RONALD 2

4.1K 198 5
                                    


Dalam keramaian sebuah acara,katakanlah ini sebuah pesta yang di adakan para pengusaha pengusaha besar dunia. Leana hafal betul ini adalah acara mewah di mana para pengusaha saling bertegur sapa dengan para client atau merencanakan project project baru yang akan di jalankan.

Ronald,ia jelas tahu tentang tuannya itu,pengusaha.. Namun lebih jelasnya ia tak mengetahui sebagai pengusaha apa Ronald ini. Rani sedikitnya pernah menjelaskan perihal Ronald,namun saat itu Leana tidak peduli sama sekali.

Tangan leana seolah menolak untuk di ajak ke segerombolan orang yang salah satunya ia kenali.

Jangan bawa aku kesana Ronald,kumohon!!
Jerit hati seorang leana.namun apa daya ia tak dapat menolaknya,pasrah adalah jalan terahir.

"Hai,selamat malam Luwi." sapa Ronald pada salah satu client yang memang sudah tak asing baginya,bahkan mereka menjalin kerja sama yang baik.

"Ronald,,,," peluk Luwi pada teman sekaligus clientnya. Ronald tersenyum dan menepuk pundak Luwi secara jantan.

"Hai,,gadis cantik. Siapa namamu?" tanya Luwi pura pura tidak mengetahui siapa gadis yang di bawa Ronald.

"Levana," jawab leana menyamar. Sebuah kerutan di dahi Luwi terlihat, dan Ronald menatap gadisnya itu.

"Levana,nama yang cantik bukan?" tanya Ronald. Luwi mengangguk pelan dan melepas jabatan tangannya dengan Levana atau Leana.

Bermain drama rupanya...
Batin Luwi.

"Kau tak perlu menatapnya seperti itu Luwi, dia bersamaku dan kau tak ingin aku hajar bukan?" ucap Ronald ketika Luwi menatap Leana bagai menatap ikan dalam piring yang siap ia santap.

"Kau bertemu gadismu di mana Ronald, sangat cantik sekali." puji Luwi. Ronald menatap Leana,kemudiam merangkul pinggang Leana posesive.

"Pertemuan kita?"
"Rasanya itu urusanku dan kekasihku yang tahu,kau ternyata kepo yaa Lu," ucapan Ronald membuat Luwi tersenyum.tak lama seseorang datang.

Ronald tengah berbisik pada Leana,
"Jangan tergoda olehnya oke,dia playboy... Dan sebentar lagi kekasihnya datang membuat keributan,lihat saja dia berbicara seakan disini adalah hutan. Dia wanita yang berisik" Bisik Ronald.

Leana hanya tersenyum dan terkekeh..
Yang kau katakan wanita berisik itu dia teman ku Ronald,dan Luwi ia kekasih...

"Hai,, Ronald si tampan dari keluarga,,,"

"Hai Veronika,kau tetap berisik" potong Ronald. Veronika menatap ke arah wanita yang ada di sebelah Ronald yang melototi dirinya.

Seakan mengerti Veronika pun mengulurkan tangannya.
"Hai,kau pemilik hati Ronald yaa,aduh Ronald kau beruntung sekali mendapatkan,eh maksudku yaa,kau Ronald beruntung mendapatkan wanita cantik sepertimu."

"Levana," ucap Leana. Veronika membelalakan matanya,

Permainan apa ini,dan drama apa yang kau buat?haduh Leana,Leana...
Batin Veronika.

"Ya,kurasa dia beruntung dan aku juga beruntung mendapatkan wanita cantik sepertinya," kembali Ronald merangkul pinggang Leana.

"Ronald," sentuhan lembut terasa di bahu Ronald, ia berbalik dan melihat mommynya tengah menyentuh bahunya lembut.

"Mom,dadd..?"
Ronald memeluk mommynya. Damian hanya mengusap bahu anaknya. Leana menunduk dan malu merasa tidak enak dengan nyonya dan tuan besar.

"Hai,kau tampak sangat cantik sayang," Ayyara menghampiri Leana dan memeluknya hangat.

"Kau harus jelaskan padaku nald," Damian berbisik.

RONALD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang