RONALD 12

2.5K 114 0
                                    


Djovan berada di ruang tamu, ia melihat lihat hasil jepretannya tadi sore dengan Leana, ia takjub dengan hasilnya, Leana tak menonjolkan sensualitasnya, ia menonjolkan apa yang memang ada dalam dirinya, sebuah ketulusan tanpa kemunafikan sama sekali, Djovan melihat sisi berbeda keduanya.jika Levana sudah sangat ia kenali berbeda dengan Leana yang jauh lebih sulit di pahami.

Leana tengah memasak di dapur Djovan,
Leana memasak soup ayam dan beberapa makanan favoritnya. Wangi khas masakan tercium memenuhi seluruh ruangan.
Djovan menghampiri Leana,ia berdiri dan bersandar di dekat pintu menuju Ruang makan.

"Nona ini sibuk sekali rupanya?" ucap Djovan yang kini melipat tangannya di dada sambil tersenyum menatap Leana.

"Maaf jika berisik," ucap Leana sambil tersenyum menoleh Djovan. Djovan mendekati Leana.

Djovan mencium bau masakan bercampur aroma tubuh Leana yang benar benar menyejukan..

"Hmmm, aromamu segar Leana" ucap Djovan.

"Hei,,,kau katakan apa barusan?" tanya Leana yang kini menoleh ke arah pria yang ada di dekatnya.

"Hah?apa yang aku katakan? Maksudku aroma masakanmu begitu mengugah selera" jawan Djovan gugup. Leana terkekeh geli.

"Mungkin Levana akan sangat senang jika di puji demikian, namun aku euhhh !! Jangan harap !!" Leana menginjak kaki Djovan.

"Awwwhh ! Leana kau galak sekali,sakit tau tidak?"

"Tidak! Sudahlah,duduk masakannya segera matang !" ucap Leana. Djovan menuruti perintah Leana.

Leana mengaduk soup ayamnya, dan Djovan melihat pemandangan yang berbeda dimana dulu bukan Levana yang memasak untuknya melainkan dirinya memasak untuk levana, Djovan tersenyum mengingat ketika tubuh Levana bergelayut mesra di punggung Djovan...

FLASHBACK DJOVAN LEVANA

"Cepatlah matang hei masakan!aku sudah kelaparan, apa kau tidak kasihan padaku?" Levana memelas menginginkan makanan yang tengah di masak Djovan. Djovan hanya tersenyum mendengarkan ketidak sabaran Levana akan kekosongan perutnya.

"Sabar Lev,sebentar lagi?apa monster di perut mu sudah meraung raung hemm?" goda Djovan sambil membelai wajah Levana yang cantik. Levana bergelayut mesra ke bahu Djovan.

"Aku suka bau mu Djovan, sangat memikat" Levana membaui tubuh Djovan, ia mengenakan kaos berwarna abu muda, dengan celana pendek yang santai.

"Oh sial Levana, jangan merusak mood laparku," Ucap Djovan menahan godaan Levana yang kini berada tepat di depannya.

"Kau lapar?"
"Aku juga Djovan sayang,menunggu membosankan bukan? Lebih baik kita,,,," tangan Levana dengan lincah turun dari dada bidang Djovan hingga ke menu utama di tubuh Djovan.Levana meremas gemas milik Djovan dan perlahan membuka kancing celana Djovan.

"Ah,,sial !! Kau mau melakukannya disini?" tanya Djovan sambil menjambak gemas rambut blonde Levana yang begitu menarik perhatiannya, Levana dengan lihai mengeluarkan batang besar milik Djovan, dan siap melahapnya.

"Ooooh,god !! Terbuat dari apa kau hah, jalang cantik ku !" ucap Djovan yang selalu tak bisa menahan dirinya jika di dekat Levana. Levana melakukan hal yang sangat Djovan sukai, ia begitu gemas mengulum milik Djovan, Djovan menikmati setiap permainan bibir Levana di bawah sana,
Djovan tak berhenti mengerang, ini adalag kenikmatan yang hakiki, Levana selalu memberinya kepuasaan.

Djovan menatap Levana yang begitu menikmati kulumannya, hingga Djovan sudah tak tahan lagi, ia menyuruh Levana menungging dan dengan sigap Djovan memasukan miliknya dengan posisi menungging.

RONALD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang