"Jin. Rasanya gue pengen putus aja dari bang Hyojin" ujar Ryujin sambil mendongakan kepalanya memperhatikan Hyunjin yang sedang fokus mau memasukan bola basket yang dipegangnya ke dalam ring. Dan bola itu berhasil masuk dalam sekali coba.
"Kenapa emang?" Tanya Hyunjin sambil mencoba memasukan bolanya lagi
"Hubungan gue sama dia rasanya udah hambar banget. Udah nggak ada getaran-getaran spesial kaya dulu" Hyunjin ngakak. Ryujin yang terkenal tomboi terkadang bisa berubah menjadi lucu dan menggemaskan kalau lagi menyampaikan sesuatu.
"Getaran-getaran apa sih jin? Kaya gempa bumi aja ada getarannya"
"Ck. Itu loh. Katanya, orang kalau lagi kasmaran itu baru denger suara langkah kakinya dia tuh udah deg-degan. Nggak ketemu sehariii aja rasanya kaya setahun. Dulu gue pernah ngerasain itu sih, but now, not anymore. There is nothing special. Biasa aja. Apa mungkin gue udah bosen sama dia?"
Hyunjin melempar bolanya sekali lagi sebelum mendudukan tubuhnya tepat di samping Ryujin.
"Tapi kan selama ini bang Hyojin udah baik banget sama lo. Lo mau minta apapun, mau kemanapun, mau makan apapun kan selalu dia turutin. Coba deh lo bayangin berapa banyak duit yang udah dia keluarin buat lo"
"Iya sih Jin. Tapi ya kalau rasanya udah hambar, mau gimana lagi? Dan lagi bang Hyojin itu kan pemikiranya udah dewasa banget, udah jangka panjang. Udah mikirin masa depan, pernikahan, dll. Sedangkan gue? Gue ini masih bocah, Hyunjin. Masih doyan main-main. Masih suka foya-foya. Masih suka kumpul bareng temen-temen. Belum ada kata pernikahan di dalam otak gue" ujarnya. "Semakin lama, gue semakin merasa kalau bang Hyojin itu susah buat gue raih. Kita udah berdiri di level yang berbeda" final Ryujin.
"Jadi, itu alasan lo kenapa lo pengen mengakhiri hubungan lo sama bang Hyojin?"
Ryujin menatap lurus ke depan memperhatikan dua sejoli yang bermesraan tak jauh dari mereka. "Sebenernya masih ada alasan lain" ujarnya.
"Akhir-akhir ini, bang Hyojin lagi deket sama seseorang. Setiap gue tanya, mereka bilang kalau mereka cuma teman"
"Jadi maksud lo, selama ini bang Hyojin selingkuh di belakang lo?" Ryujin menggeleng.
"Mereka nggak selingkuh" jawab Ryujin. "Mereka sebenarnya saling menyukai. Tapi mereka nggak bisa saling mengungkapkan perasaan mereka, karna ada gue di antara mereka" lanjutnya.
Ryujin memainkan jemarinya, lalu berkata, "Gue nggak mau menjadi penghalang di antara mereka", Ryujin mengalihkan pandangannya ke Hyunjin. Sambil tersenyum manis, ia berkata, "Karena mereka juga berhak bahagia" Hyunjin mengangguk paham.
"Tapi ada satu alasan lain yang bikin gue pengen mengakhiri hubungan gue sama bang Hyojin dan itu alasan yang paling penting"
Hyunjin mengerutkan keningnya. "Apa?"
"Karena setelah sekian lama, akhirnya gue ketemu lagi sama cinta pertama gue"
"Seorang Shin Ryujin punya cinta pertama?" Ujar Hyunjin sok kaget, "Gue pikir lo ngertinya cuma makan sama main-main doang, nggak taunya. Aww" Hyunjin meringis kesakitan ketika Ryujin memukul lengannya tapi satu detik kemudian , dia tertawa ketika melihat wajah marah Ryujin yang baginya terlihat sangat menggemaskan.
"Terselah lo sih. Semua keputusan itu ada di tangan lo karna lo yang menjalani" Hyunjin kembali serius, "Tapi kalau kata gue sih, lebih baik berpisah daripada kalau dilanjutkan, malah semakin menyiksa" Ryujin termenung.
"Pulang yuk. Udah sore. Gue nggak mau di banting sama bang Wonho gara-gara kesorean mulangin adeknya"
Hyunjin berdiri dan mengulurkan tangannya ke Ryujin berniat membantu gadis itu berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys and Girls | k-idols
FanfictionHanya sepenggal kisah dari orang-orang ganteng dan gadisnya. Penasaran? Buka aja. Kalau nggak ya udah bye ??? Warning ❗ Crackship bertebaran And fyi, I really like underrated group