LHC 30 : Refreshing

5.9K 720 34
                                    

Namjoon itu mudah terkena stress saat kerja. Apalagi dia sekarang menjabat sebagai seorang Supervisor yang akan dipromosikan menjadi manager.

Tok! Tok!

Ceklek!

"Namu hyung~ Jimin masuk ya" ujarnya lucu. Dirinya masuk sambil menenteng sebuah bento buatan Seokjin.

"Kau datang tepat waktu. Aku lapar. Maaf merepotkan ya" Namjoon mengusak pelan rambut Jimin. Jimin hanya terkekeh. "Aku duduk disana ya hyung"

Jimin berjalan menuju sofa sambil menikmati lolipop yang baru dibelinya. Namjoon sendiri mulai memakan bentonya. Disaat makan itulah dia melihat Jimin.

Memainkan ponselnya santai sambil mengemut permen berwarna merah pekat itu. Ada kalanya dia hanya menempelkan gula-gula itu dibibirnya sewaktu dia membaca pesan.

Atau kadang-kadang menjilat pelan dan sensual (menurut Namjoon) permennya sambil meresapi apa yang temannya tulis dalam pesan singkat itu.

Ugh. Dia bangun sialan. Batin Namjoon.

Jimin melihat kakaknya dalam keadaan aneh : berkeringat banyak. Karena khawatir dia memutuskan untuk mendekatinya. "Hyung sakit? Jimin telepon Kookie hyung ya biar di jemput"

Ponsel Jimin langsung dilempar ke sofa oleh Namjoon. "Tidak. Aku tidak butuh. Cukup Jimin bantu hyung ya?"

"Bantu apa?"

"Menidurkan ini. Seperti di film kemarin" katanya sambil berbisik diakhir kalimat. Jimin merona perlahan. Dia hanya bisa mengangguk pelan.

"Berlututlah baby boy" Namjoon mulai memerintah. Jimin langsung berlutut dihadapan Namjoon. "Namu hyung-"

"Ckckckc... Salah panggilan sayang" Namjoon langsung menarik surai pirang Jimin. Jimin meringis sambil memegang tangan Namjoon yang menjambaknya.

"S-sakit..."

"Panggil aku apa baby boy?" tanyanya dengan suara berat sambil membuka resleting celananya.

"M-Master" Namjoon mengangguk senang. "Now, do your job baby boy. Buat aku puas!" Jimin mengangguk pelan. Tangan mirip mochinya langsung mengurut pelan kepunyaan Namjoon.

"Haaagh... Good job" Namjoon mulai bersandar pada kursinya. Jimin mengingat apa saja yang ditontonnya kemarin bersama Namjoon dan Jungkook.

Ah iya.

Jimin memegang Batang berurat itu lalu mulai menjilati pangkalnya. Menjilatnya secara pelan-pelan. Membuat Namjoon langsung mengumpat. Apalagi saat mulut Jimin mengulumnya. Ya walau tak semua masuk.

Jimin mulai memaju-mundurkan kepalanya. Sesekali iseng menjilat lubang kencing kakak jeniusnya itu. 10 menit kemudian Namjoon mulai tidak sabaran.

Dia menarik rambut Jimin hingga Jimin danga dan mulai memperkosa mulut Jimin.

"Hyunghh ah hmmp"

"Ah. You're feel so good damn it!"

"Akhh! Akhh! Hyu-akhh!" Jimin hampir tersedak beberapa kali. Namjoon hampir mencapai puncaknya.

"Buka mulutmu baby boy"

Jimin menurutinya. Dengan wajah memerah dan berkeringat dia membuka mulut yang berhias bibir tebalnya itu. Namjoon segera mengocok cepat kepunyaannya.

Hingga cairan semennya keluar. Mengotori dagu dan leher Jimin. Tak berhenti sampai situ, Namjoon langsung mencium bibir Jimin. Jimin memegang tangan Namjoon yang mengelus rahangnya.

"Hmmph ahhh... Hyunghmmpt ah" Namjoon mengakhiri kegiatannya. Jimin terlihat kelelahan.

"Terima kasih baby boy untuk makanannya" ujarnya manis. Jimin tak menjawab. Dan tak berontak juga saat Namjoon memangkunya.

Lelah mungkin.









MAAP YA AMPUN MAAPIN AKU

'꩖͜͡⚘࿆ํ Little Hybrid ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang