Waktu menunjukan pukul 10 malam dan Gowoon masih belum bisa terlelap. Padahal tadi niatnya dia mau tidur. Tapi ternyata semuanya tidak berjalan sesuai ekspektasinya.
"Laper banget busettt. Udah jam segini lagi. Mau nyari makan dimana coba? Kalau gak keluar komplek, gak bakal ketemu sama orang jualan makanan. Mau keluar jauh-jauh juga mager kalau nggak ada temen. Tapi gue lapeeeer" gerutu Gowoon sambil berguling-guling di kasurnya.
Gowoon lalu bagkit dan menghela nafas panjang sampai sebuah ide tiba-tiba terlintas di pikirannya.
"Keonhee mau kali ya nemenin gue nyari makanan" gumamnya.
Gowoon lalu mengambil sebuah tongkat dan membuka jendela kamarnya. Dengan hati-hati, Gowoon mengetuk-ngetukan tongkat itu berkali-kali ke jendela kamar Keonhee yang tepat berhadapan dengan jendela kamarnya.
Satu kali. Dua kali. Tiga kali. Empat kali. Jendela itupun terbuka menampakan sosok Keonhee dengan wajah kusut dan rambut yang berantakan. Muka khas orang yang baru bangun tidur.
"Apaan sih Woon, ganggu orang lagi tidur aja?" Tanya Keonhee sedikit emosi.
"Temenin gue nyari makan" pinta Gowoon memelas.
"Gue ngantuk Gowoon. Semalem gue nggak tidur gara-gara ngerjain proposal. Lagian jam segini mau nyari makan dimana coba? Warung di komplek juga udah tutup semua"
"Maka dari itu gue bangunin lo. Temenin gue buat nyari makan di luar. Jam segini warung nasi goreng di depan komplek masih buka kayaknya" pinta Gowoon lagi. Keonhee masih belum merespon.
"Ayolah Keon. Please. Gue janji kalau lo mau nemenin gue, gue bakal nurutin apa yang mau lo deh, ya ya"
Keonhee menghela nafas lalu berkata. "Ya udah gue cuci muka dulu. Buruan turun. Kalau gue sampai di bawah lo nya belum ada, gue tinggal tidur lagi pokoknya"
"Oke" kata Gowoon semangat membuat Keonhee diam-diam tersenyum.
"Hah kenyangnya... Akhirnya dapet pasokan makanan juga" ujar Gowoon lega sambil mengelus perutnya.
"Lo nggak takut gendut apa jam segini makan? Biasanya cewek tuh paling anti makan malem-malem gara-gara takut badannya melar"
"Takut sih. Tapi kan gue laper. Daripada gue nggak bisa tidur daripada kelaperan kan mending gue makan. Soal gendut sih urusan belakangan. Masih bisa diet ini" ujar Gowoon sambil mengaduk-aduk es jeruknya.
"Nyantai amat sih Woon hidup lo" komentar Keonhee.
"Lah hidup kan cuma sekali Keon, dibikin nyantai aja. Tapi jangan kebablasan. Apa kewajiban kita buat hidup di dunia ya kudu dipenuhi. Jangan lupa nabung juga buat kehidupan kita yang selanjutnya. Kita juga mesti tau kapan waktunya nyantai, kapan waktunya serius"
Keonhee mengangguk paham.
"Udahan nih makannya?" Tanyanya kemudian yang dibalas anggukan kepala dari Gowoon.
"Pulang yuk. Nggak enak aku sama om sama tante kalau pulangnya kemaleman"
"Oke"
"Thanks ya udah mau nemenin gue" ujar Gowoon begitu sampai di depan rumahnya.
"You're welcome" ujar Keonhee membuat Gowoon tertawa mendengar aksen Inggris Keonhee yang unik.
"Oh ya, karna tadi gue udah janji mau nurutin apa yang lo mau, sekarang lo mau apa dari gue?" Tanya Gowoon teringat akan janjinya. Tapi Keonhee malah tersenyum.
"Nggak usah. Gue ikhlas kok bantuin lo. Lo nggak perlu ngebales apa-apa ke gue"
"Eum kalau gitu... gue aja yang kasih hadiah buat lo karna lo udah mau bantuin gue" ujar Gowoon membuat kening Keonhee berkerut.
Tapi sedetik kemudian matanya melebar ketika Gowoon mencium pipinya sekilas. Dia benar-benar kaget sampai telat menyadari kalau Gowoon sudah berlari masuk ke dalam rumahnya.
Starring
ONEUS's Keonhee
Berry Good's Gowoon
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys and Girls | k-idols
Fiksi PenggemarHanya sepenggal kisah dari orang-orang ganteng dan gadisnya. Penasaran? Buka aja. Kalau nggak ya udah bye ??? Warning ❗ Crackship bertebaran And fyi, I really like underrated group