Part 24

468 43 8
                                        

Hermione POV

Aku menatap sejenak gedung yang menjulang tinggi di depanku. Ada sedikit keraguan dalam hati untuk memasuki tempat itu. Tapi aku harus mengenyahkan jauh-jauh, karena aku sudah berjanji pada Ratu Narcissa.

Flashback on

"Hermione! Draco sekarang sangatlah merana karena kau tinggalkan. Ia bagaikan mayat hidup. Aku sampai tak tega melihat dia seperti itu", kata Sang Ratu dengan suara bergetar.

" maafkan aku, Yang Mulia! Aku tak tahu kalau apa yang aku lakukan berimbas buruk pada dirinya", sesalku.

"Tak apa, Hermione! Aku bisa memakluminya. Tapi bolehkah aku meminta satu hal padamu?".

" apa itu, Yang Mulia?".

"Bisakah kau datang untuk menjenguk Draco?! Sekali saja?!", pintanya.

Aku terdiam sesaat. Aku bingung harus menjawab apa.

" aku mohon, Hermione! Draco sangat membutuhkanmu saat ini", ucapnya dengan pandangan memohon.

"Bb~baiklah, Yang Mulia! Saya akan datang menemuinya!", janjiku.

Flashback off

" Ms Granger! Mari silahkan masuk", ucap Billy.

Billy adalah salah satu orang kepercayaan Ratu Narcissa. Ia diperintahkan Sang Ratu untuk mengantarkanku menemui Draco.

"Terima kasih!".

Aku mengikutinya memasuki rumah sakit. Sepanjang perjalanan menuju bangsal, aku lebih banyak membisu hingga suara Billy sedikit mengagetkanku.

" maafkan saya, Ms Granger! Saya hanya bisa mengantarkan anda sampai disini saja", ucapnya saat kami tiba di depan pintu kamar Draco.

Aku memandang sekitar, dan ternyata kami memang sudah sampai.

"Apa?! Ta~tapi kenapa? Kenapa kau tak mengantar sampai ke dalam?!".

Aku benar-benar panik. Bagaimana bisa aku masuk dan bertatap muka sendirian dengan Draco?! padahal kami sudah lama tak bertemu.

" maafkan saya, Nona! Saya diperintahkan Yang Mulia hanya mengantar anda sampai depan saja. Selanjutnya anda sendirilah yang melakukannya", ucapnya dengan wajah tenang.

"Ta~tapi~",

" kalau begitu saya permisi dulu!", pamit Billy dan berbalik pergi.

Tinggallah aku sendiri di depan pintu. Canggung.

"Oh, ya ampun! Bagaimana ini?! Haruskah aku masuk ke dalam sekarang?!", gumamku lirih.

Aku berjalan mondar- mandir sebentar untuk mengurangi rasa gugup.

Dan setelah aku merasa sudah siap, aku memutuskan untuk masuk.

" hufht~baiklah! Aku akan masuk sekarang!".

Cklek

Aku mulai melangkah masuk. Di dalam suasana terlihat sangat sepi. Tidak terlihat suster ataupun penunggu pasien di dalam.

Aku pun kembali melangkah lebih ke dalam. Tampak tirai di dekat ranjang tertutup.

Apa dia sedang tidur?!

Tirai itu ku sibak perlahan dan tampaklah sosok yang sangat kukenal terbaring lemah dengan wajah pucat.

Hatiku tiba-tiba mencelos. Tubuhku membeku. Air mataku entah kenapa tiba-tiba menetes.

"Draco?!", gumamku lirih.

Sosok yang tertidur itu pun perlahan-lahan bergerak gelisah. Kelopak mata lelah itu kemudian terbuka.

Bagai Sebuah DongengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang