Part 29 bagian 3

425 43 5
                                    

Tak terasa hari pertunangan antara Cissy dan Lucius kurang dari 2 minggu lagi. Istana Buckingham terlihat dua kali lipat kesibukannya.

Namun hal itu menjadikan Cissy gelisah bukan main. Bagaimana tidak?! Lucius tak pernah sekalipun berubah. Malah ia terlihat semakin acuh dan lebih membebankan semua persiapan ini itu kepada Cissy.

Seperti saat ini, Cissy baru saja tiba di toko perhiasan langganan dirinya. Bukannya tak ada orang yang bisa ia suruh, tapi ia memang terbiasa mandiri.

Padahal rencananya, ia ingin mengambil cincin itu berdua dengan Lucius. Tapi pria itu malah beralasan bahwa ia sedang sibuk.

Setelah beberapa saat, ia pun keluar. Tapi pemandangan di seberang jalan tempat ia berdiri sekarang menyita perhatiannya.

Tampak calon tunangannya bersama dengan seorang wanita cantik. Mereka terlihat sangat mesra satu sama lain. Dan tak hanya itu, mereka terlihat baru saja keluar dari sebuah apartemen mewah.

Air mata pun mengalir perlahan tanpa permisi. Dengan hati kecewa dan sakit, ia naik taksi dan pergi menuju ke istana.

"Hai, Cissy!", sapa Severus senang.

" hai, Severus! Ratu ada?", tanya Cissy sesaat memasuki istana.

"Oh, bibi masih ada pertemuan. Bagaimana kalau kau menunggu di balkon sambil minum teh?!", ajak Severus.

" terdengar menarik! Terima kasih!".

Cissy dan Severus telah duduk menghadap taman istana dari balkon lantai dua.

"Apa kabarmu, Cissy? Tak kusangka kau datang kemari sepagi ini", ujar Severus membuka pembicaraan.

Tak ada sahutan dari gadis di sebelahnya, Severus pun menjadi bingung. Ia pun akhirnya menoleh ke arah Cissy.

Gadis itu terlihat muram dan lebih banyak menunduk, memandang kosong cangkir yang berada di tangannya.

" ada apa, Cissy? Apa kau ada masalah?", tanya Severus khawatir.

Cissy yang mengenal Severus sejak kuliah dan sering bertemu ketika ayah mereka bertemu, menjadikan mereka berdua dekat layaknya sahabat.

"Entahlah, Severus! Aku rasa pertunangan ini sebuah kesalahan", ujar Cissy lemah.

Pria itu terkejut akan ucapan Cissy. Ia berharap bahwa sahabatnya itu sedang mengerjainya.

" apa maksudmu, Cissy?! Pertunanganmu akan berlangsung 2 minggu lagi, kenapa kau berkata seperti itu?".

"Bagaimana aku tak seperti ini, Severus?! Dari awal pertemuanku dengan Lucius, ia sama sekali tak memandangku. Ia seakan tak menganggapku tak ada. Dan tadi, aku melihat ia bersama seorang wanita. Mereka sangat serasi sekali. Tap~tapi berbeda sekali bila bersamaku", jelas Cissy dengan suara serak menahan tangis.

" wanita?!", gumam Severus.

"Iya! Apa kau mengenalnya?".

" apa jangan-jangan Daphne?!".

"Daph~siapa?", tanya Cissy penasaran.

" maafkan aku, Cissy! Seharusnya aku tak ikut campur dalam masalah kalian", ujar Severus seakan menutupi sesuatu.

"Apa maksudmu, Severus?! Kau pasti tahu sesuatu tentang mereka, kan?! Tolong, jelaskan padaku!", Cissy memohon.

" tapi~".

"Aku mohon, Severus! Aku tidak tahu harus bagaimana?! Aku menyetujui pertunangan ini bukan hanya aku memang mencintainya, tapi ini juga demi kebahagiaan orangtuaku. Aku tak tega membuat mereka bersedih", jelas Cissy panjang lebar.

Severus yang tak tega melihat penderitaan Narcissa pun, menjadi luluh.

" Wanita itu Daphne Greengrass. Mereka pertama kali berkenalan saat sama-sama berusia 15 tahun. Wanita itu sering ikut ke istana bersama ayahnya, Jonathan Greengrass. Ayahnya merupakan salah satu orang penting di parlemen~".

Cissy tampak terkejut ketika Severus memulai ceritanya. Ia tak menyangka bahwa ia sekarang berada diantara hubungan seseorang.

"~tapi, suatu hari sebuah masalah terjadi. Ayahnya mengkorupsi dana negara besar-besaran untuk mendanai sebuah kelompok separatis untuk memberontak. Raja pun memutuskan untuk menjatuhi hukuman mati untuknya. Tapi satu hal yang luput dari pengetahuannya, Lucius dan Daphne menjalin kasih", jelas Severus.

" ap~apa?!", ucap Cissy terbata.

"Tapi hubungan mereka tak disetujui, Cissy! Paman dan bibi lebih menyetujui kau yang mendampingi Lucius, Cissy!".

" tapi tetap saja, Severus! Aku hanya sebuah bayangan untuk Lucius. Sekalipun pernikahan ini tetap berlanjut, ia tetap menjadi milik wanita itu", isak Cissy.

Wanita itu kemudian pergi dari istana meninggalkan Severus yang berdiri membeku.

Ia bertekad untuk menyelesaikan permasalah ini dengan Lucius. Sendirian.

***

Keesokan harinya, Cissy duduk di sebuah taman kota yang agak sepi dari pengunjung. Ia seperti sedang menunggu seseorang.

"Ada masalah apa sehingga kau ingin bertemu denganku?", tanya sebuah suara yang sudah diketahui Cissy itu milik siapa.

" kenapa? Apa aku menganggu waktu kalian, Lucius?", tanya Cissy sarkastik.

"Apa maksudmu?", jawab Lucius sedikit terkejut.

" aku takkan bertele-tele lagi Lucius. Setuju atau tidak, kita tahu bahwa pernikahan ini akan tetap berlangsung. Dan aku juga tahu kalau kau tak menyukaiku. Tapi tak apa, aku akan terima itu. Kuanggap pernikahan ini hanya demi membahagiakan orangtuaku saja", jelasnya.

"Apa?!".

" dan satu lagi, aku juga tahu kau mencintai wanita lain. Tapi aku tak peduli. Lakukan apapun yang kau suka, aku takkan mengganggumu", kata Cissy dingin.

"Kau pasti bercanda, kan?!".

" sayangnya tidak, Lucius! Baiklah aku harus pergi. Sampai jumpa!", pamit Cissy.

Wanita itu kemudian menghentikan taksi dan menaikinya.

Maafkan aku, ayah~ibu! Aku melakukan semua ini demi kebahagiaan kalian. Aku tak peduli walaupun perasaanku menjadi korbannya.

Tangis Cissy dalam hati dalam taksi ketika membelah kota London.

Sementara Lucius masih berdiri membeku menatap tempat terakhir "calon tunangan"-nya terlihat.

Aku tak menyangka kau mengorbankan perasaanmu kepadaku, Cissy?!
Aku seperti penjahat kejam di hadapanmu.
Maafkan aku, Cissy!

Sesal Lucius. Ia tak menyangka bahwa gadis yang selama ini ia acuhkan adalah gadis yang baik.

Tiba-tiba, sebuah pesan masuk ke ponselnya.

" Daphne?!", gumamnya sedikit terkejut.

Lucius! Aku ingin kita bertemu sekarang juga!
Ada hal penting yang ingin aku sampaikan padamu.

Dengan gusar ia mengusap wajahnya kasar. Ia merasa semua kejadian yang baru saja ia alami begitu terasa kebetulan dan pas.

Tapi sekelebat bayangan wajah Narcissa melintas di kepalanya. Ia pun bertekad untuk menebus kesalahannya pada gadis itu tanpa tahu bahwa ia akan membuat kesalahan baru yang lebih besar.














Hay... Hay....
Bagian 3 masa lalu Cissy udah kelar nih....
Apa kalian suka????
Semoga suka yaaaa....

Jangan lupa vote, komen & follow aku yaaaa

Be enjoyed alllll

Bagai Sebuah DongengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang