36 : WEDDING #2

1.8K 165 49
                                    

Bandara Soekarno Hatta

Melvin masih setia menunggu kedatangan Mondy, acar pernikahan sekitar 2 jam lagi, handphone Melvin berbunyi, Melvin dapat bernafas lega kali ini karena akhirnya Mondy menelponnya, ia langsung mengangkat teleponnya.

"Lo dimana?" Tanya Melvin tanpa basa-basi.

"Gue udah turun dari pesawat, Lo suruh bodyguard ambil koper gue, dan cepat siapkan mobil" ucap Mondy langsung menutup teleponnya.

"Kalian ambil koper nya bos, dan kamu cepat ambil mobil di parkiran sekarang" perintah Melvin.

"Baik pak"

Mondy dari turun pesawat langsung berlarian kedepan lobby bandara, Mondy tak henti-hentinya melihat jam di tangannya "ck"decak Mondy.

Setibanya di lobby, mobil Mondy sudah siap, Mondy dan Melvin langsung masuk kedalam mobil "jalan ke gedung sekarang" suruh Melvin.

Supir Mondy langsung menginjak gas mobil menuju gedung, di dalam mobil "Lo berangkat jam berapa?" Tanya Melvin, bersikap sebagai teman.

"Gue sampe di bandara tuh jam 8 malam tapi katanya dilay, dan kemungkinan berangkat nya itu jam 7 pagi gue disitu langsung kaget dong, gue cari cara lain, akhirnya gue beli tiket pesawat ekonomi untuk kesini, lama banget gak seperti pesawat bisnis" jawab Mondy masih ngos-ngosan karena berlarian tadi.

"Lo masih ada waktu 1 jam 30 menit lagi, Lo nanti langsung ke ruang ganti aja"

"Oke"
***
Raya penasaran apa yang sebenarnya kakak nya ini ingin sampaikan "Sebenarnya ini tentang ayah yang meninggal waktu lima tahun yang lalu" abay menggantung ucapannya.

Raya mengerutkan keningnya "tentang ayah? Kenapa?"

"Ayah meninggal karena di sengaja" jelas abay, membuat raya terkejut.

"Apa"

Abay terdiam sejenak, "dan kamu tau siapa orang yang telah buat ayah kita meninggal?"

"Siapa? Memang nya?" Tanya raya masih tak percaya apa yang di bicarakan oleh kakak nya ini.

"Bei Iskandar" jawab abay.

Raya memundurkan kursinya, ia seperti terkena petir diacara yang seharusnya bahagia nya ini "bohong" raya tak percaya.

"Sebenernya kakak juga terkejut kamu sama anak nya bei Iskandar ada hubungan, tapi setelah kakak pikir kembali, ini adalah momen yang pas untuk balas dendam" abay berusaha mempengaruhi pikiran raya.

"Kakak ingin kamu balas dendam setelah kamu menikah dengan anak nya bei, kamu tau bei sangat menyayangi anak nya, atau nggak kamu bisa racuni bei, biar dia mati" lanjutnya.

Air mata raya jatuh ke pipinya yang telah di poles oleh make up "kakak sadar gak apa yang kakak Bilang tadi" lirih raya menangis.

"Kakak suruh aku bunuh bei Iskandar" ucap raya penuh penekanan. "Oke mungkin bei Iskandar yang udah buat ayah meninggal, tapi aku gak sejahat itu untuk balas dendam apalagi meracuni bei Iskandar"sambung raya.

"Terus kamu mau nikah sama anak yang orang tua nya telah bunuh ayah kita, bei Iskandar aja tanpa perasaan bunuh ayah kita" abay emosional.

"Raya akan membatalkan pernikahan ini"

Abay terkejut dengan keputusan raya yang tidak sesuai dengan rencana nya "jangan ngaco kamu, kamu sudah Janji tadi sama kakak, apapun yang kakak bilang kamu akan tetap menikah"

"Kenapa? Kenapa baru sekarang kakak cerita sama aku soal ini? Kenapa disaat momen pernikahan aku kakak baru cerita" ucap raya marah-marah.

"Karena sengaja, kakak gak mau kamu menyesal setelah kamu menikah dengan Mondy, kamu tau semua ini, Kakak gak ingin kamu nanti nya bercerai dengan Mondy"

ME WITH YOU AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang