RONALD 18

2.3K 111 8
                                    


Leana harus bermalam di rumah itu bersama Ronald mereka bercengkrama menikmati kehangatan di rumah yang benar benar indah itu.
Ronald tak pernah membayangkan betapa indahnya malam ini, mereka sudah siap dari sore hari untuk pulang namun hujan menghalangi perjalanannya,hingga Ronald harus membatalkan kepulangan mereka. Ia terpaksa menghubungi Djovan walau mendapat sedikit ancaman dari Djovan
'jangan kau perlakukan Leana seperti Levana, atau kau akan menerima akibatnya'

Ronald tak memikirkan akibatnya yang terpenting Ronald kini merasa bahagia dengan wanita yang ada di pelukannya.

"Kau tau Leana,hujan ini berpihak padaku, rasanya tak rela melepaskanmu dan saat bersamamu kurasakan duniaku hanya yang sedang aku jalani kini" Leana tersenyum menatap binar Mata Ronald.

"Hmm,jika hujan ini berpihak Padamu.. maka kilat yang berada di pihaku aku siap membakar mu Ronald" Ronald tertawa dengan ungkapan yang keluar dari bibir Leana.

"Kau sudah membakarnya Leana, dengan sepucuk surat yang kau tulis dengan sebuah dusta itu" Leana menggigit lengan Ronald gemas.

"Ya tuhan kau yang harimau sesungguhnya Leana!!" Ucap Ronald. Leana memeluk gemas ronald.

DIRUMAH SAKIT

Levana gelisah menunggu Ronald mengapa tak juga datang atau kembali. Setelah Renata datang,Ayyara pulang dan saat itu ia tahu bahwa Leana Adalah putri Orlando dan Renata.

Orlando, orang licik yang berusaha mengalahkan DERION beruntunglah anaknya terlalu pintar untuk di bodohi. Ayyara mengatakan perihal kenyataan Leana adalah putri Orlando pada Damian,namun damian hanya mengganggap itu hal kecil, dan malah balik berkata pada Ayyara.

"Kau mau mencegah anakmu jatuh cinta lagi Ayyara? Sudahlah.. biar itu menjadi urusan Ronald, mereka sudah cukup dewasa menentukan ke arah mana mereka berhubungan,ronald sudah 28 tahun Ayyara.." ucap Damian membela Ronald.

Ayyara terdiam, walau sebelumnya menggerutu pada Damian karena terlalu memanjakan Ronald.
Ayyara tahu,ia harus menemui Roland untuk membicarakan perihal ini.

Renata menunggu Levana, ia mengusap lembut anak gadisnya itu.
"Leana, kau beruntung dicintai Ronald. Dia pria baik mama tau itu, walaupun rumah dan apapun milik kita berganti nama menjadi milik DERION tetapi mama yakin semua itu adalah karma untuk papamu," Levana menatap mamanya takjub,mamanya tak pernah dendam sama sekali pada perusahaan Ronald, sedangkan papanya tidak pernah menerima kekalahannya.

"Jujur mama kasihan sama kakak kamu sayang,dimana dia? Mama tak tahu,walau mama sempat membencinya,namun kau tau Leana,mama tak pernah sungguh sungguh membencinya,mama menyamaratakan kau dan Levana, mama sama mencintainya Leana namun ia memiliki sifat papamu,mama ingin dia itu kembali pada mama,ikuti jalan mama walau harus meninggalkan kemilau kekAyaan kita,jadi seperti dirimu Leana,bisa beradaptasi dengan keadaan. Menerima bahwa kita sedang berada di bawah,mengakui bahwa roda kehidupan ini berputar namun Levana terlalu egois dengan keinginannya,ia lebih memilih bersama papamu,menggoda client agar mau bekerja sama,Orlando memang gila !!" Ucap Renata kamudian menggenggam tangan Levana erat dan mengecupnya penuh tangis.

Levana runtuh,ia jatuh dari tebing tertinggi keangkuhannya,ia mendengar kata hati mamanya dan kesungguhannya,ia mendengar mamanya mengingatnya,ia menatap tangis mamanya yang tengah merindukan sosok Anak yang hilang yaitu dirinya.

Levana ingin sekali memeluk Renata,namun punggungnya masih belum pulih, ia harus diam tak boleh banyak bergerak.

"Levana sayang mama" ucap Levana,Renata menatap levana,dengan tangisnya.

"Kau selalu berkata begitu Leana, tapi mama tidak yakin dia mengingat mama," Renata terus menitihkan air matanya. Levana terisak melihat mamanya begitu sedih.

RONALD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang