Selamat membaca! Terimakasih yang sudah membaca dari awal hingga akhir :)
Hari ini Mondy kembali ke Jakarta setelah perjalanan bisnisnya di Amerika, Mondy tidak sabar ingin melihat Attaya.
Mondy menghubungi raya bahwa ia akan segera pulang sebentar lagi, di bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta, kini Mondy berada ia sudah di jemput oleh supir pribadinya.
"Selamat datang tuan." Kata supirnya, ia membantu membukakan pintu untuk tuannya.
Mondy masuk kedalam mobil, di perjalanan menuju rumahnya.
"Pak galuh sudah bertemu dengan Attaya?" Tanya Mondy.
"Sudah tuan sudah beberapa hari ini den Attaya ada di rumah."
"Menurut pak galih Attaya muka nya mirip siapa?"
"Kalau kata saya mirip ke nyonya, tapi kalau sifat nya mirip ke tuan."
"Benarkah!"
"Iya tuan."
Tak lama kemudian mobil Mondy sudah sampai di gerbang, raya dan ahira menyambut kedatangan Mondy.
Mondy turun dari mobil, ahira langsung memeluk Mondy, "ayah ahira kangen." Kata nya dengan manja.
"Ayah juga." Mondy mengelus-elus rambut ahira.
"Ayah bawa oleh-oleh?"
Mondy menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.
Ahira melepaskan pelukannya. "Yah."
"Tapi tenang Tante kamu memberikan sesuatu untuk kamu, bunda dan juga Attaya."
"Benarkah dimana?"
"Ada di dalam koper."
Ahira teriak kesenangan.
"Dimana Attaya?" Tanya Mondy pada raya.
"Dia ada di dalam." Jawab raya menggandeng tangan suaminya untuk masuk kedalam rumah.
Sedangkan ahira membantu membawakan koper milik ayahnya itu, setibanya di ruang tamu, Attaya membalikan badannya sejujurnya ia gugup menghadapi Mondy apa dia akan menerimanya di rumah ini pikir Attaya begitu.
Mondy mengerutkan keningnya bingung, "kenapa dia disini?" Tanya Mondy heran.
Raya mendekat ke arah Attaya dan merangkul bahu Attaya.
"Dia anak kita, Attaya."
Seperti petir menyambar kearah dirinya, Mondy tidak percaya apa yang dibilang istrinya "Apa? Tapi bagaimana bisa?" Tanya Mondy masih syok mendengar nya.
Raya memberikan hasil tes DNA, dan juga beberapa foto saat Attaya kecil hingga sebesar ini.
Mondy membuka amplop yang berisi hasil tes DNA positif, yang menyatakan bahwa zero adalah anak dari raya.
"Waktu kita liburan ke Jepang, mamah menyuruh orang untuk menculik Attaya, alasannya mamah tidak mau kalau Attaya jadi penerus MB grup, mamah pingin Fauzan yang menjadi penerus MB grup."
"Singkat cerita Attaya di rawat oleh orang yang menculik nya, dia tinggal satu desa, orang yang menculik Attaya juga sudah mengakuinya, jadi kamu percayakan kalau zero adalah Attaya." Jelas raya meyakinkan.
Mondy memijat kepalanya yang terasa berat, "aku butuh waktu sendiri." Mondy berdiri dari sofa dan pergi begitu saja.
"Bunda sepertinya ayah tidak suka dengan kehadiran aku disini, apa lebih baik kalau aku pergi aja." Ujar Attaya.
"Tidak, ini rumah kamu, kenapa kamu harus pergi." Balas raya. "Tunggu disini, bunda akan susul ayah kamu, mungkin dia masih syok jadi kamu jangan berpikir yang enggak-enggak mengerti."lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME WITH YOU AGAIN
RomancePertemuan yang tak terduga setelah sepuluh tahun lama nya tak bertemu dan akhirnya mereka di pertemukan kembali, dulu derajat mereka setara sebagai Siswa&Siswi tapi sepuluh tahun berlalu derajat mereka berbeda menjadi Direktur Perusahaan &Karyawan b...