LHC 03 : Hari Pertama

10.8K 1.3K 40
                                    

Hari ini, Hoseok, Seokjin dan Taehyung absen dari mansion Bangtan. Ketiganya menghadiri seminar workshop yang diadakan oleh kampus mereka. Dan penghuni mansion belum ada yang bangun.

Kecuali si kucing manis itu.

Dia tengah duduk bersila diatas sofa sambil menjilat lolipop merah kesukaannya. Matanya menatap antusias pada kartun yang tengah tayang di televisi. Ekornya melingkar santai di sampingnya.

Ceklek!

Yoongi merupakan penghuni kedua yang bangun setelah Jimin. "Pagi Jiminnie" sapanya serak. Jimin membalasnya dengan gerakan telinga yang cepat. Yoongi berjalan ke arah counter dapur dan mengambil sebuah air mineral dingin dalam kulkas.

Selesai dengan dahaganya, Yoongi menghampiri Jimin dan duduk di sebelahnya. "Wow, kartun Tayo" ucapnya. Jimin menarik lengan piyama Yoongi dan menunjuk sebuah bus merah dengan permen merahnya.

"Namanya Chitto, Jimin. Mobil merah itu Chitto"

"To?"

"Chitto. Chit-to"

"Ito~? To!" Yoongi terbahak. Jimin memfokuskan dirinya lagi pada kartunnya. Tak lama, penghuni lain mulai menampakkan diri mereka. Namjoon langsung membersihkan dirinya, sedangkan Jungkook berjalan menuju sofa dan mengumpulkan nyawa di samping Yoongi.

"Aku mandi dulu ya Jiminnie" Yoongi menggelitik telinga orange Jimin dengan jari telunjuknya. Jimin memejamkan matanya sambil tertawa pelan. Sepeninggal Yoongi ke kamar mandi, suasana hening. Terlebih Jungkook yang masih mengumpulkan nyawanya.

Jimin menoleh, Jungkook masih melamun. Kepalanya menunduk, lalu mendekati Jungkook pelan-pelan. Tangan bebasnya mengepal lalu memukul pelan pipi Jungkook. Jungkook kaget, sama halnya dengan Jimin.

Kriiiing!

Telepon rumah berbunyi, Jungkook beranjak dari duduknya dan menghampiri telepon rumah yang berdering. Tentu dengan Jimin mengekor dibelakangnya.

"Halo. Jin hyung? Ah kenapa?"

Jimin bergelayut di lengan Jungkook yang sedang menelepon. Telinga menekuk sebelah.

"Kau pulang siang? Ok ok. Aku free kok dengan Namjoon hyung dan Yoongi hyung. Dan... Sepertinya Jimin ingin bicara denganmu"

Jungkook mengarahkan teleponnya ke arah telinga Jimin.

"Jiminnie~ sudah makan?" Jimin berlari dan bersembunyi di punggung Jungkook. "Jiminnie~?" Seokjin masih bersuara. Jungkook tertawa pelan.

"Jiminnie ayo bicara. Tidak apa-apa" Jungkook mengarahkan teleponnya mendekati Jimin. "Meow!" dan Jimin menolaknya mentah-mentah. "Dia sepertinya merasa aneh dengan telepon. Iya, akan kusuruh Namjoon menjemputmu. Siap. Byeee"

Jungkook mematikan teleponnya. "Ayo nonton lagi Jiminnie"

ヽ('▽`)/

Hari menjelang siang, Namjoon sudah rapih dengan pakaian casualnya. Sekarang Namjoon tengah memakai sepatu sneaker putihnya. Jangan lupakan Jimin. Kucing (yang ternyata) belang tiga ini memandang bingung Namjoon yang sedang mengikat tali sepatunya.

"Oh! Hai Jiminnie" sapanya. Jimin mengedipkan matanya. Dia duduk sila lalu menumpukan kedua tangannya di depan lipatan kakinya. "Aku ada sesuatu untukmu" Namjoon mengeluarkan batangan coklat. Jimin menerimanya, hidung kecil nan mancungnya mulai mengendus dari luar bungkus.

Hmm, ini mirip si manis. Pikirnya. Tanpa pikir panjang Jimin menggigitnya. Membuat Namjoon memekik kaget. "Astaga Jimin! Buka dulu bungkusnya!" Namjoon mengambil kembali coklatnya, membukakan bungkusnya dan memberikannya lagi kepada Jimin.

"Ini" ujarnya. Jimin malah menautkan alisnya galak. "Ini sama dengan lolipopmu Jimin. Hanya warna dan rasanya saja yang beda" jelas Namjoon yang menyadari tukikan alis Jimin. Jimin masih memandang dengan pandangan sama.

Namjoon memotong seperempat bagian dan menyodorkannya pada Jimin. "Ini manis Jiminie" Jimin mendekat, hidungnya kembali mengendus. Namjoon sedikit merasa geli karena beberapa kali ujung hidung Jimin menggelitik jarinya. Akhirnya, Jimin menjilat. Hmm, ini si manis beda versi. Pikirnya.

Namjoon hampir menarik tangannya saat Jimin mengemut coklat yang berada di tangan Namjoon. Sampai bersih. Namjoon merona, matanya memandang Jimin yang masih duduk sila sambil menggaruk telinganya ala kucing. Jangan lupa ekornya bergerak cepat karena euforia coklat.

"Oh Namjoon? Kukira sudah pergi" Yoongi menyadarkan lamunan Namjoon. Namjoon menggeleng pelan lalu memberikan sisa coklatnya pada Jimin. "Makan dengan benar ya. Hyung pergi dulu" pamit Namjoon sambil mengusak pucuk kepala Jimin.

"Jiminie ayo jangan makan disitu. Kotor" Jimin berdiri sambil menjilat coklat yang dia pegang dengan kedua tangannya.

*Malam hari...

Jimin menonton TV bersama kakak-kakaknya. Dia bersandar pada bahu Jungkook setelah meminum susu dari dotnya. Matanya berat, tapi tontonan di depannya sangat seru. "Jiminie ayo tidur"

Jimin melesak dalam ketiak Jungkook. Menyembunyikan dirinya dari Seokjin yang mengajaknya tidur. "Jiminie" Jimin memeluk Jungkook. Serius, tontonan di depannya itu sangat seru. Dimana ada banyak suara musik dan warna-warni lampu.

"Jiminie"

"Kuk yung~"

"Wow! Kata ketiga Jimin setelah Min dan Yung!" sorak Hoseok. "Jiminie sudah besar~~" tambah Taehyung. Jungkook terkekeh, "Biarkan dia menonton sekuatnya hyung. Nanti biar aku yang menggendongnya ke kamarmu" Seokjin menghela nafas. Dia mendudukkan kembali dirinya di tengah-tengah mereka. "Baiklah"

Jimin mengintip. Dia merangkak mendekat Seokjin. Yang mana dia melewati paha Jungkook, Yoongi, Hoseok dan barulah sampai pada Seokjin. "Ada apa Jiminie?" tanya Seokjin. Jimin mendudukkan dirinya di pangkuan Seokjin dan membuat dirinya senyaman mungkin disana.

"Apakah kau baru saja merasa bersalah?" tanya Seokjin. Jimin hanya diam. Antara iya dan tidak tau apa yang maksudnya perkataan Seokjin. "Ya sudah ayo nonton"

Mereka melanjutkan acara menonton tersebut. 10 menit kemudian Namjoon dan Taehyung sudah mengorok di bawah. 20 menit kemudian menyusul Jimin. Terpaksa Seokjin menghentikan acara menonton itu dan menyuruh mereka untuk pindah ke kamar melanjutkan kembang tidur mereka.

'꩖͜͡⚘࿆ํ Little Hybrid ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang