Tigapuluhtujuh

975 71 0
                                    

Law buru-buru masuk ke ruang makan untuk menemui Mentari.

"Mentari, jangan bersuara. Diam, dan Aku tidak akan membukanya," ujar Law, tergesa ia menghampiri Mentari yang mengernyit.

"Memangnya siapa diluar sana?" tanya Mentari dengan berbisik pula.

"Penagih hutang," jawab Law asal. Sesungguhnya, Ia sendiripun tidak tahu siapa yang datang itu.

BUGH BUGHH

Mentari dan Law saling menukar pandang. Suara pukulan di luar sana terdengar amat jelas.
Tak berapa lama kemudian, terdengar suara angin berembus kencang, dan seperti membawa langkah seseorang terbang ke langit.

"Suara apa, itu?" tanya Mentari.

"Sudahlah, pasti Raymon sedang mabuk!" jawab Law. Ia melangkahkan kaki menghampiri gorden, lalu mencari tahu keadaan di luar sana.

Di luar sana, Jinan terlihat sedang berdiri menyilang tangan. Gadis hantu itu mengangkat ibu jari kepada Law, sambil mengedipkan mata.

Law menutup kembali gorden, Ia mendesah. Entah apa yang sedang dilakukan oleh Jinan dengan tamu yang hendak menemuinya tadi.

*

"Law, Aku sudah lelah mendengar Mama yang terus memaksaku untuk kembali padanya..." ungkap Mentari. Saat keduanya sedang menikmati malam di bawah kerlip bintang.

Law mendesah panjang, Ia sangat memahami apa yang dirasakan oleh Mentari. Mama dan Papa memang tidak pernah memikirkan apapun dan siapapun kecuali diri mereka sendiri.
Law mengembuskan asap rokok ke langit.

"Tinggal saja sementara waktu disini, Mama tidak akan menemukan kita. Karena Aku memang tidak pernah memberitahu soal keberadaanku, Tari..." jawab Law sambil menggenggam jemari Mentari dan meremasnya.

Mentari mengangguk, tentu saja Law tidak pernah tahu, ada sebuah rahasia besar yang terpendam dari kedatangan perempuan itu.

Mentari menyandarkan kepalanya dibahu Law, perempuan itu meneteskan air mata untuk kesekian kalinya. Tari sudah lelah dengan apa yang dialaminya sepanjang hidup, namun sepertinya memang bukan waktu yang tepat, dan bahkan mungkin takkan pernah bisa ia ungkapkan pad Law tentang apa yang sesungguhnya.

Mentari tahu betul watak Law, apa yang terjadi padanya akan terdengar sangat mustahil. Untuk itulah sebaiknya ia memendam segalanya.
Dengan berada di dekat Law saat ini, baginya sudah cukup. Setidaknya mengurangi sedikit beban dalam hidupnya. Sangat sedikit.

An Angel Of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang