Enam

1.3K 114 1
                                    

Sesaat kemudian senyum Law menghilang. Wajahnya berganti gusar. Pria itu menatap liar ke kanan kiri jalanan sepi dan gelap.

"Anjrit! Gue kena! Sialan lu Tong!" teriaknya pada diri sendiri.

Law berjalan cepat, kembali pada tempat pria kecil tadi menabraknya.
Law mencari di semak-semak, bahkan hingga ke dalam got. Tapi barang yang Law cari tak ditemukan.
Law mencoba meraba ke dalam got yang mengering, membuat tikus-tikus parit berlarian, ketika melihat cahaya senter yang Law tujukan ke dalam Got tersebut.

Law berdiri, Ia menendang kerikil dan menggigit kuku.
Barang yang Ia harus antarkan kini telah hilang!
Bocah sialan itu mengambilnya, benar-benar copet profesional!

Law yang baru beberapa menit laku merasa jadi pahlawan bagi bocah dialan itu, kali ini berbalik mengumpatnya.

'Aku harus bagaimana... Arghhhh sialan!'

*

"Mencari ini?"

Sebuah suara mengagetkan Law.
Pria tersebut menoleh cepat pada asal suara. Perempuan yang berbicara itu perempuan yang semalam ditemuinya. Dan kini, Ia berdiri ditempat yang sama, seperti tadi malam.

Law menatap bungkusan kecil digenggaman perempuan itu. Ia berjalan cepat, kemudian merebutnya dengan kasar.

"Bagaimana bisa ada ditanganmu?!" hardik Law.

Gadis itu menyunggingkan senyum. Senyumnya manis, namun terasa nampak sedikit horror di bawah temaram bulan malam ini.

'Ternyata bukan ulah bocah tadi?!'

pikirnya sembari merasa malu sendiri.

Law meraba tengkuknya yang tiba-tiba terasa merinding. Dan ia hanya sanggup mematung, ketika kembali melihat gadis itu berjalan pergi, meninggalkan dirinya dan... Ke Pemakaman itu lagi!

An Angel Of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang