Hanya sepenggal kisah dari orang-orang ganteng dan gadisnya.
Penasaran? Buka aja. Kalau nggak ya udah bye ???
Warning ❗
Crackship bertebaran
And fyi, I really like underrated group
Jihyo sedang memilih baju yang hendak dibelinya ketika tiba-tiba seorang cowok yang sedikit lebih tinggi darinya menepuk pundaknya pelan.
"Ada apa ya mas?"
"Maaf mbak. Mbak lagi datang bulan ya? Kayaknya mbak bocor deh soalnya di celana mbak ada noda darahnya"
"Iya?" Cowok itu mengangguk.
Jihyo meraba bagian belakang celananya dan ternyata memang benar. Bisa Jihyo rasakan kalau celananya itu sedikit basah.
"Banyak banget ya?"
"Lumayan" jawab cowok itu.
"Makasih ya. Kalau nggak ada lo, mungkin gue nggak bakal tau"
Karna faktanya nggak ada satupun orang yang menegurnya. Padahal sudah puluhan orang yang melewati dia dari tadi, tapi cuma cowok ini yang mau menegur. Miris banget emang.
"Mungkin dari tadi mereka mau negur, tapi malu" ujar cowok itu lagi.
"Mungkin" ujar Jihyo meskipun dia nggak yakin sama jawabannya sendiri, "Sekali lagi makasih ya. Kalau gitu gue pergi dulu, mau ganti baju" Jihyo mau beranjak pergi, tapi cowok itu menahan tangannya.
"Ada apa lagi ya?"
Tanpa menjawab, cowok itu melepas jaketnya lalu melingkarkannya di pinggang Jihyo.
"Seenggaknya pakai ini dulu buat nutupin nodanya biar orang yang liat nggak semakin banyak " ujar cowok itu kemudian.
"O-oh iya, makasih"
"Sama-sama. Gue duluan ya" pamit cowok itu sebelum pergi meninggalkan Jihyo.
Sesaat setelah cowok itu menghilang dari pandangannya, Jihyo tersadar akan sesuatu yang sangat penting yang membuatnya sampai menepuk jidatnya sendiri.
"Kenapa tadi gue nggak minta nomer telfonnya dah, trus ini gimana cara gue balikinya?"
"Jaket siapa dah ji? Perasaan dari kemaren-kemaren lo bawa melulu"
"Nggak tau"
"Hah?" Respon Mina nggak percaya dengan pendengarannya.
"Gue nggak tau siapa orangnya. Kemarin gue dibantuin cowok gitu, tapi belum sempet gue tanya siapa namanya sama gue mintain kontaknya, dia udah pergi duluan. Makanya ini gue bawa terus. Siapa tau ntar ketemu lagi" ujar Jihyo membuat Mina memutar bola matanya malas
"Kaya dunia selebar daun kelor aja" ujarnya.
Jihyo terpaksa berlari menerobos hujan untuk pulang ke rumahnya ketika tiba-tiba sebuah mobil berhenti di sampingnya.
Tadinya Jihyo bingung. Tapi rasa bingungnya hilang ketika dia tau siapa pengemudi mobil itu.
Iya, dia si pemilik jaket merah yang dibawanya sejak beberapa hari yang lalu.
"Wah kebetulan kita ketemu lagi. Udah dari kemaren-kemaren gue mau balikin jaket lo tapi nggak tau gimana caranya" ujar Jihyo.
"Ntar aja balikinnya. Mending sekarang lo masuk keburu lo makin basah kuyup. Gue anter lo pulang" tawar cowok itu
"Udah deket kok rumah gue. Tinggal satu perempatan lagi"
"Nggak apa-apa" Jihyo pun akhirnya masuk.
"Padahal rumah gue beneran tinggal satu perempatan lagi loh" ujar Jihyo sambil berusaha memakai seatbeltnya membuat cowok itu tiba-tiba berdehem dan melihat ke arah lain
"Kayaknya mending lo pakai jaket gue dulu deh, baru pakai seatbelt"
Jihyo tadinya bingung. Tapi sedetik kemudian dia langsung auto panik begitu sadar kalau kemeja yang dia pakai warnanya putih.
Jihyo langsung pakai jaket itu lagi dengan terburu-buru baru memasang seatbeltnya lagi.
"Gitu kan lebih aman" ujar cowok itu membuat Jihyo makin malu.
"Satu perempatan lagi kan?" Tanya cowok itu lagi.
"Oh. I-iya terus belok kiri dikit. Rumah paling ujung"
"Yang ini" Jihyo mengangguk.
"Udah sampai" ujar cowok itu.
"Makasih ya" Jihyo mau turun tapi lagi-lagi cowok itu menahan tangannya.
"Boleh minta id line?" Tanya cowok itu membuat kening Jihyo berkerut.
"Jaket gue masih lo bawa ngomong-ngomong"
"Oh. Iya. Jihyo_97"
Cowok itu mengetikan id line Jihyo di hpnya.
"Jangan lupa di add ya?" Jihyo mengangguk.
"Nama gue Bang Chan ngomong-ngomong. Kalau lo?"
"Jihyo. Park Jihyo"
Itulah awal pertemuan singkat yang serba kebetulan antara Jihyo dan Bang Chan yang sekarang berstatus sebagai suaminya.
Starring
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stary Kids' Bang Chan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
