"Itu tugasmu, Jinan! Aku tidak mau tahu dan tidak akan memberi tahumu dimana keberadaan Putera mahkota...
"Karena sesungguhnya... Aku sendiri pun memang tidak dapat melacak keberadaannya..." ujar Ratu, dengan nada pelan diakhir kata.
Jinan mengernyit, kemudiN mendesah.
Ratu yang aneh...
Bathinnya.
Selalu begitu! Ratu tidak pernah mau berkata sejujurnya, jika sebenarnya... Ratu tidak kalah bodoh dengan dirinya!
Selin terkekeh selama Jinan berbicara dengan Ratu yang tidak pernah dilihat olehnya.
Bagaimanapun juga, Selin adalah perempuan modern, hingga terkadang, apa yang dilakukan oleh Jinan seakan sebuah lelucon saja."Itu tidak lucu sama sekali, Selin!" rutuk Jinan.
*
"Berpikir... Berpikirlah Jinan... Berpikir..."
Selin sudah mulai pusing melihat Jinan yang mondar mandir dengan cepat dihadapannya.
Selin memang tidak tahu apa-apa, jadi tidak ada yang harus Ia lakukan, kecuali mengantuk, dan tangan yang sibuk menepuk nyamuk yang secara bergantian menggigiti tubuhnya.
"Ahhhh Aku tahu!" seru Jinan.
Selin hanya mengangguk lemas. Karena itu artinya, sebentar lagi Selin akan muntah untuk yang kedua kalinya.
"Ayok!" serta merta Jinan menyeret lengan Selin, gadis itu hanya memejamkan mata dan membekap mulutnya sendiri.
Mungkin lain kali, Ia akan minum Antimo, atau membawa kantung kresek sebagai pertolongan Pertamanya...
*
"Sudah kuduga! Dia membawa Law ke tempat ini!" seru Jinan.
Sementara itu, Selin masih sibuk membuang ingus serta mengelap sisa air mata dan meringis menahan hidungnya yang terasa perih, akibat terlalu banyak mengeluarkan cairan.
"Auuuwwwww ....." Pekik Jinan. Gadis itu terjengkang ke belakang.
"Kau Kenapa, Jinan?" seru Selin.
Jinan berdiri, Ia memperlihatkan Kedua tangannya yang mengepul.
Rupanya, iblis itu telah memagari ruangan dimana Law mereka tahan. Dengan sebuah mantra yang tak dimengerti oleh Selin.Selin bergidik. Untung saja Jinan hantu, coba jika dirinya yang mengenai itu, sudah pasti kini ia akan berada di ruang ICU.
"Selin, Law ada di dalam ruangan itu! Sekarang, ini adalah waktunya untukmu menunjukkan keahlianmu!" ujar Jinan.
Hantu itu kini sedang mengibaskan Kedua tangannya. Dan ajaib!
Hangus pada telapak tangannya kini menghilang tanpa jejak."Keahlian? Keahlian apa, maksudmu, Jinan? Sudah kubilang jika Aku hanya seorang koki, bukan Usatdzah, bukan Paranormal!" sungut Selin.
Tentu saja, Ia tidak mau tangannya mengalami hal serupa seperti apa yang dialami Jinan barusan tadi.
"Kau itu Manusia, bodoh! Mereka membuat pagar itu hanya untuk menghalangi Aku, bukan Kau!" balas Jinan.
"Oke oke oke ... Aku manusia, dan Kau hantu! Jadi, apa yang harus kulakukan? Merayap seperti Spiderman? Bergelantungan seperti Tarzan?! Atau terbang seperti Batman, hah?!" teriak Selin kesal.
PLETAKKK
Jinan melempar kepala Selin dengan batu kecil. Membuat gadis itu nampak kian kesal dan kesakitan.
"Waktu Kita tidak banyak, bodoh! Dan memang itu yang harus Kau lakukan!" hardik Jinan.
Selin, membulatkan kedua matanya. Ia tidak percaya, bahwa apa yang dikatakannya tadi memang itu yang harus dilakukan olehnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
An Angel Of Darkness
Misterio / SuspensoBerawal dari kehadiran seorang Jinan, Makhluk Astral yang entah datang dari belahan Bumi yang mana, kehidupan Law mulai berubah. Putera Mahkota, adalah sebutan yang kerap Ia dengar dari mulut Jinan. Lalu bagaimana hubungannya dengan Felicia? Gadis c...