An Angel Of Darkness

Empatpuluhdelapan

'Jinan ...'

Bathin Law. Entah mengapa tiba-tiba saja Ia teringat akan hantu itu. Law menepuk keningnya. Kenapa ia tidak mengingat soal Jinan sama sekali.

Sepertinya, kali ini Ia akan meminta bantuan Jinan untuk mencari tahu keberadaan Murni.

Law memijat keningnya. Kemana Ia harus mencari Jinan?
Sejak ia mengusirnya kemarin sebelum Mentari pergi, Jinan tidak lagi menemuinya.

Apakah Jinan marah padaku?

Perlahan hatinya mulai terbuka, betapa kasarnya sikap Law selama ini kepada Jinan. Padahal... Bukankah hantu itu yang menolong dia dalam segala hal?

'Apakah Jinan marah padaku sejak kejadian itu, sehingga dia tidak lagi datang menemui Aku ...'

Bathinnya sekali lagi.

"Aku disini!"

Suara Jinan membuat Law terlonjak hingga hampir terjengkang.
Pria yang sedang berselonjor ditepian trotoar itu lekas berdiri.
Jinan terkekeh, Ia berjalan menghampiri Law dengan kedua tangan menyilang didada.

"Ehmm... Aku butuh bantuanmu Jinan..." ujar Law tanpa berbasa-basi, setelah Ia berhasil menguasai diri.

"Aku tahu..." jawab Jinan.

Hhhh...

Rupanya Law memang harus berhati-hati, sebab Jinan akan selalu tahu apa yang sedang dipikirkan olehnya.
Padahal jauh lebih dari itu, tugas Jinan memang untuk menjaga Law, Putera mahkota ...

"Murni ... Gadis kecil tetanggaku hilang. Bisakah Kau mencari tahu keberadaannya, Jinan ..." ujar Law.

Jinan tersenyum, ini adalah saat yang tepat untuk membarter sesuatu dengan Law.

"Tidak saja memberitahu keberadaan Murni, Aku bahkan bisa membawamu ke tempat dimana Murni berada. Dengan Satu syarat..." Jinan menghentikan ucapannya.

"Apa?"

"Kau harus mempercayai semua ucapanku, dan ikuti semua perintahku!" jawab Jinan dengan tegas.

"Perintahmu? Apa maksudmu?" tanya Law.

"Kau tidak perlu tahu apa maksudku, karena setelah Kau menyetujuinya, maka Kau akan tahu apa maksudku!" jawab Jinan.

Law menyerah, demi Murni dan demi berhentinya tangis Mamanya, Law rela melakukan apapun.

Apapun!