'꩖͜͡⚘࿆ํ Little Hybrid Child

Bonus!

Malam ini, mansion kembali sepi setelah penghuninya sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Ah tidak, Jungkook sedang dalam perjalanan pulang.

Dia mendapat pesan dari kucing kecilnya kalau dia kembali memasuki masa kawinnya. Wah, Jungkook sih senang-senang saja.

Ceklek!

Pintu kamar dibuka. Pemandangan yang Jungkook lihat adalah Jimin dengan kemeja biru muda milik Jungkook tanpa dalaman sedang, menggesekan kejantanannya pada bantal.

"K-Kuki hyung" panggilnya putus asa. Tuhan, Jungkook gemas sekali ini menerjangnya. Jungkook meletakkan tas, sepatu dah atasan baju dengan tenang.

"Apa yang kau lakukan kitten?"

Jimin tidak menjawab. Dia tengah menikmati sesi mengesekan kejantanannya dengan bantal. Meskipun gerakannya lambat, tapi Jimin benar-benar menikmati setiap gesekannya.

"Kitten?" Jungkook berkacak pinggang di sisi ranjang. Jimin menoleh, lalu dia berjalan menghampiri Jungkook dengan lututnya yang diseret.

"Kuki~ hyung~" panggilnya senang. Dia langsung memeluk leher Jungkook. Tanpa basa-basi juga, Jimin mengecup rahang Jungkook berkali-kali dan menjilat daun telinga Jungkook.

"Wow wow, hei hentikan kitten" Jungkook pura-pura menolak. Jimin mengeratkan pelukannya, "Kuki hyung tidak sayang Jimin" katanya sedih.

"Jiminie kenapa?" tanya Jungkook pura-pura tak tau. Dia melepas pelukannya agar bisa menatap Jimin. "Kuki hyung, Jimin butuh penis Kuki hyung~ lubang Jimin gatal"

Sialan. Batin Jungkook. Jimin ketika masa kawin lumayan seksi dan memancing juga. "Lalu Kuki harus apa?" tanyanya. Jimin menarik Jungkook untuk tidur di atas ranjang mereka.

Jimin merangkak naik ke atas tubuh suaminya itu. "Ayo bantu Jimin~" manjanya sambil mengecupi dada bidang Jungkook.

Jungkook tidur santai diranjang. "Yah, sayangnya Kuki lelah bekerja. Jadi, Jiminie, silahkan cari Puncak sendiri ya" katanya.

Jimin langsung merangkak turun hingga wajahnya menghadap ke celana Jungkook. Dia membuka resletingnya dan menarik keluar milik Jungkook.

"Boleh?"

"Sure"

Telinga Jimin menegang senang. Dia mengemut kejantanan Jungkook dengan semangat. Jungkook menggeram, kepalanya mendanga. Oh, istri polosku sangat ahli. Batinnya.

Jimin berusaha memasukan semua kejantanan Jungkook. Hanya setengah yang masuk, sisanya Jimin pegang dengan kedua tangannya.

Kepalanya naik turun dengan pipi yang cekung. "Mmhh" Jimin melenguh senang. Hingga tiba saat Jungkook klimaks, Jungkook menahan kepala Jimin dengan juniornya yang menembakkan sperma.

Jimin tersedak, tapi bisa menghabiskan semuanya. "Oppa~" panggilnya manja. Dia merangkak naik lagi. Dia memposisikan kejantanan Jungkook pada lubangnya yang sudah basah akibat klimaks bersama bantal.

Saat seluruh penis Jungkook masuk, Jimin melenguh dan Jungkook menggeram rendah. Jimin menaik turunkan tubuhnya pelan. Kedua tangannya terkepal didepan dada.

"O-Oh!" Jimin menikmati setiap sodokan penis suaminya yang seolah menggaruk lubangnya. Kepala bersurai blonde itu mendanga.

Dan Jungkook tidak tahan.

Dipegangnya kedua pinggul Jimin dan Jungkook langsung menggerakkan penisnya dengan tempo cepat.

"O-OPPA! Nghhh"

Jimin terkejut. Kedua tangannya yang tadi terkepal langsung memegang kedua tangan Jungkook. "D-Disana, mmhh aahh!"

"Fvck Jimin!" Jungkook kembali menggeram. Semakin lama, desahan Jimin makin kencang. Untung tidak ada siapa-siapa di mansion.

"A-Aku..."

"No no, bersama kitten"

Sebelah tangan Jungkook menutup lubang kencing Jimin. Jimin menggeleng kuat sambil menggigit bibir bawahnya.

Jungkook terus mempercepat temponya. Tubuh Jimin bergetar, pelepasan pertamanya sudah keluar. Tapi Jungkook masih menghajar lubang itu.

"Sedikit lagi" gumam Jungkook. Tiga sodokan terakhir Jungkook menembakkan spermanya. Jimin menggelinjang. Akhirnya dia bisa melepas muatannya. Dan dia merasa penuh dengan muatan Jungkook.

Jimin langsung rebahan diatas dada Jungkook. "Lelah~"

"Ayo tidur" Jungkook menarik selimut dengan Jimin yang masih diatasnya.

END :D

Yap, maafkan saya :')