"Yang. Pulang sekolah, nonton yuk"
"Nonton apa?" Tanya Daehwi dengan cueknya sambil fokus sama hpnya.
"Ya nonton film lah Ewi, di bioskop" Hyunjin mulai kesel, soalnya dari tadi Daehwi mainan hp melulu.
Daehwi menghela nafas, lalu mengalihkan perhatiannya ke Hyunjin.
"Iya tau. Maksud gue tuh genre film nya apa?"
"Horror" jawab Hyunjin semangat yang disusul dengan senyum lebar di wajahnya.
"Lagi?"
"Kan judulnya beda? Yang ini tuh lebih menantang dan lebih seru, bikin gue makin penasaran pokoknya. Mau ya? Kali ini gue cuma minta ditemenin doang kok, kalau lo nggak mau nonton ya nggak apa-apa. Tunggu aja di luar"
Daehwi menghela nafas. Terkadang dia heran, kok bisa ya dia kecantol sama Hyunjin yang bener-bener maniak sama film horror. Padahal Daehwi itu penakut. Dia itu paling nggak suka sama hal-hal yang berbau horror, entah itu ceritanya maupun filmnya. Makanya dia nggak bakal mau kalau diajak nonton film horror. Tapi kalau Hyunjin yang ngajak, mana bisa nolak. Apalagi kalau doi udah ngeluarin jurus jitunya. Kaya sekarang.
"Ayolah Wi. Kalau lo nggak mau nunggu di luar, lo masuk aja. Kan lo bisa dengerin musik lewat earphone sambil mainan hp di dalem. Ya ya ya. Mau ya? Ayolah?" Rengek Hyunjin layaknya anak kecil sambil memegang tangan Daehwi dan menatapnya memelas.
Daehwi mungkin terlalu feminim, penakut dan lemah untuk ukuran cowok. Tapi dia kan masih cowok juga. He's still a gentleman.
Apapun bakal dia lakuin buat Hyunjin, yah walaupun nanti endingnya, Daehwi nggak bakal berani kemana-mana sendirian saking takutnya.
"Ya udah deh" Hyunjin tersenyum cerah lalu mencubit pipi Daehwi gemas.
"Makasih" Daehwi tersenyum tipis, lebih tepatnya agak terpaksa
Dan disinilah dia sekarang, duduk di samping Hyunjin yang lagi fokus nonton film horror sambil megang popcorn.
Damn! Baru pembukanya aja udah serem gini musiknya, batin Daehwi.
Daehwi merasa kalau bulu kuduknya mulai berdiri, dan keringat dingin mulai keluar dari pori-pori kulitnya.
Daehwi menelan ludahnya gugup. Cepat-cepat dia mencari earphone dan mulai menghidupkan musik di hpnya. Daehwi mulai membuka apapun di hpnya, dan berharap kalau film yang ditonton Hyunjin cepet selesai, hingga tanpa sadar dia ketiduran.
"Wi. Bangun. Pulang yuk. Udah selesai tuh filmya"
Daehwi mengerjapkan matanya lalu menguceknya pelan. Dia lalu sadar kalau lampu bioskop udah hidup lagi, dan orang-orang udah mulai keluar.
"Sorry. Gue ketiduran"
"Nggak apa-apa" ucap Hyunjin kemudian.
"Duh. Nyampe keringetan gini" ujar Hyunjin sambil mengelap keringat di pelipis Daehwi pakai tissue miliknya.
"Keluar yuk" Hyunjin mengangguk.
"Wi. Maaf ya harusnya lagi-lagi gue nggak maksa lo buat nonton. Sebenernya tujuan gue biar lo nggak takut lagi. Tapi kayaknya cara gue salah deh" ujar Hyunjin penuh rasa bersalah.
"Nggak. Lo nggak salah kok. Guenya aja yang terlalu payah jadi cowok. Padahal kan itu cuma buatan bukan kenyataan. Harusnya sih gue nggak perlu takut" ujar Daehwi.
"Tapi kalau yang ini beneran Wi. Di belakang lo ada 'mbak-mbak cantik' mirip kaya yang di film tadi. Kayaknya mitosnya bener deh wi, kalau setan yang ada di film tadi bakal menghantui siapa aja yang nonton kemanapun dia pergi" ujar Hyunjin sambil menatap kosong ke kaca spion depan mobil lebih tepatnya mengamati pantulan jok belakang mobil, bikin Daehwi menelan ludah takut dan mendadak nggak berani ngeliat ke belakang, dari kaca sekalipun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys and Girls | k-idols
FanfictionHanya sepenggal kisah dari orang-orang ganteng dan gadisnya. Penasaran? Buka aja. Kalau nggak ya udah bye ??? Warning ❗ Crackship bertebaran And fyi, I really like underrated group