Part 7

766 89 20
                                    

Pada hari Minggu waktu setempat, jajaran mobil-mobil mewah yang membawa rombongan anggota kerajaan dan wakil dari negara Perancis telah tiba.

Di depan pintu masuk The National Museum of London, telah berjajar rapi pula beberapa pegawai serta pihak-pihak yang terkait guna menyambut kedatangan para rombongan.

Salah satu mobil barisan ke dua dalam rombongan tersebut, berhenti tepat di depan para penyambut. Salah satu pintu itu terbuka menampakan sosok yang dielu-elukan rakyat Inggris, terutama kaum hawa.

 Salah satu pintu itu terbuka menampakan sosok yang dielu-elukan rakyat Inggris, terutama kaum hawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sang Putra Mahkota, Pangeran Draco. Ia kemudian beralih ke sisi lain mobil dan membantu membukakan pintu untuk wakil rombongan dari Perancis.

Seorang wanita cantik berparaskan khas wanita negara menara Eiffel, keluar menyambut dengan hormat tangan sang Pangeran.

"merci beaucoup, Prince Draco!", ujar wanita itu dengan bahasa Perancis.

"ensemble, mademoiselle Delacour!", balas Draco sama.

Mereka pun berjalan beriringan ke arah para penyambut. Bersalaman sebentar dan sesekali sambil mengobrol.

" suatu kehormatan bagi kami untuk menyambut anda, Yang Mulia Putra Mahkota dan Miss Delacour!", kata Mrs Umbridge, selaku Kepala Pengelolaan museum.

"Saya yang harusnya berterima kasih!", elak Draco rendah hati.

" bagaimana kalau kita langsung masuk saja, Miss Delacour?!", tawar Draco.

"Baiklah, aku tak sabar ingin berkeliling", ujar Fleur masih dengan aksen Perancisnya.

" mari silahkan!", kata Mrs Umbridge.

Para rombongan pun mulai berkeliling. Berawal dari bagian benda-benda peninggalan kerajaan Inggris era pemerintahan Raja Phillip I sampai ke peninggalan perang dunia ke 2.

Sesekali Draco dan Fleur diberi penjelasan oleh Mrs Umbridge tentang sejarah dari sebuah baju zirah abad pertengahan. Dan juga sesekali tampak Fleur ganti bertanya tentang sebuah Mahkota tua disana.

Dan sampailah kedua rombongan tersebut pada galeri lukisan yang ada di museum.

"Yang Mulia dan Miss Delacour, untuk tour selanjutnya adalah ke galeri lukisan. Dan untuk itu saya akan di bantu seseorang yang terpercaya untuk menjelaskan kepada anda", terang wanita paruh baya itu.

" benarkah, siapa dia?", tanya Fleur penasaran.

Umbridge pun sesaat melihat sekeliling untuk mencari. Tak lama ia berseru rendah,

"Oh itu dia! Mohon tunggu sebentar!", pintanya.

Seorang gadis cantik berpenampilan formal berjalan menuju ke rombongan itu. Rambut coklatnya di sanggul rapi berkesan dewasa padanya.

"Bonjour, Prince et Miss Delacour! Je suis Hermione Granger, votre guide!", ucap gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bonjour, Prince et Miss Delacour! Je suis Hermione Granger, votre guide!", ucap gadis itu.

"wow! pouvez-vous parler français? Je suis tellement heureux!", takjub Fleur.

Draco pun tampak sangat terpukau akan keahlian Hermione dalam berbahasa asing. Tanpa sadar ia tersenyum.

"merci beaucoup! Et si on continue la tournée?!", ajak Hermione.

Hermione dang rombongan Fleur hendak beranjak ketika Draco menyela mereka dan menyuruh Fleur beserta rombongan pergi lebih dulu.

" Miss Fleur, anda pergi saja dulu. Saya ada urusan sebentar dengan Miss Granger, bagaimana?!", ijinnya.

"Baiklah, saya akan menunggu kalian berdua disana, Yang Mulia!", balasnya dan pergi.

Draco pun menyeret Hermione agak menjauh dari rombongan.

" apa yang kau lakukan, Putra Mahkota?! Aku sedang~",

"Tak kusangka kau bisa bahasa Perancis juga, Hermione! Dan ngomong-ngomong apa yang kau kerjakan disini?!", tanya Draco.

" kau! Kau menyeretku kesini hanya untuk bertanya itu? Kau sungguh-sungguh tak waras ya, Putra Mahkota?!", sembur Hermione setengah mengolok.

"Kau mengatai ku gila, begitu?", Draco mulai kesal.

" bukan aku yang bilang, tapi kau sendiri! Dan lebih baik kita kembali ke rombongan saja. Aku tak mau berlama-lama dengan pangeran aneh sepertimu!", ucap gadis itu dan ngeloyor pergi.

"Dia! Dasar menyebalkan!", gumam Draco kesal.

***
The International Barajas Airport, Madrid-Spain

"por favor presta atención! para pasajeros en Boeing 701 vuelos a Londres, Inglaterra, partirán en 45 minutos. por favor, ¡ve inmediatamente a la sala de espera! ¡Gracias!".

Sebuah pengumuman bagi penumpang tujuan Inggris baru saja selesai. Dan tak lama berbondong-bondong mereka memasuki ruang tunggu tersebut.

Salah satu diantaranya adalah wanita cantik bersurai hitam berjalan sambil menyeret kopernya dengan anggun.

" bolehkah saya melihat tiket anda, Nona?!", tanya petugas pintu masuk ruang tunggu.

"Ohya, tentu!", ucapnya sambil menyerahkan setumpuk kertas

Setelah beberapa menit pengecekan, petugas itu menyerahkan kembali tiketnya.

" terima kasih, silahkan masuk!".

Wanita itu pun kembali melanjutkan langkahnya. Kemudian di depan sebuah cermin berukuran sedang di dalam ruang tunggu itu, ia mematut penampilannya.

"Tunggu kejutan dari ku, Draco! Aku akan membuatmu bertekuk lutut kembali padaku! Dan ibumu akan menangis " bahagia" ketika melihatnya!", gumamnya dengan senyuman yang mengerikan.

* "merci beaucoup, Prince Draco!" (terima kasih banyak, Pangeran Draco)

** "ensemble, mademoiselle Delacour!" (sama-sama, Nona Delacour)

*** "Bonjour, Prince et Miss Delacour! Je suis Hermione Granger, votre guide!" (selamat pagi, Pangeran dan Nona Delacour! saya adalah Hermione Granger, pemandu anda!)

**** "wow! pouvez-vous parler français? Je suis tellement heureux!" (wow! kamu bisa berbahasa Perancis? aku senang sekali!)

***** "merci beaucoup! Et si on continue la tournée?!" (terima kasih banyak bagaimana kalau kita melanjutkan tur-nya?!)

******* "¡Por favor, preste atención! Para los pasajeros del avión Boeing 701 a Londres, Inglaterra, saldrán en 45 minutos. ¡Por favor vaya a la sala de espera! ¡Gracias!" (mohon Perhatian! Bagi Penumpang Pesawat boeing 701 tujuan London, Inggris, akan berangkat Dalam 45 Menit lagi.mohon Segera Menuju ke ruang tunggu! Terima kasih!)

Bagai Sebuah DongengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang