Tigapuluhdelapan

968 75 0
                                    

'Katakanlah Kau akan memberikan persembahan itu padaku malam ini... Lakukanlah... Lakukanlah... Mantapkan hatimu, bukankah kau sedang menanti kebahagiaan itu ...'

"Hentikan!"

Suara Jinan menghentikan pergerakan tangan nya. Ia meraih tangan itu, kemudian membantingkan tubuh kuyunya hingga menimbulkan suara dentum yang cukup keras.

"Jinan! Apa yang Kau lakukan?!" Law, pria itu terbangun dari tidurnya, Ia berlari menghampiri tubuh Mentari yang jatuh lemas.

"Law, dengarkan Aku! Dia bukan Mentari, Mentari sudah tidak ada. Di dalam tubuh Kakakmu sudah dikuasai oleh para musuh!" teriak Jinan, berusaha menghentikan Law yang bermaksud menolong Mentari.

"Kekonyolan apa yang Kau katakan, Jinan?! Sudah cukup aku menjadi budakmu! Berhenti dan pergilah! Enyah dari kehidupanku, Jinan!

"Kau... Jangan-jangan kau memang sengaja menebar setiap kejadian, agar Kau bisa menguasai diriku sebagai budakmu? Jangan mimpi!"

Maki Law dengan suara keras. Pria tersebut mengangkat tubuh Mentari, dan merebahkannya di atas tempat tidur.

"Laaaw... Bagaimana Aku mengatakannya padamu ..." gumam Jinan, gadis hantu itu berjalan mondar-mandir, Ia bingung, karena Law jadi salah paham karenanya.

"Baiklah... Mungkin sudah saatnya kau mengetahui segalanya, Law..." lanjut Jinan dengan suara pelan.

Namun Law menggeleng keras, pria itu menghampiri Jinan.

"Aku tidak ingin mendengar kekonyolan apapun lagi dari mulutmu, Jinan. Pergilah, sebelum Aku benar-benar kehilangan kesabaran!" jawab Law.

Jinan mengangkat kedua bahu, Ia harus pergi, untuk memberitahu Ratu soal kericuhan ini.

Jinan tidak mungkin memaksa Law untuk mempercayai ucapannya. Biar bagaimanapun, Mentari adalah kakak kandungnya, tentu saja pria itu akan lebih mempercayai Mentari ketimbang dirinya.

Sementara itu Law menatap wajah Mentari dengan kedua matanya yang terpejam. Law tidak mengerti kenapa Jinan memukul Mentari.

Sesungguhnya Law ingin mendengarkan penjelasan Jinan, namun emosi dalam dirinya selalu saja mengalahkan segalanya.
Law menghela napas panjang, keadaan dirinya menjadi sangat kacau, semenjak kedatangan Jinan!

An Angel Of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang