Part 31

523 47 6
                                    

Terhitung sudah sepekan peristiwa penculikan dan penyekapan Hermione telah berlalu. Dan kini semua orang kembali menjalani kehidupan normal seperti dulu.

Namun keadaan itu berbanding terbalik dengan Astoria Greengrass. Wanita itu masih harus menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit.

Walaupun menurut dokter cedera pada kepalanya sudah mulai membaik, tapi gangguan psikologinya masih harus mendapatkan perhatian khusus.

Ia terlihat lebih pendiam dan penyediri. Terkadang ia menjadi seseorang yang lebih sensitif.

"Hai, babe!", sapa Tom hangat ketika memasuki ruang rawat kekasihnya itu.

Tampak Astoria hanya memandangnya sekilas dan lebih memilih menatap pemandangan taman di luar jendela.

Tapi Tom takkan menyerah. Walaupun ia merasa sedih Astoria seperti tak mengacuhkannya, tapi ia tahu bahwa wanita itu senang akan kehadirannya.

" kau sudah sarapan?! Aku tadi mampir di kafe favoritmu, dan tada~ ini salad kesukaanmu", serunya sambil menunjukkan semangkuk salad sayur yang enak.

Astoria tetap bergeming.

Tom hanya menghela napasnya pelan. Tapi dengan sabar, pria itu membuka kemasan salad tersebut dan mulai menyuapi Astoria.

Dan seperti yang Tom duga, Astoria membuka mulutnya dengan mudahnya. Dan itu membuat Tom tersenyum senang.

"Kau tahu, Tori?! Tak semua orang benar-benar membencimu. Mereka mungkin~ sedikit kecewa padamu saja. Jadi berhentilah untuk menyiksa dirimu sendiri seperti ini. Kau sangat-sangat membuatku khawatir", ucap Tom sambil terus menyuapi Astoria.

Tanpa terduga, Astoria kembali terisak perlahan. Dan itu sontak membuat Tom menoleh.

" shhh, babe! Tolong jangan menangis lagi".

Ia memeluk erat tubuh kekasihnya yang bergetar. Ia merasakan bahwa bahunya basah karena air mata Astoria mengalir dengan deras.

"Aku sudah bersalah! Hidupku salah, dan takdirku juga salah, Tom!", erangnya dengan histeris.

" tidak, Tori! Tak ada yang salah dan tak ada yang menyalahkanmu. Kau hanyalah korban", ujar Tom.

"Tapi~tapi aku tetap akan dihukum, Tom! Aku sudah mencelakakan Hermione dan Draco, pasti dia takkan mengampuniku", racau Astoria sambil menutupi wajahnya dan menarik-narik rambutnya.

Keadaannya mulai menjadi tak stabil ketika ia mengetahui semuanya dari Ratu Narcissa. Jujur, Tom tidak menyalahkan keputusan Ratu Inggris itu untuk memberi tahu semua kebenarannya pada Astoria.

Setidaknya, kenyataan itu membuata Astoria sadar bahwa semua yang ia lakukan selama ini adalah kesalahan. Dan ia hanyalah korban.

Tapi Astoria tetap menganggap bahwa ia sudah melakukan kejahatan. Dan ia yakin suatu saat nanti ia akan dihukum berat.

Dan itu sungguh membuatnya sedih sekaligus takut.

Dengan berat hati, Tom menekan tombol merah untuk memanggil suster. Tak lama, dua orang suster masuk dan segera menyiapkan suntikan penenang untuk Astoria.

" arghhh!", erang Tori saat jarum menembus kulitnya.

Dan beberapa saat kemudian ia kemudian jatuh tertidur. Dengan dibantu salah seorang suster, Tom membawa Astoria berbaring kembali di tempat tidur.

"Terima kasih, suster!", kata Tom.

" sama-sama, Mr Riddle! Saya sarankan untuk merawatnya di rumah saja. Mungkin dengan begitu, Ms Greengrass bisa kembali pulih", saran salah satu suster.

Bagai Sebuah DongengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang