Interior modern dan hawa hangat yang menguar dari penghangat ruangan tersebut tak bisa mencairkan kecanggungan yang menyergap.
Mereka duduk saling berhadapan dan tak ada lagi yang membuka suara, sampai pelayan menghidangkan makan siang di meja.
"EKHEM".
Deheman keras dari Tom akhirnya menyadarkan lamunan kedua orang tersebut.
Pria itu berniat untuk memberi waktu untuk mereka secara pribadi.
" mungkin sebaiknya aku~",
"Kau tetap disini, Riddle!", potong Draco cepat dan kembali menatap Astoria datar.
" eum~baiklah", gumam Tom pelan.
Tampak Astoria berkali-kali menghela napas. Dengan gelisah ia selalu menghindari tatapan pria yang ada didepannya.
"M~maaf mengganggu waktumu, Drake", ucap Tori sedikit terbata.
Wanita cantik itu mengerahkan sekuat tenaganya untuk membalas menatap Draco.
Tubuh putra mahkota itu sedikit menegang, saat ia mendengar kembali suara Astoria memanggil nama kecilnya.
Namun, ia dengan baik mengkontrol ekspresi wajahnya. Ia tetap bergeming.
" sebenarnya aku yang mengundangmu, bukan Tom~".
Sayup-sayup alunan otomatis violin dari speaker menyusup ke dalam telinga.
"~dan tujuanku sebenarnya ingin meminta maaf kepadamu secara pribadi. Aku sadar, sikapku sangat keterlaluan kepadamu. A~aku terjebak dalam dendam masa laluku", lanjut Tori sedikit tercekat.
Tom yang duduk disebelah Tori dengan lembut mengusap punggung kecil itu.
Draco tetap diam tak menyela sama sekali.
"Ada seb~buah rahasia yang harus a~aku katakan padamu".
" rahasia apa?", sahut Draco datar.
Ujung baju diremas kuat oleh Tori.
"Ibuku bernama Daphne Greengrass. Dan ayahku bernama Lucius".
" apa?! Tunggu! Apa maksudmu, Tori?", ucap Draco terkesiap.
Ia lagi-lagi tak yakin akan pendengarannya. Tadi Tori bilang ayahnya bernama, Lucius?!
"Tori, jujur aku tidak paham apa yang ingin kau katakan. Nama orangtuamu ada hubungan apa dengan diriku?".
Tori mengambil napas panjang sebelum melanjutkan.
" Nama Lucius yang ku maksud adalah mendiang Raja Inggris, Draco. Ibuku dan ayahmu pernah menjalin sabuah hubungan terlarang. Dan hadirlah diriku".
"APA?!", kaget Draco.
" lelucon apa ini, Tori?! Aku datang bukan untuk meladeni omong kosongmu".
"Itu bukan lelucon, Drake!", kekeh Tori.
" LALU APA, HAH?! KAU INGIN MENGATAKAN BAHWA KAU ANAK DARI AYAHKU, BEGITU?!", Draco mulai emosi.
Pria bersurai ash brown itu kemudian beranjak dengan kasar. Wajah memerah menahan amarah.
"Tunggu! Apa kau baru mengetahuinya dariku?! Apa Ratu tak pernah cerita padamu?!", tukas Tori seperti menyadari sesuatu.
Wanita itu berdiri mengikuti Draco. Lelaki dihadapannya itu bergeming. Ia terlihat tak menemukan kata-kata lagi.
"Benar, Drake! Aku memang anak ayahmu juga. Orangtuaku masih berhubungan walaupun ayah sudah menikah dengan ibumu. Tapi, ia dengan tega mencampakkan ibuku karena ingin tetap mempertahankan pernikahannya", lanjut Tori dengan mata berair.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagai Sebuah Dongeng
RomanceDiadaptasi dari kehidupan The Royal Family.... jalan cerita tak selalu sama tapi memiliki makna yang serupa