Part 26

413 48 5
                                    

Fajar mulai menyingsing. Dari celah-celah sempit nan berdebu, cahaya itu mulai menembus.

"Eunghhh!", lenguh Hermione lemah.

Ia membuka kelopak matanya perlahan. Dengan kepala sedikit terhuyung, ia mulai memperhatikan sekitarnya.

" aku dimana?", paraunya.

Setelah beberapa menit mengumpulkan kesadaran, ia mulai berusaha menegakkan badannya perlahan-lahan. Namun tertahan.

"Ya, Tuhan! Kenapa tanganku diikat?!~ kakiku juga?!", ucapnya mulai histeris.

" TOLONGGG! TOLONGGGG AKU!", teriaknya sekuat tenaga.

Ia dengan sekuat tenaga mencoba untuk melepaskan simpul ikatan pada tangannya.

"Kenapa kuat sekali ikatannya?!", gumamnya panik.

Hingga sebuah suara dari keremangan tiba-tiba mengejutkannya.

" percuma saja, Granger! Lebih baik kau pasrah saja".

"Siapa itu?", tanya Hermione dengan nada waspada.

Perlahan-lahan muncullah sesosok wanita cantik dengan pandangan mengintimidasi berjalan mengarah pada Hermione.

" Astoria?! Kau~",

"Hai, kita berjumpa lagi!", sapanya dengan nada dibuat-buat ramah.

" apa maumu, huh?", tanya Hermione dingin.

Astoria duduk tepat di depan Hermione. Dengan pandangan meremehkan disertai senyuman sinis, ia pun menjawab.

"Bukankah kau sudah tahu apa mau ku, Granger?!".

" jawabanku tetap tidak, Tori!", ujar Hermione bersikeras.

"KURANG AJAR!".

plak

" arghhh!!".

Tamparan keras mendarat tepat di pipi mulus gadis bersurai coklat itu. Setetes darah mengalir pelan dari ujung bibirnya.

"ITU PERINGATAN UNTUKMU, GRANGER! KALAU KAU MASIH SAYANG PADA NYAWAMU, JAUHI DRACO!", teriak Astoria di depan wajah Hermione.

"jangan bermimpi, Tori! Aku takkan membiarkan kau mendekati kekasihku. Kau hanyalah wanita tak berperasaan yang tega mempermainkan Draco", ketus Hermione.

" kau bilang apa tadi?! Aku wanita tak berperasaan?!", tanya Astoria kembali emosi.

Ia menangkap rahang bawah Hermione dan menekannya ke arah atas hingga gadis itu kesulitan berbicara.

"WANITA YANG MEMBUAT IBUKU MATI ITU YANG TIDAK PUNYA PERASAAN! DAN SEKARANG AKU AKAN MEMBALASKAN DENDAM IBUKU PADA ANAKNYA", teriaknya dengan histeris.

" ap~pah mak~sud~mu, To~rih?", tanya Hermione tertahan.

***
"Aku sudah mendapatkan informasi lengkapnya!", kata Snape sambil memasuki kamar rawat Draco.

" Severus!", gumam Narcissa berdiri dari sofa.

"Apa itu paman?! Apa kau tahu dimana Hermione?", serbu Draco tak sabar.

" tenanglah dulu, Draco! Begini, menurut informasi dari pusat CCTV nasional dan badan interpol, Hermione mengalami insiden penculikan. Dan kabarnya sekarang ia disekap di sebuah gedung tua di pinggiran kota London. Dan aku curiga ini ada kaitannya dengan Astoria", jelas Snape panjang lebar.

"APA?! DICULIK?!", ujar Blaise dan Theo kompak.

" ini tak boleh terjadi! Paman, beritahu aku dimana posisi Hermione sekarang!", pinta Draco.

Bagai Sebuah DongengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang