11: Perseteruan Dua Saudara

2.3K 158 29
                                    

Mondy keluar dari dalam toilet ia melihat di depan toilet ada adik nya yang sedang berdiri "ada angin apa lo datang kesini?"sindir mondy tersenyum mengejek.

"kedatangan gue kesini cuma mau menyampaikan pesan untuk lo dari mamah, mamah bilang kalau lo masih mau di anggap anak sama mamah sebaiknya lo kasih jabatan direktur ke mamah"ojan menyampaikan pesan mamah nya

"kalau gue jadi lo gue kasih jabatan direktur itu buat mamah karena mamah sangat berjasa dia sudah mengurus kita dari kecil sampai segede gini, mengandung kita selama sembilan bulan,mengorbankan nyawanya untuk melahirkan kita,bagi gue jabatan gak penting karena bagi gue yang penting itu kebahagiaan mamah"lanjut ojan panjang lebar.

Mondy menghela nafas, ia melonggarkan dasi nya yang merasa sesak "lo ceramah-in gue,gue tau mamah mengandung gue selama sembilan bulan gue tau kok ,jika dia memang seorang ibu gak sepantasnya dia bilang begitu ke anak nya, membenci anak nya cuma karena anak nya jadi direktur, kalau lo mau jadi anak yang berbakti untuk mamah, ambil jabatan gue saat ini kalau lo bisa".

"andai gue bisa ambil posisi lo saat ini mungkin gue udah kasih jabatan ini untuk mamah, tapi sayang nya gue gak tertarik untuk mengikuti jejak kedua kakak gue yang lebih paham dengan dunia bisnis, gue cuma ingin lihat seberapa berbakti nya lo sama mamah"ojan menempuk bahu mondy, ia lalu segera pergi dari sana.

Saat mondy mau balik ke ruangan nya ia melihat raya keluar dari toilet perempuan, raya menundukkan kepalanya kebawah pergi dari sana di ikuti mondy dari belakang, raya duduk di meja kerjanya "sejauh mana kamu dengar pembicara saya tadi?"tanya mondy dingin.

Raya menelan ludahnya "saya tidak mengerti apa maksudnya pak mondy"balas raya.

"kamu pasti tau maksud saya"

"saya tidak dengar apa-apa"

Percuma mondy desak raya untuk mengaku kalau iya jelas-jelas pasti mendengar pembicaraan nya dengan ojan,mondy lalu segera masuk kedalam ruangan nya.
***
Jam makan siang Davina menghampiri raya dan tobi, "Vina lo kenapa?"tanya raya melihat raut wajah Davina yang murung.

"mulai hari senin gue di pindahkan lagi ke bandung"jawab Davina sedih ia sebenarnya masih ingin di jakarta sama kedua sahabatnya ini.

"hah tapi bukan nya tiga bulan kita disini kok lo udah balik aja"timpal tobi terkejut.

"gue disuruh menggantikan bu devi dia kan sebentar lagi mau melahirkan nah di bagian marketing kekurangan karyawan"balas Davina.

"sedih deh gak ada teman yang cerewet lagi"raya memeluk Davina.

"gue lebih sedih karena disana pasti sepi gak ada kalian berdua"timpal Davina.

Tiba-tiba ide cemerlang muncul dari otak raya "Vin, kita tukeran pekerjaan aja"saran raya.

"Maksud nya?"

"Iya Lo tetap di sini, gue yang ganti Bu devi"jelas raya.

"Memang nya bisa?"

"Nanti gue yang bilang ke mr.kade"

"Iya udah telepon dia sekarang"

Raya mengangguk ia segara menelepon Mr.kade, "Hallo pak bos selamat siang, ini saya raya aletha Pricilla"

"Iya kenapa kamu telepon saya kagen di marahin saya"jawab mr.kade.

"Pak bos tau aja kalau saya kagen di marahin"raya tertawa renyah.

"Ada apa kamu telepon saya? Cepat ke inti nya, saya sibuk"

"Jadi gini pak bos saya denger Davina di suruh ke Bandung buat ganti Bu devi, bagaimana kalau saya saja yang ganti Bu devi boleh kan pak bos?"tanya raya ke inti pembicaraan.

ME WITH YOU AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang