"Iya bentar lagi aku nyampe. Tadi penerbangannya sempet ditunda bentar gara-gara cuacanya nggak mendukung di sana" ujar Seongwoo melalui ponselnya sambil berjalan terburu-buru.
"Ck. Iya sayang. Sepuluh menit lagi, ok"
Seongwoo menghenbuskan nafas kasar ketika panggilan itu berakhir.
"Dasar nggak sabaran. Emangnya dia pikir aku tau kalau penerbangannya bakal ditunda. Lagian kalau ditunda juga bukan salahku kali" gerutu Seongwoo sambil terus berjalan.
"Hadeh. Punya bini gini amat dah?" Seongwoo mengusap wajahnya kasar.
Saat itulah ada seorang anak perempuan tersandung karna berlari terlalu kencang. Seongwoo bisa melihat kalau lututnya terluka.
Tanpa pikir panjang, ia mendekati gadis kecil yang sedang menangis itu.
"Kamu nggak apa-apa?" Tanya Seongwoo khawatir.
"Hiks... Hiks... Hiks... Sakit" Rengek gadis itu sambil menangis.
Seongwoo jadi makin panik. Ia lalu mengambil sapu tangannya dan melilitkannya ke luka gadis itu.
"Udah sekarang udah nggak apa-apa, jangan nangis lagi ya?" Gadis itu mengangguk sambil mengusap air matanya.
"Anak pinter" Seongwoo mengacak rambut gadis kecil itu gemas.
"Adeeek" Seongwoo menoleh dan mendapati anak laki-laki yang seumuran dengan gadis kecil di depannya berlari ke arah mereka.
"Kakak. Tadi aku jatuh, sakit. Untung ada om itu"
Si gadis menunjuk Seongwoo, membuat Seongwoo mendekati mereka.
"Jadi kamu kakaknya?"
"Iya. Kami kembar"
Seongwoo membelalakan matanya. "Kembar?" Bocah laki-laki itu mengangguk.
"Kalian di sini sama siapa?"
"Kami di sini sama..."
"Hyunjong, Hyunjin" panggil seorang wanita menginterupsi perkataan anak laki-laki itu.
"Mama..." Kedua bocah itu berlari dan memeluk wanita yang baru saja memanggil nama mereka.
"Kalian kemana aja? Mama cari-cari dari tadi. Kalian nggak apa-apa?"
" Hyunjin tadi jatuh, tapi ditolongin sama om itu"
"Om?" Hyunjin mengangguk lalu menunjuk Seongwoo yang masih berdiri di tempatnya.
Wanita itu menoleh ke arah Seongwoo membuat Seongwoo membeku di tempatnya.
"Chungha?"
"Kak Seongwoo"
"Jadi anak kembar itu anak kamu?"
Chungha mengangguk lalu mengamati Hyunjin dan Hyunjong yang berkejar-kejaran di taman.
"Berapa tahun?"
"Enam tahun bulan depan" jawab Chungha membuat Seongwoo terkejut.
"Enam tahun? Berarti..."
"Ya. Kakak benar, aku mengandung kedua anak itu waktu kelas dua SMA. Alasan aku memutuskan buat keluar dari sekolah bukan karna pindah tapi karna aku..... hamil"
Perkataan Chungha seperti sebuah tamparan untuknya.
"Anak siapa?"
"Dia... Temennya kak Jiwon" Chungha menghela nafas sejenak sebelum melanjutkan perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys and Girls | k-idols
FanfictionHanya sepenggal kisah dari orang-orang ganteng dan gadisnya. Penasaran? Buka aja. Kalau nggak ya udah bye ??? Warning ❗ Crackship bertebaran And fyi, I really like underrated group