RONALD 6

3.2K 147 2
                                    

LEANA

Leana tengah menikmati liburnya. Ia meluangkan waktu untuk berjalan jalan ke danau dimana ayahnya dulu sering mengajaknya untuk hanya sekedar bermain di alam terbuka. Ia mengingat saat saat bahagia bersama ayahnya. Leana sangat dekat dengan ayah ibunya sedangkan sang kaka selalu dekat dengan papanya.

Ia memandang satu pohon dimana dulu tempat mereka berteduh kemudian mengelar tikar dan membuka perbekalan mereka. Leana dan kakak perempuannya berlarian bahagia sedangan mama dan papa nya menyiapkan makanan.

"Aku merindukanmu pa,dan..."Leana menepis  dan malas mengucapkan nama kakaknya itu.

Leana pun berjalan masuk menuju sebuah hutan yang sudah sering ia jelajahi. Ia sering berjalan jalan disana, mengukir setiap setiap pohon dengan namanya, ada sebuah pohon yang Leana dan kakaknya sukai,hingga papa dan mama nya mengukir nama mereka. Pohon itu menjadi simbol antara Leana dan kakaknya.
Satu pohon dengan dua cabang yang sama besarnya. Mama dan papanya berharap walau sifat leana dan kakaknya berbeda mereka haruslah mengerti bahwa mereka satu akar dan satu batang pohon.

Leana menghampiri pohon itu, masih terukir namanya dan nama kakaknya itu.ia mengusap lembut pohon itu.
Ia mengusap ukiran nama kakaknya dan memeluk pohon itu.

"Aku kecewa padamu,namun aku menyayangimu,aku merindukammu" ucap Leana. Ia menangis merindukan seseorang yang dulu selalu ada dengannya, kemana mana bersama dan tak pernah terpisahkan hingga sesuatu hal,sebuah keributan antara mama dan papanya berhasil memisahkan mereka, ditambah kakaknya merebut lelaki yang sudah ia sukai sejak dulu...

Rasa sakit itu masih menyelimuti hatinya hingga jika jatuh cinta ia takut jika hal itu terjadi lagi. Leana tak cukup kuat dia lemah,tidak seperti kakaknya yang memang kecantikannya begitu menggoda.

Leana berjalan kembali hingga suara langkah kaki membuat langkahnya terhenti.
Jantungnya berdetak kencang,ia takut !! Leana memang penakut. Dalam pikirannya adalah sebuah harimau tengah mengawasi dirinya dan bersiap menerkamnya.

Leana memejamkan matanya,ia gemetar.
"Tidak Leana, kau harus berani!! Ya, kau harus berani,,, berani lari sekencang kencangnya Leana ayoo...." ucapnya gugup dan penuh ketakutan.

Leana menarik napasnya, dan bersiap untuk berlari karena langkah Harimau itu seakan akan mendekat.

"Aaa, harimau itu semakin dekat !!" ucapnya.

Leana mencoba melangkahkan kakinya perlahan dan mulai menginjakan tanah untuk bersiap mengambil langkah seribu.

"Laaaa--

" LEANA!" Teriak seseorang.

Leana hendak berlari tapi tidak jadi, ia berbalik gemetar namun yang dilihatnya ternyata...

"Ronald?"

"Hai...."

"Iih kaaau ,,,!! Mengagetkanku saja !! Aku kira ada harimau yang mengawasiku!!" ucap Leana. Ronald mengisyaratkan sesuatu pada Leana bahwa ia harus diam.

"Ya, memang. kau diam di belakangmu aku melihat ekor harimau Leana!!" ucap Ronald dengan wajah serius yang membuat Leana membelalakan matanya penuh ketakutan.

"Diam.. Jangan bergerak!" pinta Ronald yang melangkah pelan menuju Leana.

"Kenapa kau kesini? Kau ingin di terkam juga ya?!" ucap Leana.

RONALD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang