01-Seoul

10K 377 6
                                    


Seorang gadis cantik dengan koper yang ia tarik dibelakang nya berjalan menyusuri bandara Incheon Korea Selatan. Nampak sangat menikmati angin yang menerpa wajah cantiknya dan meniup rambut panjangnya.

"Nona Park?" Salah seorang laki-laki berumur menyapa nya

Yang disebut Nona Park itu mengernyitkan halis bingung. "Ya?" Jawabnya setengah ragu.

"Ah maaf Nona,saya Shin Yoon Jae. Supir keluarga Tuan Park Han. Saya diamanatkan untuk menjemput Nona" Jelas Shin-supir pribadi keluarga Park itu

Gadis itu mengangguk mengerti "Ah, maaf aku tidak tau Ahjussi" jawabnya tidak enak

"Tidak apa-apa Nona. Mari saya bawakan koper Nona" ucapnya mengambil alih koper yang dibawa gadis itu dan dimasukan ke dalam bagasi mobil yang sudah disiapkan

"Ah terimakasih" jawabnya dan hanya dibalas senyuman hangat oleh Shin Ahjussi

Setelah gadis itu masuk kedalam mobil dan disusul oleh sang supir. Mobil pun melaju ke kediaman rumah besar keluar Park.

Butuh waktu kurang lebih satu jam setengah karena kepadatan jalan kota Seoul yang memang ramai.

Dan disinilah gadis itu berdiri. Depan pintu yang besar bercat putih bersih.

'Rumahku'  batinya bergumam dengan senyuman yang tak lepas dari wajah mungil dan cantik itu.

Dengan perasaan yang berdegup entah mengapa dia berjalan pelan untuk sampai depan pintu.

Dipegang knop pintu itu dengan erat. Perlahan tapi pasti dibukanya pintu dengan hati-hati.

Terbuka. Lebar.

Semua yang ada diruang tamu itu menoleh saat pintu terbuka.

Gadis itu. Menampilkan senyum yang teramat manis. Dilihatnya satu persatu orang yang dia rindukan selama ini.

"Aku pulang Appa" ucapnya masih dengan senyuman nya dan dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Laki-laki itu. Laki-laki yang dia rindukan. Laki-laki yang tak pernah membuatnya menangis. Menyakitinya? Tidak. Dia tidak akan pernah melakukan hal itu padanya. Dia yakin. Orang itu adalah laki-laki yang paling ia cintai. Park Han. Appa. He is my dad. Batin nya berkata.

"Appa merindukan mu" ucap Tn. Park saat anak gadis satu-satu nya sudah menghambur ke pelukan nya.

"Aku lebih merindukanmu,Appa" Tn. Park hanya tersenyum dengan tetap memeluk gadis kecilnya ini.

"Kau melupakan kami,Park Sa Na?" Sindir kakak dan adik dari Tn. Park

Gadis itu—Park Sa Na— melepaskan pelukan Appa nya dan menghadap kearah Samchon dan Imo nya itu.

"Mana mungkin aku melupakan Imo dan Samchon" ucap Sana dengan memerkan gigi putihnya yang rapih

Mereka hanya tertawa dan memeluk Sana layaknya anak mereka sendiri.

Sana baru saja selesai dengan kegiatan nya yaitu membersihkan diri dan membereskan pakaian nya.

"Sana–ya cepat turun,makanan sudah siap" teriak sang Ayah dilantai bawah

"Ya Appa,aku datang" balasnya berteriak

Sana bergegas menyisir rambut panjang nya dan turun dari kamar nya menuju ruang makan

"Sudah mandi?" Tanya Kim Samchon. Aku mengangguk dan tersenyum membalas senyumnya

The Protect BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang