RONALD 14

2.3K 119 3
                                    

Kalau banyak yang koment aku dobble up deh..
Ceritanya ga rame ya hahaha...
Thanks sudah mampir dan membaca cerita RONALD

Ronald tengah dilanda bingung dan khawatir wanita gila yang serupa dengan kekasihnya benar benar nekad,ia hendak kabur dan jatuh terpeleset dari tangga,dan jatuh hingga ke lantai dasar.Hingga kini dokter masih menanganinya.

"Apa lukanya parah ?" Tanya Ronald pada Rani.
Rani terlihat gelisah, ia memainkan jari jemarinya takut terjadi sesuatu pada wanita itu.

"Saya tidak tahu tuan," jawab Rani kemudian ia menjelaskan kronologisnya lebih jelas.

Rani tengah berjalan menuju ke arah lantai atas rumah Ronald, ia berjalan hendak membawa makanan untuk Levana, air yang ia bawakan tumpah sedikit namun Rani mengabaikannya,ia berpikir nanti setelah memberi makan Levana ia akan membersihkannya.
Namun semua di luar dugaan,Levana sudah bersiap menerkam Rani dan menjatuhkan makanan itu,ia hendak kabur dan berlari menuju ke arah tangga rumah Ronald namun tumpahan air itu berdampak pada Levana. Ia terpeleset dan berguling guling sampai ke lantai dasar. Rani terkejut melihat Levana sudah tak sadarkan diri.
Rani pun segera membawa Levana menuju rumah sakit,dan menelepon  Ronald segera.

"Sudah biarkan,itu salahnya sendiri.kita doakan saja semoga dia tak apa apa !" Ucap Ronald yang memang sedikit khawatir,apa yang akan ia katakan pada Leana,atau bahkan Djovan.

Rani hanya mengangguk,
"Tuan,biar saya saja yang menunggui nona Levana,jika tuan sedang sibuk." Rani merasa bersalah atas kejadian air yang jatuh itu maka dari itu ia menawarkan diri agar merawat Levana.

"Kita tidak tau kondisi Levana sekarang, dan kau Bisa membantu Rani." Rani mengangguk..
kemudian dokter keluar dari ruangan yang di tempati Levana.

Ronald terlihat santai,malahan Rani yang bertanya bagaimana  keadaan Levana.

"Bagaimana dok?" Tanya Rani khawatir,Rani melihat ke arah Ronald ia baru berdiri dan memasang wajah malasnya.

"Ibu,tenang ya. Pasien tidak apa apa hanya sedikit retak di bagian punggung dan kaki untunglah setelah di lakukan ronsen kepala tidak terbentur,hanya pasien mengalami shock saja. Mengenal pasien pasti tidak pernah jatuh sama sekali" Rani mengangguk.

Ronald memasang wajah datar.
"Jelas dia shock,dia ratu jalang! Yang tak pernah merasakan sakit sedikitpun,lihat saja seluruh tubuhnya mulus tanpa cacat sedikitpun" gerutu Ronald dalam hatinya.

"Tuan,kau mau masuk melihatnya?" Tanya Rani. Ronald menatap penuh ragu,

"Baiklah," Ronald masuk dan melihat wanita itu terbaring, Rani lebih memilih menunggu di luar,menunggu di panggil oleh tuannya.

Perlahan mata Levana terbuka, ia melihat Ronald di sampingnya,berdiri dengan keangkuhannya dan wajah yang sangat membuat Levana tidak nyaman.

"Kau mengkhawatirkan ku?" Tanya Levana dengan senyum yang lemah. Ronald mendelik dan masih memasang wajah datar,Ntahlah jika yang terbaring ini Leana mungkin dia rela mati menggantikan sakitnya.

"Tidak,biasa saja" suara datar itu terdengar menyakitkan untuk Levana.

"Huh,aku kira kau bisa luluh jika melihat aku terbaring begini," Ronald tersenyum sinis, ia menatap Levana lebih dekat.

"Kau bukan Leana sayang," ucapan Ronald begitu halus dan lembut nafasnya menerpa wajah Levana hangat. Levana mengutuk dirinya sendiri,ia melihat Ronald begitu tampan dan penuh kuasa. Beruntung lah Leana menemukan pemimpin DERION's ini.

Levana hanya memejamkan matanya dan menikmati hembusan nafas Ronald yang begitu memikat.

Ronald menjauhkan wajahnya dan memanggil Rani. Rani yang berada di luar segera masuk.

RONALD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang