"Jadi apa yang sudah Anda persiapkan saudara Cheng Xiao?" Moonbin menggoda Cheng Xiao
"Nyiapin apa coba? Orang tinggal maju trus ngambil piala gitu aja perlu dipersiapin segala"
"Asek. Udah siap lahir batin nih si Xiao" goda Seungkwan lagi
"Lo pikir Cheng Xiao mau nikah, pakai siap lahir batin segala"
"Apaan sih bi? Suka-suka gue dong mau ngomong apa? Perasaan lo sensi melulu sama gue"
Di saat Moonbin, Sinb, Seungkwan dan Cheng Xiao lagi heboh, Suji Cuma ngeliatin mereka malas.
"Lo nggak mau ngasih selamat juga?" Tanya Vernon yang duduk di sampingnya.
"Males" jawab Suji singkat sebelum berdiri dari tempatnya
"Mau kemana?"
"Toilet. Ikut?"
"Nggak. Ngapain gue ngintilin lo ke toilet? Kurang kerjaan"
"Ya kali"
"Jangan lama-lama. Bentar lagi upacara" pesan Vernon
"Hmm"
Tapi nyatanya Suji nggak muncul-muncul. Sampai upacara udah jalan setengah, Suji nggak muncul-muncul juga. Vernon mulai khawatir. Suji itu punya anemia. Dan kalau lagi kumat, dia bisa pingsan tiba-tiba tanpa kenal tempat.
"Kwan. Gue nyariin Suji dulu ya?"
"Sekarang?" Vernon mengangguk.
"Gila apa? Upacara masih jalan gini. Lo tunggu aja, bentar lagi juga muncul anaknya"
Vernon menghela nafas frustasi sampai tiba-tiba terdengar suara aneh dari pengeras suara sekolah. Anak-anak mulai ribut. Padahal waktu itu, Cheng Xiao lagi di depan podium buat nerima piala karna dia baru aja menang Olimpiade Fisika tingkat nasional. Ada dua wakil sekolah yang ikut, Umji dan Cheng Xiao. Tapi Cheng Xiao-lah yang menang.
"Apaan nih?" Tanya Seungkwan bingung.
Tiba-tiba saja, satu suara yang nggak asing terdengar dari pengeras suara.
"Tenang saja pak. Berapapun dan sebesar apapun yang bapak minta, saya kasih, asalkan anak saya Cheng Xiao bisa menang"
Cuma itu, tapi itu sukses bikin satu sekolah makin heboh. Karna suara itu adalah suara ketua komite sekolah yang tak lain adalah ibu dari Cheng Xiao.
"Jadi Cheng Xiao nyuap juri? Bener-bener nggak bisa dipercaya" komentar Seungkwan.
Vernon fokus melihat ke depan ke arah Cheng Xiao yang tampak menahan malu sebelum gadis itu berlari meninggalkan halaman entah kemana.
Karna mulai nggak kondusif, upacara pun dibubarkan. Saat itu beredarlah fakta kalau seharusnya Umji lah yang menang. Tapi orang tua Cheng Xiao yang punya kuasa memanipulasi juri jadi Cheng Xiao yang akhirnya menang. Gara-gara itu beasiswa Umji dicabut.
"Ver. Kejam banget ya si Cheng Xiao. Nggak nyangka gue"
Vernon Cuma diam, nggak menanggapi perkataan Sinb, karna dia sendiri juga bingung dan nggak percaya.
Vernon udah kenal Cheng Xiao dari kecil, mereka teman baik. Dia benar-benar nggak tau kalau Cheng Xiao bisa berbuat sejauh ini.
"Ada apaan sih, heboh banget?"
"Lo kemana aja?" Tanya Vernon.
"Dari UKS. Tadi kepala gue pusing. Daripada ntar gue pingsan mending gue pake buat istirahat"
"Elah Ji, jadi nggak tau kan lo ada hot news?" lambe turah Seungkwan mulai beraksi.
Sedangkan Moonbin masih diem aja dari tadi karna sebenernya dia suka sama Cheng Xiao dan berita ini bener-bener bikin dia shock
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys and Girls | k-idols
FanfictionHanya sepenggal kisah dari orang-orang ganteng dan gadisnya. Penasaran? Buka aja. Kalau nggak ya udah bye ??? Warning ❗ Crackship bertebaran And fyi, I really like underrated group