Je te veux (DK)

572 54 19
                                    

"Yuna" panggil Seokmin pada Yuna yang tengah fokus membaca buku di salah satu sisi koridor kampus, tepatnya di dekat tangga menuju kantor fakultas teknik di lantai dua.

Seokmin tersenyum lebar ketika Yuna menatapnya. Tapi senyum itu hilang karna tiba-tiba gadis itu buru-buru memasukan bukunya ke dalam tas dan pergi meninggalkan Seokmin dengan tergesa-gesa. Bahkan sebelum Seokmin berhasil mendekatinya.

"Lah kok malah pergi" gumam Seokmin bingung.

"Yuna" panggilnya sambil berusaha mengejar Yuna, tapi gadis itu berlari terlalu cepat dan menghilang di tengah kerumunan.

Seokmin menjambak rambutnya frustasi, karna lagi-lagi, entah untuk yang keberapa kalinya, Yuna menghindarinya.

Seokmin nggak tahu apa alasannya. Padahal akhir-akhir ini hubungan mereka baik-baik saja, bahkan semakin dekat. Itulah yang bikin Seokmin bingung.

"Seokmin" Seokmin agak kaget waktu seseorang memanggil namanya sambil menepuk pundaknya.

"Eh. Minkyung. Ada apa? "

Minkyung tersenyum tipis. "Jadi ngerjain tugas nggak? "

Tanya Minkyung membuat Seokmin menepuk jidatnya sendiri.

"Oh iya. Gue lupa. Ya jadi lah. Ayo kalau gitu"

"Oke. Yuk" Minkyung tersenyum lebar.

Tubuh Seokmin membeku ketika Minkyung menggandeng tangannya. Tapi ia membiarkannya saja.

Tanpa mengetahui bahwa tak jauh dari mereka, Choi Yuna menatap mereka berdua dengan tatapan yang sulit dideskripsikan.









Yuna mengambil ponselnya dengan malas ketika ia mendengar bunyi notifikasi pesan yang berasal dari ponselnya.

Dia semakin malas ketika tau identitas si pengirim pesan. Yuna meletakan kembali ponselnya di tempat semula tanpa berniat membukanya apalagi membalasnya.

Gadis itu merebahkan tubuhnya lagi ketika Hyunsuk, adik laki-lakinya, membuka pintu kamarnya.

"Kak. Dicariin bang Seokmin tuh" ujarnya.

"Bilang aja kalau gue lagi nggak mau ketemu sama dia" ujar Yuna malas.

"Tapi dia udah terlanjur... "

"Kenapa sih lo menghindar dari gue? "

Ucapan Hyunsuk terpotong, ketika Seokmin yang entah sejak kapan berada di sana, menyela obrolan mereka.

Yuna hanya diam, tak menanggapi omongan Seokmin di saat Seokmin menatap curiga menanti jawaban dari Yuna.

"Gue nggak lagi menjauhi lo, jadi gue minta lo pergi dari rumah gue sekarang" pinta Yuna tegas.

"Kalau gue nggak mau, gimana? " Hyunsuk yang masih ada di sana menelan ludah. Kayaknya, masih berada di antara mereka berdua itu adalah pilihan yang salah.

Cowok itu berdeham. "Kayaknya gue mesti turun dulu deh. Silahkan diterusin ngobrolnya"

Hyunsuk pun keluar dari kamar kakaknya.

"Gue tanya sekali lagi, kenapa lo jauhin gue? "

"Gue nggak pernah jauhin lo Lee Seokmin. Jadi berhenti ngomongin hal yang gak jelas" ujar Yuna cuek.

"Apa karena Minkyung? " Tubuh Yuna membeku waktu mendengar nama itu disebut.

"Syukur kalau lo tau" Seokmin menghela nafas mendengar jawaban Yuna.

"Yu. Harus berapa kali sih gue bilang ke lo kalau gue sama Minkyung itu nggak ada hubungan apa-apa? Kita cuma temen, nggak lebih" Jelas Seokmin.

"Itu menurut lo, kalau menurut dia, emang lo tau?" Seokmin menatap Yuna bingung.

Boys and Girls | k-idolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang