Boys and Girls | k-idols

Baper Beneran (Hoshi)

Yerin agak kaget waktu seseorang menepuk pundaknya pelan. Gadis itu menoleh dan mendapati Soonyoung tersenyum manis padanya.

"Lo ngapain di sini? Lagi studi kasus apa gimana? Atau jangan-jangan lo terlibat dalam suatu kasus lagi?" Tanya Soonyoung menduga-duga. Aneh aja ngeliat Yerin sendirian duduk di ruang tunggu penjara.

"Nggak. Ngaco aja lo. Kasus apaan coba? Orang gue lagi nungguin ayah gue"

Soonyoung mengerutkan keningnya. "Ayah? " tanyanya mengkonfirmasi kalau dia nggak salah dengar

"Iya. Ayah gue kerja di sini. Jadi sipir" Soonyoung mengangguk.

"Kalau lo? Ngapain? "

"Sama. Nungguin ayah gue juga, lebih tepatnya sih mau ketemu sama dia" jawab Soonyoung.

"Ayah lo kerja di sini juga?"

Soonyoung menggeleng. "Bukan. Dia napi di sini. Napi kasus kekerasan dan pencurian. Dan hari ini waktunya gue jenguk dia. Biasalah, kunjungan rutin. Nih, gue bawain makanan kesukaan dia juga" jawab Soonyoung sambil menunjukan rantang susun yang dia bawa dan itu bikin Yerin kaget. Yerin menggigit bibir bawahnya.

"Ayah lo, udah lama di sini?" Tanya Yerin agak ragu. Sebenarnya dia takut menyinggung perasaan Soonyoung.

"Eum, Delapan tahun mungkin, soalnya ayah ketangkep waktu gue masih kelas satu SMP"

Yerin mengangguk. Gadis itu mendongak dan menyadari perubahan ekspresi wajah Soonyoung.

"Maaf kalau gue nyinggung perasaan lo"

Soonyoung tersenyum singkat, "nggak apa-apa lagi. Hey, lagian lo kan anak psikologi, kalau tiap denger curhatan orang lo jadi baper gini gimana lo mau ngasih solusi"

Yerin tertawa renyah, "mahasiswa psikologi juga manusia kali Young, bukan dewa. Baper dikit tuh wajar, tapi tenang aja kok, meskipun gampang baper gue masih bisa berpikir objektif"

"Hmm. Iyain aja lah"

"Tapi lo nggak malu kan, sama status ayah lo sekarang? " tanya Yerin tiba-tiba.

"Ya nggak lah Yer, kalau dulu mungkin iya, dulu kan gue masih anak-anak, wajar lah. Tapi lama-lama gue belajar buat buka pikiran gue. No matter what he has done, he's still a father who loves his son, gue tau maksudnya baik karna beliau pengen gue bisa dapetin apa yang gue mau, caranya aja yang salah. Tapi walau bagaimanapun dia tetap sosok ayah yang harus gue hormati, karna doa dan ridho orang tua adalah segalanya"

Yerin menatap Soonyoung lekat. Harus dia akui kalau sifat Soonyoung membuatnya kagum dan terpesona padahal mereka baru beberapa hari kenalnya.

"Open minded juga ya lo, kadang banyak kan, anak yang malu sama perbuatan orang tuanya di masa lalu. Sampai nggak nganggep gitu"

Soonyoung tertawa pelan, "gue bukan anak kecil lagi Yerin, udah bukan saatnya gue berpikiran dangkal kaya gitu"

Suasana hening untuk beberapa saat.

"Ngomong-ngomong jalan pikiran gue cocok banget ya sama lo, bisa klop gitu. Jangan-jangan kita jodoh lagi" celetuk Soonyoung memecah keheningan.

"Jodoh apanya, kenal aja baru. Emangnya lo nggak takut gue analisis terus? "

"Nggak. Kan gue udah siap lahir batin"

Yerin menjitak kepala Soonyoung kesal, "Kuliah dulu yang bener, matkul aja banyak yang ngulang, sok-sokan mau jadi jodoh gue"

Soonyoung tersenyum bikin Yerin ikutan senyum juga. Seneng aja kalau liat Soonyoung senyum, matanya yang tinggal segaris kalau dia lagi senyum itu bikin dia kelihatan lucu.

Padahal Yerin sendiri juga sama aja.

"Soonyoung, giliran kamu" kata seorang sipir yang sudah dianggap kakak oleh Soonyoung sendiri.

"Oke" Soonyoung ngeliatin Yerin yang tiba-tiba aja jadi gugup.

"Gue masuk dulu. Salam buat calon ayah mertua ya" ujar Soonyoung bikin Yerin melotot.

Soonyoung buru-buru masuk takut Yerin jitak kepala dia lagi, padahal aslinya Yerin lemes gara-gara Soonyoung ngomong gitu.

Jantungnya jadi dag-dig-dug nggak karuan.

"Soonyoung sialan. Sabar Yer sabar. Tarik nafas" Yerin mengatur nafasnya berusaha menetralkan detak jantungnya, tapi sayangnya nggak berhasil.

"Astaga, gue kok jadi baper beneran sih. 😭😭😭" - curhatan Jung Yerin, mahasiswi psikologi semester 5 2k18

Starring

Seventeen's Hoshi

Gfriend's Yerin