Senyuman Singkat (Wonwoo)

658 45 2
                                    

Hari ini, Wonwoo sama Yeonwoo ngerjain tugas kelompok bareng di perpus. Tugas Kimia.

Tapi kayaknya, Wonwoo lupa sama apa definisi tugas kelompok yang sebenarnya. Soalnya dari tadi, cuma Yeonwoo yang bolak-balik nyari buku referensi, cuma yeonwoo juga yang buka-buka buku, menggaris bawahi kalimat-kalimat penting yang mereka butuhkan buat mengisi makalah mereka nanti.

Sedangkan disampingnya, Wonwoo cuma duduk anteng sambil baca novel yang tebalnya entah berapa ratus halaman. Dia kelihatan fokus banget, seolah dunia cuma milik dia sendiri.

Yeonwoo yang kesal meletakkan buku yang baru dia ambil dengan kasar ke atas meja, bikin Wonwoo kaget, dan tentunya orang-oramg di sekitar mereka juga. Semuanya melihat ke arah Yeonwoo. Sebagian besar dari mereka malah menatap Yeonwoo kesal karena merasa terganggu.

"Lo kenapa sih? Pada ngeliatin kita tuh. Lo lupa kalau kita lagi di perpus? "Bisik Wonwoo agak kesal, karna dia juga jadi ikutan gagal fokus.

"Abisnya lo nyebelin banget sih! lo nyadar nggak sih kalau dari tadi gue udah mondar-mandir nyari buku? Capek tau. Gue juga udah bolak-balik nyari bagian mana yang penting nyampe mau pecah kepala gue rasanya. Sedangkan lo cuma enak-enakan duduk sambil baca novel, trus waktu gue nunjukin kekesalan gue ke lo, lo cuma nanya kenapa? Ngeselin lo woo"

Yeonwoo melampiaskan kekesalannya, meskipun dengan suara berbisik. Bagaimanapun juga, dia masih sadar kalau mereka lagi di perpus.

Mendengar hal itu, Wonwoo malah tertawa pelan.

"Kok lo malah ketawa. Bagian mana yang lucu sih woo? Lo seneng ngeliat gue marah?" Tanya Yeonwoo kesal

"Iya karna bagi gue lo kalau marah tuh makin cantik" ujar Wonwoo dengan wajah tak berdosanya.

"Wonwoo gue serius" Wonwoo ketawa lagi.

"Ya udah sini biar gue aja yang ngerjain, gantian lo yang istirahat"

Wonwoo mulai fokus mengerjakan, dan saat itu Yeonwoo sadar kalau dia baru aja mengambil keputusan yang salah.

Dia lupa kalau tingkat konsentrasi Wonwoo itu tinggi, jadi kalau dia lagi fokus ngerjain sesuatu, dia udah nggak peduli lagi sama orang-orang di sekitarnya. Dan itu membuat Yeonwoo bosan.

Yeonwoo menarik buku yang sedang dibaca Wonwoo dan menatapnya kesal.

"Kenapa lagi? Tadi gue diem, salah, sekarang gue ikut ngerjain, salah juga. Mau lo gue mesti gimana?"

"Lo boleh ngerjain itu, tapi jangan cuekin gue"

Wonwoo menghela nafas. "Ya udah kalau gitu lo yang ngetik gue yang bacain, adil kan?" Ujar Wonwoo final.

Yeonwoo berpikir sejenak, "Lo yang ngetik aja gimana?" Yeonwoo nyengir kuda.

"Ya udah sini"

Yeonwoo menyerahkan notebook miliknya ke Wonwoo.

Setelah itu giliran Wonwoo yang mengetik, sedangkan Yeonwoo memilah dan membacakan kalimat yang harus diketik Wonwoo. Terkadang kalau menemukan hal yang sulit, mereka mendiskusikannya bersama.

"Sekarang apa lagi?" Tanya Wonwoo tanpa mengalihkan fokusnya dari layar notebook milik Yeonwoo.

Tapi, karna tak kunjung mendapatkan jawaban, Wonwoo akhirnya mengalihkan perhatiannya ke Yeonwoo.

Wonwoo tersenyum tipis ketika menyadari kalau Yeonwoo ternyata tidur dengan tumpukan buku yang sudah dia buka sebagai bantalnya.

Wonwoo mengulurkan tangannya, menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah cantik Yeonwoo yang terlihat semakin cantik saat tidur.

Perlahan, Wonwoo membelai pipi gadis itu pelan. Saat itulah, mata Yeonwoo terbuka membuat Wonwoo buru-buru menarik tangannya dan bertingkah seolah-olah nggak terjadi apa-apa.

Yeonwoo mengerjapkan matanya berkali-kali sebelum menegakkan tubuhnya.

"Astaga. Gue ketiduran" ujar gadis itu sambil memijat lehernya pelan gara-gara posisi tidurnya yang nggak nyaman tadi.

"Sampai mana tadi? " tanya Yeonwoo kemudian, tapi Wonwoo malah mematikan notebook milik Yeonwoo dan merapikan buku-buku yang mereka ambil tadi.

"Lah kok malah lo beresin? Udahan nih ceritanya?" Tanya Yeonwoo bingung.

Wonwoo mengangguk. "Lo kayaknya udah kecapekan banget. Dilanjut besok lagi aja, lagian juga masih banyak waktunya. Gue nggak mau lo tambah capek"

Wonwoo mau ngembaliin buku-buku itu, tapi Yeonwoo menahan tanganya.

"Sini gue bantu" Wonwoo tersenyum tipis lalu melepaskan tangan Yeonwoo dari tangannya.

"Nggak usah, biar gue aja. Lagian tadi lo yang ngambil kan, jadi sekarang giliran gue yang balikin. Mending lo ambil tuh tasnya trus tunggu gue di luar"

"Ya udah deh" Yeonwoo menuruti apa kata Wonwoo.

Begitu sampai di luar, Yeonwoo sadar kalau ternyata di luar lagi hujan. Yeonwoo mendecakan lidahnya karna dia paling nggak suka kalau kehujanan, seingat dia, dia nggak bawa jas hujan maupun jaket.

"Hujan ya? "Tanya Wonwoo tiba-tiba yang ternyata udah ada di samping Yeonwoo, bikin Yeonwoo sedikit terkejut.

"Iya. Gue nggak bawa jaket lagi, apalagi jas hujan" gerutu Yeonwoo kesal.

"Lo pakai jas hujan gue aja, gue masih ada jaket kok" tawar Wonwoo

"Nggak enak ah. Ntar lo basah lagi. Kalau lo sakit gimana? "

Wonwoo tersenyum tipis. "Nggak apa-apa. Fisik gue kuat kok, gue nggak bakal sakit cuma gara-gara kehujanan sekali. Kalaupun mesti ada yang sakit, mending gue aja yang sakit daripada lo yang sakit. Karna gue nggak suka ngeliat lo sakit" Wonwoo tersenyum lagi.


Hanya sebuah senyuman singkat, tapi itu mampu membuat jantung Yeonwoo berdetak kencang di dalam sana, bahkan Yeonwoo sampai takut kalau nanti jantungnya akan terlepas dari tempatnya.




Starring

Seventeen's Wonwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seventeen's Wonwoo



Momoland's Yeonwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Momoland's Yeonwoo




Boys and Girls | k-idolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang