Part 3

1.3K 133 2
                                    

Bau harum masakan tersebar ke penjuru rumah. Seorang wanita paruh baya terlihat sedang berkutat dengan peralatan masaknya.

Sesekali ia tampak mencicipi sup yang sudah mengeluarkan kepulan asap.

"Sayang! Sarapan sudah siap!", serunya.

" iya, bu! Aku akan segera kesana!", sahut seseorang dari arah lantai dua.

Helena kembali melanjutkan kegiatannya menyelesaikan hidangan sarapannya.

Disaat ia masih sibuk kesana kemari, muncullah sesosok gadis cantik bersurai coklat madu. Helena seketika berhenti dan menatap sang anak dengan pandangan sangat terpukau.

"Hermione?! Kaukah itu? Kau terlihat berbeda hari ini", goda Helena.

Hermione hanya membalas ledekan ibunya dengan senyuman. Ia dan ibunya terbiasa menggoda satu sama lain.

" hari ini aku akan ada acara di kampus, bu", terangnya.

Hermione membantu menyiapkan piring, sendok serta gelas di atas meja.

"Apakah ada konser disana, sayang?", tanya Helena.

"Uhm.. Bukan. Tapi acara bakti sosial tahunan, bu. Aku mendapat giliran yang memimpin sekarang", ujar Hermione mengambil tempat duduk.

"Pantas, kau terlihat sangat menakjubkan. Ibu harap acaranya berjalan dengan sukses", dukungnya.

" terima kasih, bu. Ohya aku mungkin akan pulang agak malam. Kau tak apa kan, bu?", ijin Hermione.

Helena sesaat memandang putri tunggalnya itu dengan penuh sayang. Ia pun menggangguk mengiyakan.

***
Oxford University

"Cho, tolong kau ambil beberapa dekorasi meja untuk di sebelah sana, ya?!", pinta gadis berambut merah menyala itu.

" tentu, Ginny!".

"Thanks".

Semua panitia acara bakti sosial tahunan terlihat sangat sibuk. Mereka berlalu-lalang bahu membahu mempersiapkannya secepat mungkin.

15 menit lagi acara di mulai. Salah satu dari mereka terlihat sangat sibuk dari biasanya.

" Neville, tolong bantu angkat kardus itu, ya?!", ujar Ginny lagi.

"Baiklah! Ohya, mana Hermione? Apa dia lupa hari ini apa?!", gerutu Neville.

"Dia akan datang, Neville. Ia masih mampir ke toko untuk membeli sesuatu untuk acara ini", kata Collins memberi tahu.

" tapi sebentar lagi acara akan mulai. Dia kan harus berpidato sebagai pembukaan", Cho Chang ikut menggerutu.

"Tenanglah, Cho! Ia sudah sampai", sahut Ginny sembari menunjuk ke arah gerbang kampus.

Cho, Neville dan Collins mengikuti telunjuk Ginny yang mengarah pada gerbang.  Tampak dari kejauhan Hermione berjalan perlahan-lahan.

Di tangan kanan dan kirinya tampak penuh dengan kantong kertas berisi barang kebutuhan acara.

"Dia cantik sekali!", ujar Neville tanpa sadar.

Tapi bukan itu yang menjadi pusat perhatian teman-temannya sekarang. Tapi penampilan Hermione yang sangat menawan. Memancarkan aura bak dewi yunani.

" hai, semua! Maaf aku terlambat!", cengir Hermione

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" hai, semua! Maaf aku terlambat!", cengir Hermione.

"Tak apa, Mione! Kau datang tepat waktu. Apa yang kau bawa itu?", tanya Ginny penasaran.

" ini beberapa hiasan yang kurang dan cemilan untuk kita", ungkap Hermione.

"Wah, terima kasih! Sini aku bantu membawakan", sahut Collins menyerobot.

Hermione dan yang lainnya hanya tertawa geli melihatnya. Mereka maklum dengan sifat salah satu sahabatnya itu. Kalau menyangkut makanan, Collins sangat cepat sekali.

Bagai Sebuah DongengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang