Part 12

587 63 4
                                    

Tok Tok Tok

"Masuk!", sahut Ratu Narcissa.

Seorang pelayan wanita kemudian masuk ke dalam ruang kerja Sang Ratu.

" permisi, Yang Mulia! Ada yang ingin bertemu dengan anda", ucap pelayan itu.

"Siapa, Susan?", tanya Narcissa.

" Madam Sprout, Yang Mulia! Dia sekarang menunggu anda di ruang tamu", lanjutnya.

"Antarkan ia padaku, Susan!", titah Sang Ratu.

" baik, Yang Mulia!", jawab pelayan itu kemudian beranjak pergi.

Narcissa kemudian merapikan semua file-file yang tadi ia baca. Tak lama kemudian pintu kerjanya terbuka kembali dan muncullah seorang wanita berperawakan tambun.

"Oh Pomona, selamat datang!", sambut Narcissa sambil merentangkan tangannya.

"Terima kasih, Yang Mulia! Bagaimana kabar anda?", balas wanita itu memeluk Narcissa.

" tolong, jangan memanggilku seperti itu bila hanya berdua saja. Kau adalah teman baikku. Ayo duduklah!", pinta Narcissa.

"Terima kasih, Cissy! Ngomong-ngomong, ada apa kau ingin bertemu denganku?", tanya Pomona setelah duduk.

Sementara itu, Ratu Narcissa melakukan panggilan interkom pada bagian pantry agar mengantarkan secangkir kopi ke ruang kerjanya. Baru ia menjawab,

"Kau masih ingat Draco, Pomona?! 2 minggu lagi ia akan berulang tahun ke 25. Aku ingin membuatkan pesta kejutan untuk dirinya. Maka dari itu, aku meminta bantuanmu. Bukankah kau seorang Event Organizer?!", ujar Narcissa.

"Benarkah?! Wah, waktu berlalu dengan cepat rupanya. Terakhir aku bertemu dengannya saat ia masih duduk di sekolah dasar, kan?!", seru Pomona takjub.

" iya, kau benar sekali!".

Obrolan mereka sempat terhenti sejenak ketika seorang pelayan menghidangkan secangkir kopi kepada Madam Sprout.

"Lalu, dimana pesta itu akan diadakan, Cissy?", tanya wanita itu.

Sang Ratu tampak sedang berpikir. Ia merasa bingung harus menggelar pesta kejutan itu dimana.

" entahlah, aku bingung! Apa kau ada ide, Pomona? Kau kan tahu, Draco sudah beranjak dewasa sekarang, mana mungkin ia mau menggelar pestanya di taman istana", keluh Sang Ratu.

Sejak usia Draco menginjak 17 tahun, dia sudah merasa enggan mengadakan acara apa pun di lingkungan istana. Menurutnya, itu hal yang memalukan. Karena teman-temannya pasti berpikir kalau ia masih anak kecil yang sembunyi di punggung orang tuanya.

"Baiklah, aku mengerti! Bagaimana kalau di lounge sebuah hotel ternama di London? Kebanyakan dari mereka memiliki club yang cocok untuk anak muda jaman sekarang", Pomona memberi saran.

Narcissa tampak mempertimbangkan saran temannya itu.

" aku setuju saja dengan pilihanmu, tapi bagaimana dengan keamanan tempat itu, Pomona? Kau tahu maksudku, kan?!", ucapnya.

"Aku yakin tempatnya aman, Cissy! Kalau kau ragu, bukankah kau bisa meminta Mr Snape untuk melakukan penjagaan disana?!", kata wanita tambun itu.

" ah ya, kau benar! Aku sampai lupa dengan keberadaan Severus. Baiklah, kau atur saja dimana tempatnya, ya!".

"Tentu, Cissy! Ehm, ngomong-ngomong kapan kau akan merencanakan pernikahan untuk Draco? Jujur, aku dari dulu bercita-cita untuk menanganinya", tanya Pomona penasaran.

Narcissa berubah sendu ketika mendengar pertanyaan temannya itu. Ia menyandarkan punggungnya sambil menghela napas panjang.

" aku belum memikirkan hal itu, Pomona! Lagipula Draco sampai saat ini belum memiliki kekasih", ungkapnya.

Bagai Sebuah DongengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang