melihat tampilan Djovan berbeda.

"Kau terlihat berbeda Pak photografer," Leana tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Kenapa? Kau suka tampilan ku yang mana?" Tanya Djovan.

"Kau mau penilaian dariku?" Tanya Leana dengan senyuman yang tak pernah lepas dari wajah cantiknya.

"Ya tentu.." jawab Djovan dengan tatapan yang berbeda. Leana ingin tertawa melihat Djovan yang seakan terlihat serius.

"Oh Ayolah Leana, kau kenapa tertawa terus ! Apa yang lucu?" Tanya Djovan bingung dengan Leana.

"Ntahlah,aku hanya ingin terus tertawa saja.. kau berbeda Djovan, dan kenapa tak kau simpul dengan benar darimu?" Djovan menggaruk tengkuknya.

"Aku lupa menyuruh Levana menyimpul semua dasiku,"
Leana heran.

RONALD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang