The Best for You (Chunjin)

143 13 4
                                    

"Lah kok udah balik? Udah dapet makanannya? "

Bukannya menjawab, Chunjin malah tersenyum-senyum sendiri membuat Seungyeon menatapnya heran.

"Lo kenapa sih? Jangan nakut-nakutin ah"

"Ya dapet lah. Chunjin gitu lo" ujar Chunjin kemudia

"Taraaa. Sandwich dan susu cokelat kesukaan Chang Seungyeon sudah siap"

Seungyeon kaget kemudian tersenyum kagum. "woah makasih" ujar Seungyeon sambil menerima paper bag berisi sandwich sekotak susu cokelat favoritnya.

"Mau? Porsinya gede banget loh ini" tawar Seungyeon. Tapi Chunjin menggeleng

"Buat lo aja. Gue udah makan tadi" tolaknya. "Lagian ngeliatin lo makan aja udah bikin gue kenyang kok"

"Ya udah"

Seungyeon pun menikmati makanannya dengan lahap.

"Yeon?"

"Hmm"

"Kalau seandainya suatu saat nanti gue pergi, lo bakal sedih nggak kira-kira? Bakal kangen sama gue nggak? " tanya Chunjin tiba-tiba.

"Eum... Mungkin. Eh nggak tau deng" jawab Seungyeon asal.

"Emang lo mau pergi?"

Chunjin tersenyum tipis, "Nggak kok. Kan tadi cuma seandainya"

"Oh. Kirain lo mau pergi beneran"

Chunjin lagi-lagi tersenyum lalu menggeleng, "Nggak kok. Gue nggak baka pergi"

"Kalau Tuhan mengizinkan " lanjutnya dalam hati





"Astaga Chunjin! Sejak kapan lo ada di situ?! " ujar Seungyeon terkejut begitu dia keluar dari kamar mandi. Karna tiba-tiba saja, dia melihat Chunjin sudah duduk di ranjangnya.

"Baru aja kok"

Seungyeon mengerutkan keningnya ketika dia menyadari ada yang aneh dalam diri Chunjin.

"Chunjin lo sakit? Kok muka lo pucet gitu?" Tanyanya khawatir

"Gue nggak sakit kok. Gue sehat. Sehat banget malah" ujar Chunjin sambil tersenyum. Meskipun bagi Seungyeon, senyum itu tampak lemah, nggak seperti biasanya.

"Gue ke sini cuma mau pamit"

Lagi-lagi kening Seungyeon berkerut. "Pamit kemana?" tanyanya bingung

Tapi belum sempat Chunjin menjawab, seseorang mengetuk pintu kamarnya berkali-kali. Seungyeon mendecakan lidahnya lalu meninggalkan Chunjin untuk membuka pintu kamarnya.

"Mama" ujar Seungyeon agak kesal.

"Chunjin, sayang" Seungyeon menatap mamanya bingung.

"Chunjin kenapa? "

"Chunjin udah nggak ada" ujar mamanya membuat Seungyeon makin bingung.

"Nggak ada apanya sih ma? Orang barusan aku ngobrol sama Chun..."

Seungyeon menoleh ke tempat Chunjin duduk tadi, tapi nyatanya nggak ada siapa-siapa di sana.

"Loh kok"

Seungyeon lalu berlari menuju jendela kamarnya yang berhadapan langsung dengan rumah Chunjin. Dan disanalah dia melihat orang-orang berpakaian serba hitam hilir-mudik keluar masuk dari dalam rumahnya.






"Anak itu bertahun-tahun melawan rasa sakitnya sendirian. Dia bahkan selalu berusaha terlihat sehat di hadapan orang lain. Sekalipun itu ibunya" ujar tante Chunjin terbata sambil menahan isak tangisnya.

"Chunjin, benar-benar nggak mengizinkan siapapun tau tentang penyakitnya"

Hati Seungyeon mencelos.Perlahan, dia mendekati Chunjin yang sudah terbujur kaku di tengah-tengah kerumunan orang yang sedang memanjatkan doa untuknya.

Wajah itu tampak tersenyum dengan damai, seolah tak ada lagi beban yang dipikulnya.

Seungyeon menitikan air matanya. Dalam hati, dia berkata "Beristirahatlah dengan tenang Chunjin. Gue akan sangat merindukan lo. Tapi, gue di sini akan selalu mendoakan yang terbaik buat lo"

Starring

Myteen's Chunjin

CLC's Seungyeon

Boys and Girls | k-idolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang