6: Putus-Nyambung.

3.1K 193 57
                                    

MONDY Manarik tangan jenny dengan kasar keluar dari ruangan nya, ia mengusir jenny "pergi sebelum saya panggilkan satpam"usir mondy dengan kasarnya.

"kamu kok kasar gitu, emang nya salah aku pergi ke kantor calon tunangan aku sendiri"ucap jenny tiba-tiba menangis, ia tidak biasa di bentak-bentak.

Mondy yang merasa tak enak hati kalau sudah liat cewek menangis apalagi Menangis nya karena dirinya sendiri "sorry kalau perkataan saya kasar, tapi kamu juga jangan keras kepala, kalau sudah dibilang jangan masuk iya jangan masuk, tapi apa kamu malah maksa masuk"kata mondy mulai lembut.

"iya maaf, aku janji gak bakal lagi kayak gitu"jenny menundukkan kepalanya kebawah.

"iya bagus, kamu mending pulang saja"

"kamu ngusir"

"iya"

"ishhh... "desis jenny merasa jengkel.
Jenny pergi dengan muka bete.

Mondy masuk lagi kedalam ruangan nya "pak mondy saya boleh bicara sebentar sebagai teman?"tanya Melvin baik-baik.

"iya silakan"

"mon itu benaran tunangan lo?"

"Calon tunangan"ralat mondy.

"Iya sama aja lah tapi beneran itu cewek bakal jadi nyonya mondy putra bei Iskandar"kata Melvin sulit untuk di percaya.

"Apa Lo bilang? Nyonya mondy putra bei Iskandar, jangan bilang itu lagi gue jijik denger nya tau"

"Tapi Mon kalau dia bakal jadi tunangan lo, berarti kan nanti kalian akan memasuki jenjang pernikahan dan pastinya dia jadi nyonya di keluarga Iskandar"balas melvin

"iya, terserah Lo mau sebut dia apa yang jelas kepala gue itu pusing mikirin nya juga, bisa gak jangan ganggu" timpal mondy.

"lo kok mau sih tunangan sama cewek batu kayak dia"

"terpaksa demi perusahaan"mondy sudah putus asa sama hidup nya, yang selalu diatur oleh orang tua nya.

Melvin pikir enak jadi anak pemilik perusahaan, sekarang Melvin mengerti ada gak enak nya juga jadi anak pemilik perusahaan pasti ada yang harus di korbankan demi perusahaan.

"kalau lo mau cerita-cerita sama gue, gue siap kok dengar cerita lo"cetus Melvin menepuk bahu mondy pelan.

"bagaimana kalau nanti malam kita minum-minum?"ajak mondy.

"ayo"

***
Waktu jam makan siang Mondy dan melvin pergi ke kantin perusahaan, mondy pikir jenny sudah pulang ternyata dia masih di kantor, jenny berjalan kearah mondy, berdiri dihadapan mondy lalu melingkarkan tangan nya ke tangan mondy "lama banget sih keluar nya, aku nunggu kamu tau, aku ingin makan siang sama kamu"ucap jenny dengan manja.

Raya dan Davina yang baru saja menginjak kaki nya di kantin terkejut melihat perempuan yang menggandeng tangan mondy. Davina berbisik "ray, itu siapa cewek yang lagi sama pak direktur, apa dia istri, pacar, atau tunangan nya pak direktur?"tanya Davina penasaran.

"mana gue tau"enatah kenapa raya bete liat nya, ngapain kemarin pake tanya udah punya pacar kalau dia udah punya cewek dasar Direktur berengsek gerutu raya dalam hati.

Raya dan Davina melangkahkan kaki nya masuk kedalam kantin semakin mendekat kearah mondy, melihat raya mendekat, Mondy melepaskan tangan jenny dari pergelangan tangan nya,tiba-tiba mondy menarik tangan raya saat raya sudah ada di dekatnya semua orang yang ada di kantin terkejut.

Raya membulatkan matanya kaget,Mondy merangkul bahu raya dengan tangan kirinya"saya minta kamu jaga sikap di depan pacar saya"ucap mondy pada jenny.

ME WITH YOU AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang