LHC 32 : Mabuk

6.3K 698 66
                                    

Ah, malam ini sepi. Maksudnya, benar-benar sepi. Hampir semua penghuni mansion keluar dan menginap diluar. Hoseok dan Yoongi saja berada di luar kota untuk seminggu. Lalu Namjoon, Seokjin dan Taehyung kompak menginap di rumah temannya masing-masing. Sisa penghuni mansion : Jimin dan Jungkook.

Jimin sudah membeli ayam kesukaannya dan duduk diam dimeja makan. Menunggu Jungkook pulang dari kantornya. Jimin tengah merebahkan kepalanya sambil membuat pola abstrak diatas meja makan.

Bibirnya mengerucut lucu dan ekornya sudah bergerak lemah. Dia lapar sekali. "Jimin mau makan tapi Jungkook hyung belum pulang. Jimin lapar 😣 kapan Jungkook hyung pulang?" monolognya.

Helaan nafas Jimin terdengar. "Jimin juga mengantuk tapi Jungkook hyung belum pulang. Kapan Jun-"

Brak!

"Aaaaku pulang darling~~" Jimin menegakkan telinganya senang. "Jungkook hyung!" hebohnya. Dia segera menghampiri Jungkook, tapi begitu dia melihat Jungkook didepan pintu dia berhenti. Hidung mancungnya mengendus bau pelan.

"Itu suara Jungkook hyung, tapi aromanya bukan aroma parfum Jungkook hyung" desisnya kecewa. Dia ingin langsung makan saja tadinya, tapi Jungkook memanggilnya, "Kucing seksi kuu~ hik!" katanya. Sambil cengengesan pula.

Jimin menoleh, "Jungkook hyung bilang aja kalau Jimin gendut!" misuhnya. Jungkook mendekat, dan dapat Jimin lihat pipi Jungkook agak merona. "Jungkook hyung mabuuuuk >< ku adukan pada Seokjin hyung nih!"

Meskipun Jimin belum pernah mabuk, tapi dia pernah melihat di drama-drama ciri-ciri orang mabuk. Dan Jungkook masuk kedalamnya. "Heeey~ kenapa perlu pakai panggil Seokjin hyung. Jangan mengganggunya!!" bentak Jungkook sambil melempar ponsel Jimin.

Krak!

"Jungkook!"

"Jimin sayangku~ kemarilah. Hyung rindu" Jungkook tertawa kecil lalu mendekap erat tubuh Jimin sebelum Jimin dapat mengelak. "L-Lepas. Bauuuuu" Jimin berontak yang mana membuat telinga kucingnya menggelitiki wajah Jungkook.

"Aigo hik! Jiminku yang polos~ sini sini. Hyung kangen sekali~ ehehe" Jungkook dengan seenak jidatnya menenggelamkan wajahnya diceruk leher Jimin. "Wanginya~" ujar Jungkook. "Hyung le-akh!" Jimin sedikit menjerit kesakitan saat Jungkook menggigit keras perpotongan lehernya.

"Aduuuh~, jadi merah~" Jungkook terkekeh lalu menjilat secara pelan dari bawah ke atas dan mengecupnya dibagian akhir. "Nghh... Lepas hyung" dan secara tidak langsung pula Jimin merengek sambil meremas kuat bahu Jungkook.

Jungkook seolah tuli, dia menggoda Jimin dengan mengecup sudut bibir Jimin berkali-kali. "Kenapa Jimin lama sekali pulang sekolahnya? Hing~ :( hyung kangen sekali sama Jimin dan selalu menunggu kapan Jimin ke kantor hyung" Jungkook mencurahkan isi hatinya.

Dia juga mulai membiarkan tangannya meraba remang-remang perut Jimin dan tenguk lehernya. "Shh... Ahh~ hyung berhenti... Ayamnya.. "

"Ayo jawab kenapa~ Jimin sekarang nakal :( mengabaikan hyung terus" Jungkook menarik cepat tenguk Jimin dan menciumnya secara brutal. Jimin bahkan belum sempat mengambil nafas.

"Hyu-hmpph ahh~ lepas hmph"

"Lihat Jimin menola juga :( ayo jawab kenapa~" Jungkook menjilat bibir berisi itu berkali-kali, membuat Jimin akhirnya terbuai juga. "J-Jimin eskul sam-anhh~ sama ba-ntuhh Yugyeom" jawabnya jujur.

Jungkook mengerucut lalu mendorong Jimin ke sofa sampai terlentang. "Yugyeom lagi Yugyeom lagi hik! Hehehe. Bantu apa sih memangnya?~" tanyanya sambil membuka cepat kaus Jimin dan langsung mengecup pelan area dadanya.

"B-Bantu menenangkan 'adik' kecilnya. Ka-Kare-anghh j-jangan gigit ssshhh" Jimin menggigit bibir bawahnya. "Adik kecil? Hik! Oh~ maksudmu penisnya ya? Ehehe"

"Anghhh hahhh yaahh!"

Jungkook terkekeh, kemudian menangis pelan sambil menggigit nipple Jimin. "Jimin jangan begitu arra? Nanti Seokjin hyung maaraaah~~"

Dan setelah itu, Jungkook terkekeh pelan dan tertidur diatas tubuh Jimin. Jimin sendiri tengah menetralkan nafasnya. "Hyung? :( Jimin bagaimana ini? Ugh yang dibawah sakit hyung~"

Yah, mau bagaimana lagi Jim? Jungkook tidur 😐









Happy satnight jombs 😚
*kecup

'꩖͜͡⚘࿆ํ Little Hybrid ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang