44: KETAKUTAN

1.2K 120 16
                                    

Merasa takut akan kehilangan, justru itu adalah kelemahan..

_ Mondy putra bei Iskandar _

RAYA mulai teriak minta tolong sekeras-kerasnya, "kak beni tolong lepaskan saya" ucap raya sambil menangis.

"Kenapa nangis" ia orang yang menyuruh raya adalah beni, senior raya waktu di kampus.

Beni menghapus air mata raya, dengan cepat raya memalingkan wajahnya kearah lain "jangan menangis, mana wajah angkuh kamu, mana wajah sombong kamu, tempo hari ayo tunjukkan lagi"

Beni naik ke atas ranjang, raya mulai menahan tubuh beni dengan tangannya, dengan sekuat tenaga raya mendorong tubuh beni ke samping, dan ia segera bangun dari atas kasur, dan ia berlari ke arah pintu.

"Kamu cari ini" kata beni sambil menunjukan kunci hotelnya.

Raya harus cari cara untuk bisa keluar dari tempat mengerikan ini "oke" raya menghela nafas " maafkan sikap saya beberapa hari yang lalu, please buka pintunya, saya harus pergi" lanjutnya dengan tulus.

"Permintaan maaf kamu, saya terima, tapi sebelum itu mari kita bersenang-senang terlebih dahulu" beni mulai mendekati raya.

***
Acara party sudah di mulai, Mondy tidak melihat kehadiran istrinya, ia menyuruh oki untuk mencari nya, oki mencari raya ke kantor suite montel, namun tidak ada siapa-siapa disana, semua karyawan sudah pulang.

Oki balik lagi ke suite montel dan menanyakan raya pada resepsionis "apa tadi Bu raya datang kesini?" Tanya oki.

"Iya tadi sore Bu raya ke sini, dia lagi keliling suite montel pak" jawab resepsionis.

"Terus dia dimana? Apa kamu lihat dia keluar"

"Sejak tadi sore Bu raya belum keluar"

"Baik terimkasih"

Oki mencoba menghubungi handphone raya namun tidak aktif, ia kembali ke acara party Mondy yang di adakan di aula suite montel.
***
Melvin pulang terlebih dahulu ke apartemen nya untuk ganti baju, ia sedang dalam perjalanan menuju suite montel, handphone ia berbunyi "Hallo"

"....."

"Apa? Saya kesana sekarang" Melvin langsung menancap gas mobil dengan cepat.

Setibanya disana, Melvin berlarian ke hotel suite montel "dimana bunyi sirene kebakarannya?"

"2110"

Melvin langsung berlarian menuju lift, setibanya di kamar 2110 "ambil kunci cadangan, cepat" teriak melvin.

"Baik pak"

Tak lama kemudian karyawan suite montel  datang membawa kunci cadangan, dan pintu terbuka disana mereka terkejut melihat ada raya disana.

"Bu raya?" Kata Melvin dengan pelan.

Raya membalikan badannya ia langsung menghampiri Melvin dan memeluk Melvin dengan erat "saya takut" ucap raya gemetaran.

"Urus ini dan jangan ada masalah sedikitpun, paham" suruh Melvin pada karyawan dan security suite montel.

Melvin membawa raya menjauh dari sana, Melvin membawa raya ke atas rooftop suite montel.

Tangan dan tubuh raya masih gemetaran, Melvin melihat kondisi raya yang sangat kacau, mulai dari rambut raya yang acak-acakan dan lengan baju bagian kanan raya yang sobek, dengan sigap Melvin memberikan jas nya pada raya untuk menutupi lengan baju raya.

Mereka duduk di kursi panjang yang ada di rooftop, "tenangkan diri kamu terlebih dahulu, dan anggap saja itu tidak pernah terjadi, lupakan kejadian tadi, hm" ucap Melvin, ia tidak ingin bertanya ada apa sebenarnya, karena Melvin tau kondisi raya saat ini sedang tertekan.

ME WITH YOU AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang