RONALD 37

1.8K 110 7
                                    

Leana membeku kala wanita yang pernah ia temui mendekat dan memakinya,
"Kau tak berhak mendapatkan cinta dari Ronald !" Ucap Florence. Ia semakin mendekat,

DOR !!!!

"LEANA !!!" Teriak Dimitri, Dimitri berlari menuju Leana,namun terlambat peluru bersarang di perut Leana.
Leana memegang lukanya,ia tumbang,Ronald yang melihat di spion mobil kedatangan Florence dengan pistol ditangannya segera keluar mobil namun kalah cepat dengan tembakan yang terjadi benar benar di luar dugaan, melihat leana yang tumbang yang tengah di bantu oleh Dimitri Ronald mengalihkan pandangan pada Florence ia benar benar tak habis pikir ia menatap Florence dengan tajam. Kemudian ia hendak menembak mantan kekasihnya itu namun Dimitri mencegahnya,

"Jangan buat dia mati, buat dia menderita Ronald !" Teriak Dimitri.
Ronald mendengar ucapan Dimitri ia segera berlari mengejar Florence setelah sebelumnya meminta Dimitri mengurus Leana.

Leana yang kesakitan segera di bawa ke dalam mobil.
"Lukanya hanya menggoresmu Leana,dengarkan aku ... kau perlu menekan lukanya agar darah tidak terus keluar," Leana memegang ke samping perutnya. Dimitri menjalankan mobilnya menuju rumah sakit, Leana meringis membuat Dimitri benar benar bersedih.

"Seharusnya kau langsung masuk ke dalam mobil Leana !" Ucap Dimitri yang kini cemas dengan keadaan Leana.

"Aku tak tahu dia akan datang,wanita gila !!"
"Dimitri mengapa Ronald malah mengejar wanita itu? Mengapa bukan dia yang membawaku ke rumah sakit?" Tanya Leana, Leana meringis kesakitan, rasa pedih kini terasa di perutnya.

"Ntahlah,mungkin dia akan memberikan kau padaku," ucap Dimitri.

"Berhenti berkhayal,Dimitri apakah aku akan mati sebentar lagi?"tanya Leana yang kini memejamkan matanya menahan sakit yang ia rasakan.

"Buat matamu tetap terbuka,dan dalam kesadaran penuh Leana, kau tak akan mati menderita,percaya padaku... kau akan mati di kasur hangatmu,saat tua nanti" ucap Dimitri.

"Aku ingin mati bersama kekasihku," jawab Leana.

"Terserahlah kau Leana," ucap Dimitri tidak peduli. Leana segera di larikan ke rumah sakit terdekat,mendapat perawatan intensif,Leana sempat tidak sadarkan diri dan Dimitri benar benar panik di buatnya. Leana sudah dalam penanganan dokter dan ia kehabisan darah.

Dimitri menunggu dengan panik, kemudian Ronald datang,
"Bagaimana keadaan Leana?" Tanya Ronald terlihat jelas kecemasan dalam raut wajahnya.

"Dia bertanya, mengapa bukan kau yang membawanya ke rumah sakit,kau malah mengurusi wanita itu, dia marah sebelum akhirnya pingsan,dan tidak sadarkan diri" ucap Dimitri. Ronald meremas kepalanya.

"Wanita gila !!"
"Florence sudah hampir membunuhku di jembatan itu,dia sudah tidak waras Dimitri !!" Ucap Ronald kesal.

"Kau apakan dia ?" Tanya Dimitri penasaran,

"Aku memasungnya !!"
"Dia tak terkendali,ia pura pura bersedih dan kau lihat ini," Ronald memperlihatkan sebuah sayatan di perut kotaknya,

"Florence yang melukaimu ?" Tanya Dimitri. Ronald hanya mengangguk.

"Cintamu membuatnya gila Ronald, wanita Malang.." ucap Dimitri prihatin sambil tersenyum tipis.

"Jangan meledek Dimitri, dia memang terobsesi mengalahkan ibuku dan mendapatkan aku, Ntahlah mengapa aku baru sadar !" Dimitri terkekeh,

"Kau saja bodoh,di usia 17 tahun kau memacari wanita seusia ibumu, apakah di dunia ini yang belia tidak menggairahkan hemm?" Tanya Dimitri.

RONALD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang