DIRUMAH sakit mondy sudah di tangani oleh dokter, dokter sudah mengobati luka di tangan kiri mondy, dokter bilang penyebab mondy pingsan, karena mondy terlalu banyak pikiran hingga membuat nya stres dan tertekan, hingga Meluapkan kemarahan nya dengan cara melukai dirinya sendiri.
"Kasian yah Ray, diluar dia terlihat seperti tidak ada masalah tapi ternyata di dalam dirinya dia tertekan"kata Tobi sambil menatap mondy yang masih pingsan.
Raya terdiam ia merasa iba melihat kondisi mondy, apa yang membuatnya merasa tertekan? Apa dia tidak ingin tunangan sama jenny, makanya dia berbuat sejauh ini dengan melukai tangannya batin raya bertanya-tanya.
Satu jam lebih mereka menunggu di ruangan, akhirnya mondy tersadar hal pertama yang ada dalam pikiran mondy yaitu, dimana? .
Mondy lalu mengalihkan pandangannya kearah kanan ia melihat seorang perempuan dengan wajah cemas nya yang tidak bisa raya tutupi.
"Saya dimana?"tanya mondy
"Pak mondy ada di rumah sakit, tadi waktu saya sama raya jalan-jalan cari makan malam, melihat pak mondy ada di halte pas kita samperin, pak mondy udah tidak sadarkan diri"jawab Tobi dengan jelas.
Terakhir yang mondy ingat ia duduk di halte dan menyadarkan kepalanya ke tiang bus.
"Terimakasih telah membawa saya kesini"
"Sama-sama pak mondy"
"Sudah malam, Kalian lebih baik pulang, saya gak apa-apa sendiri disini"ucap mondy yang masih lemas.
"Nggak pak, kita akan jaga pak mondy, dokter bilang pak mondy hanya kelelahan saja, dan setelah infus nya selesai pak mondy boleh pulang, dan nanti biar kita yang antar pak mondy pulang"balas raya dengan gelagapan.
"Terimakasih tapi kalian tidak perlu berbuat sejauh ini saya bisa jaga diri saya sendiri"timpal mondy tidak mau merepotkan.
"Bener kata raya pak, kita gak masalah kok kalau harus menjaga pak mondy, kan pak mondy bos kita"sahut Tobi tersenyum.
Mondy tidak lagi menolak keinginan mereka yang tetap ingin menjaga nya.
Singkat cerita mondy meminta raya dan Tobi untuk mengantar ke apartemen Melvin, karena untuk saat ini mondy tidak ingin pulang ke rumah.
"Tob, Lo cari taksi yah"pinta raya.
"Oke" Tobi lalu pergi dari ruang rawat tersebut.
"Ayo Mon, biar aku bantu ke kursi roda"kata raya.
"Nggak usah pake kursi roda, saya masih kuat jalan kok"balas mondy turun dari ranjang.
Dengan langkah cepat raya menarik tangan mondy dan meletakkannya di bahu nya "biar saya bantu" mereka berdua saling bertatapan lama.
Mereka berjalan menuju lift, tidak ada yang bersuara disana, hingga sampai di lobi rumah sakit, raya membantu mondy untuk duduk dulu sementara Tobi masih cari taksi.
Raya duduk di sebelah mondy "mon"panggil raya canggung.
"Iya"
"Sebenernya kamu kenapa? Ada masalah apa?" Tanya raya gerogi.
Mondy terdiam enggan untuk memberi tau yang sebenarnya "saya tidak apa-apa"
"Kalau ada masalah kamu bisa kok berbagi masalah kamu sama aku"ucap raya serius.
"Bukan nya kemarin kamu bilang, jangan pernah saya kasih tau tentang perasaan saya, karena kamu juga gak peduli akan hal itu"sahut mondy (membahas omongan raya waktu di mall).
"Em.. ma-maksud nya aku bu-bukan begitu, iya memang aku gak mau kamu kasih tau perasaan kamu ke aku, tapi-"ucap raya gelagapan.
Tobi sudah mendapatkan taksi nya, mondy sudah berdiri lebih dulu berjalan menghampiri Tobi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME WITH YOU AGAIN
RomancePertemuan yang tak terduga setelah sepuluh tahun lama nya tak bertemu dan akhirnya mereka di pertemukan kembali, dulu derajat mereka setara sebagai Siswa&Siswi tapi sepuluh tahun berlalu derajat mereka berbeda menjadi Direktur Perusahaan &Karyawan b...