Empatpuluhdua

948 77 0
                                    

"Aku tidak mau!" pekik Selin.

Gadis tersebut berdiri, Ia melangkah bolak balik, dalam kamar Apartmentnya yang cukup besar itu. Setelah Jinan menceritakan maksud dan tujuannya menemui Selin.

Jinan duduk sambil menyilang kaki.

"Bukankah Kau menaruh perhatian kepada Law?" ancam Jinan dengan secara tidak langsung.

Selin menghempaskan napas, dirinya, kini seperti sedang berhadapan dengan seorang hakim penuntut.

"Tapi... Tapi... Kenapa harus Aku?" tanya Selin pelan sembari mengurut kening. Ia tidak percaya akan terlibat persoalan rumit ini.

"Karena... Karena Ratu yang memintaku untuk menemuimu! Jika bukan Ratu yang meminta, Aku pun tidak sudi menemuimu Selin," gerutu Jinan.

Jinan memang tidak suka pada gadis itu, semenjak Ia melihat Selin begitu dekat dengan Law.

"Ratu? Ratu siapa? Apa yang harus Aku lakukan?" tanya Selin lagi.

"Aahhhh ... Tidak usah banyak tanya. Bagaimana?! Mau atau tidak? Jika tidak, Kau akan menyesal, karena Law tidak akan pernah kembali ke Resto itu lagi selamanya!" ancam Jinan sekali lagi.

"A Apa yang harus Aku lakukan?" tanya Selin akhirnya.

Jinan tersenyum, Ia mendekati tubuh Selin.

"Kau hanya cukup diam, dan Aku, akan memasuki ragamu. Kau hanya cukup melakukan apa yang kulakukan..." ujar Jinan.

Sekali lagi Selin tertegun.

"Aku... Bagaimana jika Kau melakukan kejahatan, Ji Jinan... Bukankah Polisi hanya akan menangkapku?" tanya Selin lagi.

Jinan terkekeh, Ia menepuk pundak Selin.

"Tenang saja, semua tidak akan terjadi. Jadi, Kau setuju?"

Selin diam beberapa lama, entah apa yang terjadi padanya kini, Selin hanya berharap jika dirinya sedang bermimpi saat ini.
Selin mengangguk tanpa ia sadari, dan Jinan, Ia tersenyum akhirnya sambil menepuk bahu Selin.

An Angel Of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang