Seungyoun dalam perjalanan menuju rumah ketika matanya menangkap sosok seorang gadis duduk sendirian di bawah pohon rindang di taman komplek perumahan yang juga ditinggalinya.
Laki-laki itu tersenyum lebar, lalu berjalan mendekati si gadis dan duduk di sebelahnya.
"Hai Kim, sendirian?" Sapanya
"Menurut lo?" jawab si gadis cuek.
"Ck, pagi-pagi udah ngelakuin kegiatan merusak paru-paru aja lo"
Seungyoun melirik benda yang tersemat di jemari cantik gadis di sampingnya.
"Sadar diri, ya Cho. Lo pikir gue nggak tau kalau lo abis ngelakuin ritual merusak liver?" ujar gadis itu sinis.
Seungyoun tertawa terbahak, "tau darimana??"
Kim menghembuskan asap rokok dari mulutnya lalu berkata, "Hidung gue masih berfungsi dengan baik kalau lo mau tau"
Seungyoun mengendus tubuhnya sendiri dan benar saja, aroma alkohol yang masih kuat langsung menguar masuk menyapa indera penciumannya, membuatnya tertawa pelan.
"Seingat gue lo udah bilang bakal berhenti. Kenapa mulai lagi?"
Kini atensi si gadis Kim teralih sepenuhnya pada Seungyoun
"Gue putus sama cewek gue"
Bukannya prihatin si gadis Kim malah tertawa. Tawa yang mengejek tentunya.
"Seorang Cho Seungyoun yang suka menel sana menel sini, nemplok sana nemplok sini, ternyata bisa patah hati juga toh?" ujar Si Kim masih dengan nada mengejek.
"Nggak tau. Gue sendiri juga bingung" Seungyoun sembari menggaruk pelipisnya kikuk,"padahal dulu tiap abis putus rasanya tuh biasa aja. Kaya nggak ada beban gitu, mau move on pun juga gampang. Yah you know lah, banyak banget cewek di dunia ini yang pengen jadi pacar gue" ujar Seungyoun besar kepala.
"Dih sombong" celetuk si Kim, tapi ya gimana ya? yang Seungyoun bilang memang fakta. Terkadang Kim sampai heran sebenarnya ini cowok pakai mantra apa sih?
Dan Kim nggak memungkiri kalau dia sempat tertarik juga pada si Cho ini. Atau mungkin.... masih, sedikit?
Kim buru-buru menggelengkan kepalanya.
"Tapi kalau menyangkut Joy, rasanya beda" lanjut Seungyoun dengan pandangan menerawang. Wajah Joy dengan segala hal tentang gadis itu tiba-tiba saja berputar di kepalanya, "dia yang bisa bikin gue bertekat untuk berubah, dia juga yang bikin gue berkomitmen buat nggak ngelakuin segala hal buruk yang pernah gue lakuin, seolah-olah dia itu segalanya dalam hidup gue" ujarnya lagi, "Tapi kalau emang bukan jodoh gue ya mau gimana lagi?" Seungyoun tersenyum getir.
Kim yang tadinya mengejek Seungyoun kini mulai merasakan simpati pada laki-laki itu. Dia sadar kalau laki-laki itu benar-benar terluka sekarang.
Gadis itu menghisap rokoknya lagi kemudian menerawang jauh ke depan.
"Patah hati emang menyakitkan sih" celetuknya, "dulu gue juga pernah ngalamin hal yang sama. Bahkan gue sampai down banget waktu itu, seolah-olah nggak ada lagi alasan buat gue melanjutkan hidup. Tapi pada akhirnya, gue berusaha untuk bangkit karna gue percaya kalau rasa sakit itu ada untuk membuat kita semakin dewasa" ujarnya, "Pain makes you stronger, fear makes you braver, heartbreak makes you wiser. Anggap aja itu sebagai proses pendewasaan diri supaya lo bisa jadi pribadi yang lebih baik dan lebih kuat lagi" Kim memberi sedikit jeda pada kalimatnya. Mendadak dia teringat betapa bodohnya dia dulu yang hampir menyerah cuna gara-gara patah hati.
"Memang nggak semudah membalikkan telapak tangan sih, tapi ya kalau lo mau serius berusaha lo pasti bisa dan rasanya konyol aja kalau lo sia-siain hidup lo cuma gara-gara lo patah hati, in case you forget that your life must go on, dan bukannya tadi lo bilang kalau move on itu perkara yang mudah?" ujar Kim final
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys and Girls | k-idols
FanfictionHanya sepenggal kisah dari orang-orang ganteng dan gadisnya. Penasaran? Buka aja. Kalau nggak ya udah bye ??? Warning ❗ Crackship bertebaran And fyi, I really like underrated group